09 - Lapangan Baseball

4 4 0
                                    

Ada Apa Dengan Perasaan ini? Ketika melihat mu dari dekat, aku ragu untuk memilikimu. Ketika melihat mu dari jauh, aku ingin sekali bisa memilikimu. Apakah itu bisa?
Iqbal Auzhavini


OMORFOS GANG'S KELAS XI

{Aku, Kamu, & Lapangan Baseball}

Melewati Koridor Airlangga di lantai dua saat ini sepi. Sepi bagaikan hati Ariska yang belum bertemu dengan Iqbal. Kelas X IPA 2 sedang berolahraga. Jadi, wajar jika mereka pergi menuju Lapangan Utama Airlangga. Sepanjang berjalan di koridor, Ariska hanya melamun, meskipun Kiki dan Nanda terus mengoceh dan berisik selayaknya emak-emak yang ribut.

Pengen liat Mas Iqbal. Batinnya bergumam.

Nanda yang menyadari dan memperhatikan Ariska yang terus melamun, sontak langsung menyenggol lengan gadis itu.

Ariska tersentak lalu menatap tajam ke arah Nanda, "Maaf, Ska. Maaf. Hehehe, habisnya Ska ngapain ngelamun? Ntar kesambet baru tau rasa, di sini nggak ada pawang yang ampuh ye,"

Ariska berdecak kesal, "Apaan sih, Nanda. Aku nggak lagi ngelamun, jadi stop berpikiran yang aneh-aneh," elaknya.

"Nggak ngelamun? Yakin mbak? Kalo mikirin Bang Iqbal pasti jawabannya iya?" Celetuk Kiki spontan membuat Ariska menoleh dan menatap nya tajam sementara Nanda kaget dan tak percaya seraya menutup mulutnya dengan tangan nya.

"OMO?! JINJJA YO?!" Logat Korea Nanda keluar.

"Nggak ah, nggak usah percaya Kiki, Nanda. Rada-rada miring
bah dia tu. Kalo ngomong nggak pernah di filter dulu,"

"Nggak percaya," balas keduanya.

Setan—eh setandar maksudnya.

"Terserah kalian ah, pusing aku," ucapnya pasrah.

Nanda dan Kiki pun tersenyum puas. Siswa-siswi kelas X IPA 2 pun akhirnya tiba di Lapangan Utama Airlangga. Hari ini materi olahraga mereka adalah bermain basket. Bagi Nanda yang kekasihnya merupakan Wakil Kapten Basket tentu mudah,
karena ia sering berlatih dengan Dama. Lalu bagaimana
dengan Ariska dan Kiki? Yakin deh pasti ngakak.

Namun, sungguh keberuntungan berpihak lagi pada Ariska. Kelas XI IPA 3 juga ternyata sedang berolahraga. Tampak nya jadwal olahraga mereka diganti jadi berbarengan dengan Kelas X IPA 2. Ariska benar-benar beruntung nih, bisa liat Iqbal. Kalo Nanda bisa liat Dama. Kalo Kiki? Liat orang yang bucin aja.

"Yeay, ada Bang Dama! Bisa ngebucin deh," lontar Nanda.

Siswa-siswi kelas X IPA 2 sontak memutar bola matanya
malas. Sebentar lagi Drama Korea Versi SMA Airlangga akan di
tayangkan secara langsung tanpa sensor didepan mata mereka. Pemain utamanya ya Nanda sama Dama. Pasangan legend dan paling romantis se SMA Airlangga, mungkin se Jakarta.

"Ck, Drakor bucin dimulai, ntah udah berapa puluh ribu episode
lah tu. Kagak ending ending mulu dah," celetuk Galang membuat Nanda melotot kearah nya dengan garang.

"Diem!" Sentak Nanda.

Baru saja dibicarakan sama Galang. Benar saja, Drakor nya dimulai. Dama yang melihat Nanda langsung menghampiri kekasihnya itu dengan tampang murah senyum yang membuat ciwi-ciwi seketika lupa kalau dia udah punya pawang.

IQBAL AUZHAVINI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang