17.

729 11 1
                                    

"Iya ren ada apa?" Tanya bu fitri dari meja kerjanya

"Saya mau bertemu ibu dan bu sora " jawab eren kepada ibu fitri

" iya ada apa ren?" Tanya bu sora yang duduk di kursinya berhadapan dengan dean.

Eren tersenyum terhadap dean
"Saya ingin meyakini ibu bahwa dean tidak menyontek bu" singkat eren mengejutkan bu sora san bu fitri

"Kenapa kamu bisa bilang begitu?" Tanya bu fitri

"Dari tadi saya memperhatikan dean bu, dia tidak melakukan gerak-gerik mencurigakan. Saya lihat dean hanya berfokus ke soal ujiannya" jelas eren yang membuat dean sedikit terkejut mengapa eren memperhatikannya

"Tapi bagaimana bisa itu berada di bangkunya? Dan ini juga pulpen yang di gunakan juga pulpen yang ada di kotak pena dean" bingung bu fitri

"Saya rasa pulpen seperti itu bukan satu-satunya di dunia. Apa ibu sudah mencocokan tulisannya dengan tulisan dean?" Jelas eren yang membuat bu fitri langsung mengecek tulisan dean, ternyata tidak mempunyai satu persenpun kemiripan,

"Apa kah sama bu?" Tanya eren tersenyum

Karena merasa bingung bu fitri juga memeriksa siswa yang ujian di ruangan tersebut melalui soal matematika tersebut.
Tidak satupun tulisan yang mirip dengan tulisan rumus tersebut.

"Bagaimana bisa tidak ada yang sama dengan tulisan ini!" Ujar bu fitri yang membuat bu sora juga kaget

"Jika hanya tuduhan karena tinta saya rasa itu sangat tidak adil untuk dean bu." Ungkap eren

"Tapi tetap saja ini kertaskan..." belum sempat bu fitri melanjukan ucapannya

"Maaf bu, bagaimana untuk mengetahui dean ini menyontek atau tidak diadakan ulangan ulang untuk dean yang langsung diawasi oleh ibu sora dan bu fitri sendiri" usul eren

Bu sora dan bu fitri berdiskusi memutuskan memberikan dean kesempatan untuk melakukan ujian semester matematika lagi.

"Baiklah ibu beri kamu kesempatan lagi, nanti sepulang sekolah kamu ke ruangan ini lagi. Ibu dan bu fitri akan mengawasi kamu ulangan lagi" ujar bu sora dan di jawab anggukan oleh dean

"Terima kasih bu" ujar dean tersenyum

---
Dean dan eren berjalan di koridor sekolah hendak menuju ruangan kelas karena bel sekolah telah berbunyi untuk melanjut ulangan ke dua mereka

"Makasih ya kak, udah bantuin aku" ujar dean tersenyum ramah dengan eren

"Sama-sama dean, lagian gua yakin kalo lu ga mungkin nyontek" ujar eren tak kalah ramah

Dari depan ruangan kelas lain nampak raka mengawasi mereka

" lagi ngeliatin apa lu ka?" Ujar yudo

Yudo dan bian mencari kearah pandangan raka melihat.

"Buset tadi pagi dah pergi bareng, sekarang di sekolah berdua-duan banget. Dah jadian kayak nya" ujar bian

"Berangkat bareng?" Beo raka mengulangi ucapan bian

"Lah iya. Tadi pagikan mereka berangkat bareng. Iya kan do?" Ujar bian kepada yudo

"Yoi . Gercep banget emang si eren. Tau aja mana yang bening" kekeh yudo

Raka yang mendengar hal itu entah kenapa menjadi emosi dan langsung masuk kedalam kelas.

---

"Baik dean, ibu sudah memeriksa soal ulangan kamu ini. Ibu cukup puas bahwa hasil ulangan yang ibu awasi sendiri ini cukup bagus" ujar bu sora yang langsung memeriksa soal ujian dean karena ingin tau apakah selama ini ulangan harian dean tinggi karena menyontek atau memang hasil dari dean sendiri.

Dean yang mendengar hal itu langsung tersenyum.

"Namun adahal yang ingin ibu sampaikan dean. Ini terkait dengan seleksi olimpiade matematika" ujar bu sora yang juga di dengar oleh bu fitri

"Karena masalah ini sudah sampai ke kepala sekolah dan menyebar di beberapa kalangan siswa yang ikut seleksi olimpiade, kamu harus di diskualifikasi dari seleksi olimpiade matematika perwakilan sekolah kita untuk tahun ini. Tapi kamu tidak perlu khawatir kamu tetap bisa mengikuti seleksi olimpiade matematika tahun depan" jelas bu sora panjang.

"Tapi bu.." dean hendak berbicara tapi keburu di potong bu fitri

"Ibu harap kamu bisa mengerti, dan ibu juga berharap tidak akan ada kejadian seperti ini lagi tahun depan" tambah bu fitri

---
"Hai dean" Ujar eren di depan gerbang sambil menaiki motornya

"Kak eren, kok belum pulang?" Tanya dean sedikit kaget

"Gimana ulangannya, aman?" Tanya eren penasaran

"Aman kak" jawab dean singkat tak bersemangat

"Aman kok lemes gitu?" Heran eren

"Ga papa kok kak" dean hendak menangis

Eren yang mengetahui bahwa dean sedang tidak baik-baik saja , tidak mau memaksakan dean untuk bercerita.

"Ya udah kalo belum mau cerita, yok pulang" ajak memberikan helm ke dean

"Ga usah kak, aku naik bis atau gojek aja kak" tolak dean

"naik bis lama nunggu nya, naik gojek bayar nya lagi mahal loh sekarang. Mending sama gua aja yang pasti cepet dan gratis. Yok" eren sedikit memaksa dan akhirnya dean pulang dengan eren.

------------------------------------------------------
Yuhuu next lagi ga nih? Follow dan vote yuk. Gercep guys 😋

Senior & perjodohanWhere stories live. Discover now