14.

840 14 9
                                    

"Gua mau lu gagalin perjodohan kita ini. Jangan pernah sekalipun lu setuju kalo kita sampe menikah, karena lu bukan tipe gua. Dan lu ga selevel sama gua!" Ucap raka ketus.

Dean yang mendengar hal itu sejujur nya sangat kesal. Karena seharusnya dia yang berkata seperti itu.

"Ok" singkat dean tidak ingin berdebat.

"Oh iya dan satu lagi, jangan pernah sekali pun suka sama gua, apa lagi ngebayangin gua bakal suka sama lu! Deal?" Tawar raka.

"Kalo aku sih yakin ga akan suka kamu. Tapi ga tau kamu!" Kesal dean karena ucapan raka.

"Ya pasti ga akan lah" yakin raka.

Lalu mereka saling berjabat tangan.

"Terus siapa orangnya?" Tanya dean.

"Lu kapan belajar lagi?" Tanya raka tanpa menjawab pertanyaan dean.

" lusa mungkin. Terus siapa orangnya?" Dean mengulangi pertanyaannya.

"Dimana?" Singkat raka bertanya dan kembali tidak menjawab pertanyaan dean.

"Di rumah ayu. TAPI SIAPA?" Dean mulai kesal dan berteriak.

"Ok kabari aja lokasinya. Lusa gua suruh dia pergi kesana" raka berjalan meninggalkan dean yang kesal. Dan masih menunggu jawaban yang ia tidak akan dapati sampai lusa.

---

"De kata nya ada yang mau ngajarin kita kimia?" Tanya diki terhadap dean yang sekarang mereka tengah berada di gazebo belakang rumah ayu

"Iya de. Siapa sih orang nya?" Tanya ayu.

"Dia yang ikut lomba kimia dari sekolah kita tahun lalu" ujar dean.

"Hah seriusan? Dia kan.. " carla yang kaget mendengar jawabn dean, tapi lebih di kagetkan lagi dengan datang nya seorang pria tampan yang diantar oleh bibi ika, IRT di rumah ayu . Pria tampan itu sangat tidak asing bagi mereka semua yang tak lain adalah bian.

"KAK BIAN?" Kompak dean,ayu,dan diki

Sementara carla masih melanjutkan kagetnya.

"Hallo. Gua disuruh kesini ngajarin kalian kimia" jelas bian.

"Kak bian, ini kak bian serius?" Ujar ayu

Bian mengangguk
"Ya udah yok, boleh langsung belajarnya? Gua cuma bisa bentar doang, 1 atau 2 jaman. soal nya ada sendikit kepentingan yang ga bisa gua tinggal setelah ini. Ga papa kan?" Tanya bian

"Kakak serius ?" Dean bertanya tidak percaya

"Iya serius cuma bisa 1 atau 2 jam aja" kata bian.

"Bukan, maksud aku ngajarin kimia nya?" Tanya dean dengan bingung.

"Lah katanya gua disuruh kesini ngajarin kimia" heran bian.

"Emang bisa kak?" Tanya dean tidak yakin.

Bian sedikit tertawa mendengar pertanyaan itu.

Dean langsung di sikut pelan oleh carla
"De lu ga tau ya, sekolah kita tahun kemaren yang mewakili lomba kimia kita kak bian ini. Juara 2 lagi" jelas carla sama seperti perkataan raka.

Dean yang mendengar itu kaget masih tak percaya atas penjelasan carla.

---

Setelah hampir dua jam berlalu, mereka semua memutuskan untuk menyudahi pelajaran kimia mereka.

"Ok udah selesai. kalo gitu gua pamit yah!" Ujar bian

"Makasih ya kak. Maaf tadi ngeraguin kakak ngajarin kita pelajaran kimia. Soalnya kakak kan anak ips , jadi nya gimana gitu. Eh rupanya kakak jago banget kimianya , kita bisa dengannya mudah paham sama pelajaran kimia yang kakak ajarin" dean meminta maaf, karena hampir saja ia mengumpat merasa telah di tipu oleh raka.

"Iya ga papa. Emang agak aneh sih anak ips jago kimia " ujar bian sambil sedikit tertawa

"Iya  kak. Kakak kenapa ngambil ips bukan nya ipa, kan jago kimia?" Ayu yang sedari tadi diam ikut bersuara

"No comment kalo itu. Gua pamit yah" pamit bian meninggalkan diki, ayu,carla dan dean dengan kebingungan atas pilihan bian yang aneh.

---

"Crek" kali ini pintu kamar raka yang terbuka

Terlihat raka tengah tidur sambil mendengarkan lagu mengunakan TWS nya.

Dean yang melihat raka dari depan pintunya , tepat nya di posisi samping tempat tidur raka. Dean terdiam beberapa saat. Meneguk air liurnya sambil melihat pemandangan jelas akan ketampanan raka. Lekukan leher yang sangat indah dengan jakut dan rahang yang tegas menambah ke sexyan dari sudut ini.

"Sampe segitunya ngeliatin gua" celoteh raka yang ternyata raka tidak tidur dan menyadari hadirnya dean

Dean yang tersadar dari lamunan berkat celotehan raka berencana berbalik ke meninggalkan kamar raka, namun terhenti akan pertanyaan raka

"Kenapa kekamar tumben. Mau nanyain soal bian kan?" Tanya raka

"Eh iya. Kok bisa tau?" Tanya dean polos

"Mau tanya bian soal apa? Punya cewek apa belum gitu? Ga usah di tanya kalo soal itu, ga ngaruh, dia ga akan suka sama lu!" Ketus raka

"Sok tau kan. Aku mau tanya, kok bisa kak bian pinter kimia?" Tanya dean yang sedari tadi masih bingung

" ya bisa lah. Emang dia pinter kimia dari dulu" jawan raka tidak menjelaskan apapun

"Bukan, maksud aku kok bisa dia jago kimia tapi juruan ips?" Tanya dean yang benar - benar tidak mengerti

"No comment kalo itu. Yang penting permintaan lu gua udah tepati. Dan lu harus bayar syaratnya" raka menjawab persis jawaban yang diberikan bian. Jawab yang bukan diharapkan dean karena telah memberanikan diri masuk ke kamar macan bagi dirinya.

"Kalo ga ada yang mau ditanyain lagi. Tutup pintunya. Mau keluar atau nemenin gua tidur sini?" Sambung raka sambil menepuk kasurnya lalu memejamkan matanya lagi

Dean yang dengar pertanyaan itu langsung pergi meninggalkan kamar raka.

------------------------------------------------------
Yuhuu suka ga guys sama cerita nya? Kalo suka bantu vote yah 😊😊✌🏻

Senior & perjodohanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ