16

189 14 0
                                    

Mungkin yang Soonyoung ucapkan beberapa saat lalu benar-benar membuat Seungkwan manjadi sedikit berperilaku aneh. Pasalnya gadis tersebut sering tersenyum sendiri atau terkadang wajahnya akan memerah saat bertemu dengan Vernon.

Saat ini Seungkwan dalam perjalanan menuju kantor Vernon. Ya sesuai kesepakatan Seungkwan harus menghantarkan makanan kekantor Vernon.
Awalnya Seungkwan menolak namun dengan iming-iming akan diberi bonus besar oleh Vernon akhirnya Seungkwan mau.

Setelah menempuh perjalanan yang tak terlalu lama akhirnya Seungkwan tiba di depan kantor Vernon. Memasuki lobby resepsionis yang sudah hafal pun langsung mempersilahkan Seungkwan untuk menuju ruangan Vernon.

Sambil bersenandung kecil Seungkwan berjalan riang menuju ruangan Vernon. Namun belum sampai di ruangan Vernon, Seungkwan melihat beberapa orang yang tengah berbincang di depan lift.

"Permisi"Keempat orang tersebut menolehkan kepalanya menatap Seungkwan dari kepala sampai ujung kaki.

"Apa"tanya gadis dengan rambut pendek. Seungkwan tidak suka dengan nada bicaranya yang sedikit di buat-buat.

"Saya ingin menggunakan lift ini,apa kalian ingin menggunakannya juga?"

"Hey hey hey,orang rendahan seperti mu tidak boleh menggunakan lift ini. Kalau kau mau pergi ke atas lewat saja tangga"Seungkwan menghela nafas sesaat sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi melalui tangga saja.

"Kau tau,dia orang yang tuan Chew sukai"

"Benarkah?orang rendahan itu?"

"Iya,aku dengar sih dia itu teman adiknya tuan Chew"

"Aku tidak yakin dengan berita itu. Dia itu rendahan kau tau"

"Haha kita lihat saja kedepannya"

~~~~~

Seungkwan menghela nafas pelan sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam ruang Vernon. Setelah mendapatkan izin dari sekertaris tadi kini Seungkwan sudah berada di dalam ruangan Vernon.

"Susah ku bilang jika masuk ketuk pintu dulu"Kedua mata Seungkwan membola saat menyadari kesalahannya.

"Ma-maaf"Vernon memutar kursinya.

"Oh kau Kwan,aku kira tadi Felix yang masuk"Seungkwan menunduk takut. Melihat Seungkwan yang ketakutan Vernon tertawa kecil."Kemari lah"Seungkwan berjalan mendekat sambil terus menggenggam erat paperbagnya.

"Ini pesanannya. Saya permisi dulu"

"Siapa bilang kau boleh kembali"Seungkwan yang sudah sampai di depan pintu pun kembali membalikan badannya guna menatap Vernon yang berjalan mendekat kearahnya.

"Tapi kan saya sudah menghantarkan pesanannya,jadi saya harus kembali"

"Bahkan dengan makanan yang belum ku bayar kau akan pergi begitu saja?"

"Tentu tidak. Sini mana uangnya"Vernon tertawa lalu menyerahkan beberapa uang untuk Seungkwan.

"Masih kurang?"Seungkwan nampak berfikir sebelum akhirnya mengangguk.

"Em,ongkos aku naik tangga harus di bayar juga"

"Aku atau saya?"

"Ih cepat mana ongkosnya?!!"

"Kenapa kau menggunakan tangga,apa liftnya rusak?"Tanya Vernon sambil mengambil lagi beberapa lembar lalu menyerahkan pada Seungkwan.

you are mineWhere stories live. Discover now