9

264 21 0
                                    

Semenjak kedatangan teman Sofia ketenangan yang Vernon harapan hilang begitu saja.Dari tadi pagi,suara ramai dari arah dapur membuat fokusnya yang tengah menonton tv menjadi buyar.

Pasalnya hanya ada 3 gadis disana namun suara mereka melebihi 10 gadis. Vernon hanya bisa menghela nafas saat tawa ketiganya meledak, terutama gadis gembul yang Vernon ingat waktu itu berada di pesta bersama Sofia.

"Kak!" Vernon lagi-lagi hanya menghela nafas kala suara cempreng adiknya masuk ke pendengarannya.

"Hem"

Sofia berjalan menuju Vernon sambil membawa satu potong Mille crepes di tangannya.

"Cobain,yang buat Seungkwan" Vernon mengambil Mille crepes yang Sofia berikan. Dari tampilannya saja sudah sangat meyakinkan,namun Vernon belum yakin dengan rasanya.

Sofia menatap cemas Kakaknya yang sedari tadi hanya diam saja setelah menyuapkan satu sendok Mille crepes ke mulutnya.

Namun siapa sangka Vernon justru melengos pergi sambil membawa piring tersebut. Nampaknya laki-laki tersebut pergi kedapur menghampiri Seungkwan dan juga Umji yang sedang membereskan dapur.

"Siapa yang namanya Seungkwan?" Seungkwan yang tadinya sedang mencuci menolehkan kepalanya.

"Saya?"

"Kau yang buat ini?" Seungkwan mengangguk saat Vernon menunjukan piring yang berisi Mille crepes buatnya,yang kini hanya tersisa setengah.

Sedangkan di belakang Vernon terdapat Sofia dan Umji yang menatap takut laki-laki yang ada di depannya.

"Apa kau punya cafe?" lagi-lagi Seungkwan hanya mengangguk.

"Antarkan Mille crepes setiap hari ke kantor ku,tanya alamatnya pada Sofia" setelah mengucapkan kalimat tersebut Vernon berlalu meninggalkan dapur,namun sebelumnya dia sempat mengambil satu potong Mille crepes lagi.

"Apa?apa aku tidak salah dengar?"

"Wah wah ternyata Kakak mu tidak sekaku yang aku kira"

"Apakah aku harus memberi tahu Mama kalau Kakak sudah berubah" Seungkwan menatap malas kedua manusia alay yang ada didepannya, berlebih memang.

"Seungkwan kau memasukan apa ke Mille crepes tadi hingga kakak menjadi seperti itu?"

"Hanya sedikit ramuan cinta saja" Seungkwan kembali melanjutkan kegiatan mencucinya tanpa mempedulikan dua makhluk dibelakangnya.

Lain halnya dengan Seungkwan. Vernon menatap malas ponselnya yang dari tadi terus bergetar karena Seokmin dan juga Mingyu sedang beradu mulut digrup chat.

Kedua pria itu terus mengejek satu sama lain,sedangkan yang lainnya hanya membaca pesan tidak berfaedah tersebut.

Sama halnya dengan yang lain, Vernon lebih memilih mengabaikan dua makhluk tidak jelas itu. Lebih baik dirinya bermain game bersama Jun.

juniiiii

ayo bermain game

ayo bermain game

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
you are mineWhere stories live. Discover now