AND

42 2 0
                                    

Mingi mengambil nafas dalam, mengumpulkan kekuatan untuk melangkahkan kakinya kedalam areal pemakaman, ini adalah kali pertama Mingi mendatangi tempat peristirahatan terakhir Park Jimin dan Park Yoongi kedua permata hidup nya yang telah lama hilang dan tak akan pernah dapat Ia ditemukan kembali, Mingi berusaha meng sugesti dirinya sendiri untuk tidak menangis, mengingat dia sudah lulus sekolah menengah atas dan beranjak dewasa, orang dewasa tidak boleh lemah, terlebih dia seorang lelaki gagah nan tangguh.

Dengan langkah pelan namun pasti Mingi menyusuri jalan setapak menuju makam yang ia tuju, hati nya perih saat membaca nama nama yang tertera pada batu nisan satu ke nisan yang lain, mencoba menemukan nama yang ia cari, memang tidak mudah tapi untunglah pelukan adiknya dapat sedikit meringankan beban nya

Sampai akhirnya ketemu

Mingi berjongkok menempelkan lutut nya di tepi nisan, Mingi sempat terdiam menatap dua pusara dihadapan nya.

Akhirnya Kiena mau melepaskan jeratan dan kini tengah mengambil tempat di paha Mingi

"Hyun...ini tempat olang pelgi ke bintang kan Hyun?"

"Eh... dari mana Kiena tahu?"

"Kemalin Ayah Mphi ajak Kikie, di tempat Kookie Noona, jauh disana, sepelti ini Hyun!" Mingi terkejut

"Kiena sudah tahu siapa itu Kookie Noona? Dan saat bulan lalu Ayah mengajak Kiena ke Jepang juga menyempatkan mampir ke makam Kookie Noona?"

"Iya ... Ayah Mphi bilang, Kookie Noona itu Noona nya Kikie tapi sudah pelgi ke bintang sana, jauh sana!" Kiena mendongak sambil tangan mungil nya menuding ke arah langit

Mingi tersenyum tipis
"Nah iya, orang tua Hyung yang juga telah pergi ke bintang sama seperti Kookie Noona nya Kiena!"

"Olang tua itu apa sih Hyun? Halaboji, halamoni? Kan meleka Olang sudah tua"

"Seperti Eomma Nana dan Ayah V itu disebut orang tuanya Kiena dan ini...!" Tunjuk Mingi pada makam di hadapannya
"Ini adalah Papa Yoongi dan Ayah Jimin, orang tua nya Hyung!"
Kiena masih memasang wajah bingung, Mingi mengabaikan sambil tersenyum karena wajah Kiena benar benar lucu
"Kiena do'akan Kookie Noona, kedua orang tua nya Hyung dan kedua orang tua Kiena tenang dan bahagia di bintang sana ok?!"
Kiena masih kecil untuk bisa mengerti jadi dia hanya mengangguk polos tanpa faham sedikit pun
"Kiena sudah tahu caranya berdoa kan?"
Kiena mengangguk semangat, gigi kelinci nya menyembul lucu

Bocah cantik itu menyatukan kedua tangannya dan memejamkan mata, Mingi mengapit kedua tangan Kiena dengan kedua tangan nya dan turut mulai berdoa
"Selamat belsenang-senang di bintang ya, Olang tua Hyun dan Noona nya Kikie, Gigie Hyun dan Kikie sayang, sayang sekali...ummm!"
Kiena membuka sebelah matanya menengok kearah Mingi dia masih bingung untuk mengeluarkan kata, membuat Mingi tersenyum geli lalu mengusap lembut surai Kiena
"Sayang sekali kalian semuanya!" Sambung Mingi pada do'a Kiena

"Nah..iya..sayang kalian semuana!" Lanjut Kiena dengan ceria

"Anak pintar!"

"Iya... Kikie pintal sepelti Gigie Hyun!"

















Ayah, Papa, aku sudah lulus, aku sudah dewasa, sudah dua belas tahun kalian berada jauh disana, walaupun begitu selama itu pula aku tidak kekurangan kasih sayang, aku sangat bahagia, banyak orang yang menyayangi ku, Haraboji dan Haelmoni Min, Haraboji dan Haelmoni Park, Ayah terbaik yaitu Ayah Vendetta, Ibu sempurna yaitu Eomma Nana, Hyung yang baik yaitu Donny Hyung, ketiga sahabat terbaikku, juga diberi oleh Tuhan seorang adik cantik menggemaskan yang juga sangat menyayangi ku, Kim Kiena, dia sama seperti ku seorang bocah lugu yang ditinggal kedua orangtuanya, semoga dia bisa tabah saat mengerti yang sebenarnya suatu saat nanti, apakah kalian tahu?
Aku juga sangat jatuh hati kepada seorang gadis yang dulunya sangat aku benci, semoga hubungan ku dengan nya langgeng sampai maut memisahkan
Aku mencintaimu Ayah Park Jimin dan Papa Park Yoongi
Kalian baik baik di sana
Sarang Hae

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bonito Where stories live. Discover now