{16}

27 8 0
                                    

(⁠ ⁠՞⁠ਊ⁠ ⁠՞⁠)⁠→
.
.
.
.
.

"Morning Kiena...hallo...!" Bayi itu menunjukkan wajah antusias kala sang Hyung pucat menyapanya

" Sayang... sudah jam berapa..? Ayo segera berangkat!"

" Masih lama Eomma!"

" Segeralah berangkat, takut nya kau lupa waktu sayang !"

" Baik Eomma!"
Mingi menciumi wajah bayi lucu bermata coklat itu gemas
"Sampai jumpa adik....!"






Di halaman rumah, Mingi melihat sang Ayah menyambut nya dengan senyuman dan mendekat ke arah Mingi dengan menuntun sepedanya
" Ayah beri Mingi sepeda milik Ayah, di terima ya!"
"Eh... Kenapa Ayah?"

" Tidak apa-apa, Mingi bisa sekolah menggunakan ini dan Mingi tidak perlu jalan kaki lagi!"

" Lalu Ayah bagaimana? apakah Ayah akan pergi dan pulang kerja kembali menggunakan bus?"

V bingung mencari awalan kata penjelasan agar Mingi faham

Jarak antara sekolah dan rumah Nana sangat lah dekat maka dari itu dari kelas tujuh Mingi selalu berjalan kaki, itu atas kemauan Mingi sendiri, Nana sering menawarkan antar jemput oleh supir tapi Mingi selalu menolak, Mingi tidak mau manja
" Terimakasih Ayah!"

" Ayah baru sadar kenapa selama ini kau bersekolah dengan jalan kaki, Mingi?"

"Dulu Eomma menghadiahi ku sepeda saat ulang tahun ku yang ke sebelas, tapi hilang di curi orang, aku sangat merasa bersalah karena harga sepeda itu tidak lah murah, seperti sepeda milik Ayah ini!"

"Kau tenang saja Mingi, sepeda ini ada pengaman, begini caranya....!"V menunjukkan cara mengunci setang dan jeruji roda sepeda nya, Mingi menyimak
" Nah.... sekarang Mingi sudah faham?"

" Wow.. aku terima sepedanya Ayah... sekali lagi terimakasih banyak!"

"Sama sama!"
" Apa Ayah akan membeli sepeda baru untuk Ayah sendiri?"

" Tidak..! Ayah akan menggunakan sepeda lama Ayah!"

"Yang mana? Perasaan sepeda Ayah hanya ini!"
V tertawa
" Kita lanjutkan nanti, sekarang kau berangkat nanti telat!"

" Aku berangkat Ayah!"

"Hati hati pemuda park, semangat belajarnya!" Teriak antusias V saat Mingi mengayuh sepedanya keluar gerbang

Ayah aneh sekali hari ini - Park Mingi

Nana benar.... Rasanya lega, aku bebas - Kim Vendetta

.
.
.
.
.

Hari yang cukup melelahkan bagi seorang Park Mingi akhirnya berakhir, dengan wajah keletihan Mingi menuntun sepedanya dan menaruh nya di garasi
Tapi muka suram Mingi berbalik seratus delapan puluh derajat kala melihat adiknya di gendong menghadap depan oleh sang Ayah
"Selamat kembali ke rumah Mingi Hyung..., bebersih, makan lalu bermain denganku sampai waktu tidur datang!"itu sebenarnya V yang berbicara dengan suara di kecil kecilkan untuk menghibur Mingi
"Ok!" Lalu Mingi berlari menuju kamarnya dengan semangat

"Kau akan memberi tahu nya sekarang V ssi?"

"Ya...!"

"Aku senang melihat wajah sumringah mu akhir akhir ini V ssi, apa ku bilang, sekarang hatimu akan lega kan?"
V mengangguk
"Jika Mingi mencari bilang aku ada di balkon bersama Kiena ya Nana ssi!"
" Baik!"
Setelah sendiri Nana tak kuasa menahan air matanya dan terisak pelan..
Lagi

Asalkan kau bahagia V ssi - Nana

Mingi puas sekali bermain dengan adiknya itu, sekarang adiknya sudah tertidur lalu ia pergi ke ruang lukis Ayah nya, Mingi mengetuk pelan pintu
" Apa Ayah sudah tidur?"
" Belum Mingi ... masuk lah!"
"Ayah! aku menuntut janji Ayah tadi pagi!"
" Ah...iya, soal sepeda... Ayah akan menggunakan sepeda lama Ayah di rumah lama Ayah.....
.... Yang ada di Korea!"
Mingi memberikan tatapan bingung
"Sebenarnya... proses sidang perceraian Ayah dan Eomma mu sudah paripurna kemarin, Ayah sudah tidak boleh tinggal satu atap dengan Eomma mu lagi dan Ayah akan pergi besok!"

"A..a pa?"

"Ayah dan Eomma mu sudah berpisah, Mingi!"

" Tapi... bagaimana bisa, apa kalian tidak memikirkan Kiena? Dia masih kecil Ayah!"Mingi sudah terlihat marah
"Ayah akan sering berkunjung, Ayah berjanji!"
"Tapi kenapa? kenapa harus dengan berpisah... Ayah sudah janji pada Kookie Noona untuk menjaga Eomma dan juga Kiena.. lalu kenapa Ayah ingkar...?"

V menunduk, dan hendak meraih tangan Mingi tapi Mingi menjauhkan tubuhnya
"Dengar kan Ayah, Mingi..."

"Baik! ayo Ayah jelaskan, aku menunggu!"sela Mingi pada Ayah nya tapi dijawab bukan oleh Ayahnya melainkan Nana yang tiba-tiba muncul di belakang mereka
"Eomma yang meminta, Eomma yang menggugat Ayahmu, ini semua salah Eomma, kau tidak boleh marah pada Ayahmu, Mingi!" Mingi dan V terkejut

Mingi hendak pergi dengan wajah kesalnya tapi ditahan oleh V
"Kita akan selalu berhubungan baik, kau dan Hyung mu akan selalu menjadi anak Ayah, tidak ada yang akan berubah!"
"Ayah akan sering kemari untuk menghabiskan waktu bersama kalian, Ayah janji!"
"Terserah...!" Jawab dingin Mingi lantas berlari ke kamarnya

" Selamat istirahat V ssi!"

" Kau juga Nana ssi!"
Saat hendak meninggalkan ruangan V, Nana kembali menunjukkan mata berkaca-kaca dan itu di sadari oleh V

Maaf Nana ssi, aku benar-benar tidak bisa mencintaimu. Aku tidak melihat orang lain Selain mendiang istri ku, maaf aku tidak bisa membalas perasaan mu - Kim Vendetta






ヽ⁠(⁠*゚⁠ー゚⁠*⁠)⁠ノ

Sebenarnya panggilan Kookie sama Kiena ke kakak kakak nya itu oppa tapi aku kurang suka dan aku biarin pake Hyung aja hehe 😁
A

ku bakal terus semangat berkarya walaupun tidak ada yang beri vote, emang enggak enak tapi aku kuat, yok bisa yok, selagi ff ku gk bikin dosa dan bikin hati pembaca terenyuh kenapa tidack....seeyou reader gelap dan thanks you very much para pembaca yang mengapresiasi karya ku, kalian membuat hatiku berbunga bunga.....ciekilah┏⁠(⁠^⁠0⁠^⁠)⁠┛

Bonito Where stories live. Discover now