{15}

27 7 0
                                    

Empat bulan kemudian.....

  Pintu ruang operasi terbuka, V keluar dari sana dengan wajah pucat berkeringat letih lesu "Ayah... Bagaimana keadaan Eomma Nana?"
V tetap diam enggan menjawab pertanyaan sang putra kandung, membuat si pelempar pertanyaan  semakin merasakan gundah

V sibuk melepas baju steril dan juga masker medis nya
"Ayah... Duduk dulu, Ayah pasti lelah!" Kali ini Mingi yang menginterupsi dan V merespon, Mingi faham Ayahnya ini masih tidak mau bicara dengan putra nya
"Ayah, semua baik baik saja kan?"
V tersenyum pada Mingi
" Ayah tidak tahu, Eomma mu melarang Ayah masuk untuk mendampinginya di sana, Ayah menurut dan akhirnya Ayah hanya diam di pojok ruangan, Eomma mu sangat emosional saat ini!"
Mingi dengan tubuh kecil nya memeluk dada Ayah sambung nya ini, membuat sang empu terenyuh dan membalas pelukan, membuat Taejung cemburu dan semakin sedih

\\
.
.
.

  V sudah diperbolehkan Nana masuk ke dalam, dan dokter mengatakan bahwa Nana berhasil melahirkan bayi sehat berjenis kelamin perempuan dengan selamat

" Hey Mingi kau tadi sengaja membuat Taejung Hyung cemburu ya... Bagus aku mendukungmu!" bisik Donny dengan penuh penekanan
" Tidak Hyung, aku hanya ingin menenangkan Ayah, pasti Ayah sangat tidak baik baik saja, Eomma masih marah pada Ayah, Hyung!"

" Astaga, apa iya?"

Mingi menunduk sedih
" Aku kemarin mendengar Eomma marah marah pada Ayah tepat sebelum Eomma akan di bawa ke rumah sakit... !"

"Penyebabnya apa?"

"Aku kurang tahu Hyung!"
.
.
.
.
.
.

  Sudah dari awal Taejung menguping pembicaraan dua remaja itu dan jelas dia terkejut

Taejung membuka ponselnya mencari nomer yang dituju
"Halo Hyung... Kapan kau datang..adik kita sudah lahir, dia perempuan!"
"Benarkah... astaga aku bahagia sekali, sebentar lagi aku sampai, aku juga membawa Eonni mu dan juga Taewon, agar Ayah bisa sedikit memberikan atensi nya pada kita!"
"Semoga kali ini Ayah mau memaafkan kita dan aku sangat berharap adik kita itu adalah Kookie yang bereinkarnasi jika mungkin!"
"Kita akan menebus kesalahan kita di kesempatan ini jung-ie, kita akan melimpahkan kasih sayang yang tak terukur padanya!"

.

.
.

.

  " Mingi, Donny, apakah kalian ingin melihat adik kalian? ..ayo masuk!" Ucap V lembut
Senyuman langka Mingi mengembang dengan Indahnya sementara Donny melompat girang

  Saat V hendak menyusul, dia berhenti karena tangannya di tahan Taejung
" Ayah...!"
" Aku tidak melarang mu!"ucap dingin V dan kembali melanjutkan langkahnya mengabaikan Taejung tapi ditanggapi senyuman cerah Taejung

  Setelah puas memandangi sang adik di inkubator Mingi mengalihkan atensinya pada sang Eomma
"Eomma tersenyum lah... Apakah Eomma masih sakit?"
Nana menampilkan senyum palsu dan mengacak rambut Mingi
"Lihatlah Eomma tersenyum, dan akhirnya Eomma melihat senyuman manis mu lagi sayang!"
"Mingi jadi seorang Hyung, Eomma!"
"Dan aku juga jadi Hyung lagi!"ucap antusias Donny
" Selamat ya Park Ming dan Seo Young- han!"
"Terimakasih banyak Eomma!"jawab Mingi dan Donny kompak

  " Taejung... Kenapa hanya berdiri di sana, Kau tidak ingin melihat adikmu?"
" Nanti saja Eomma Nana, biar Mingi dan Donny duluan, lagipula aku masih menunggu Vante Hyung, dia hampir sampai!"
Taejung masih memperhatikan sang Ayah yang duduk di sofa dengan masih memasang wajah dingin
" Memang kenapa kalau melihat bersama kita? tempat ini tidaklah sempit! Ha.... aku tahu pasti kau tidak suka pada kita ya? walaupun bukan kandung, Kiena tetap adikku dan Mingi, Kiena bukan adik mu dan hyung mu saja"sinis Donny

"Bukan, Donny...aku hanya..."

" Aku Dan Mingi akan jadi Hyung yang baik untuk Kiena, kami akan memaafkan semua kesalahan nya dan yang paling penting kami tidak akan menelantarkan adik kami!"sela Donny
Taejung memasang wajah kesal, Donny menyindir nya, tapi kata kata pedas Donny tidak lah salah, jadi Taejung mencoba sabar dengan menghirup nafas dalam dalam
"Yasudah jangan di permasalahkan... Ayo Mingi.. aku lapar...!"Donny mengajak Mingi menjauh dari inkubator dan keluar ruangan
"Silahkan Hyung, adik kita sangat cantik!" Ucap ramah Mingi saat berpapasan dengan Taejung, membuat Taejung bisa bernafas lega

.

.

.

.

  Pintu ruang rawat Nana terbuka, V mendekat, mengambil alih gendongan seorang balita dari menantunya dan memeluk cucunya erat
"Apa kabarmu..Wonie, Haraboji sangat merindukan mu!" Balita berusia setahun itu hanya mengeluarkan celotehan khas nya

Vante merangkul sang adik sebagai bentuk rasa bahagia setelah itu Vante dan istrinya mendekati ranjang tempat Nana berbaring
" Terimakasih banyak Eomma Nana, kau seorang malaikat, jasa jasa mu tidak bisa dibayar dengan apapun, terimakasih karena telah menjadi ibu yang baik bagi kedua adik perempuan ku!"
Jungwon pun mengucapkan terima kasih lewat bahasa isyarat nya
" Sama sama!" Jawab ramah Nana

.
.
.
.
.

  Setelah semuanya pamit, Mingi, Donny harus bersekolah besok pagi. Sekarang hanya ada V, Nana dan juga bayi mereka saat ini
" Aku akan merobek kertas ini Nana ssi!"

" Tidak boleh, aku serius, aku tidak sedang bermain-main, kau harus menandatangani nya V ssi!"
V memijat pelipisnya dan keluar ruangan dengan langkah lebar, Nana tak kuasa menahan tangisan nya dan memeluk bayinya lantas kembali menangis

Aku menyerah, dan apakah aku bisa mengeklaim bayi ini sebagai bayiku? Bayi ini tidak memiliki darah ku- Nana

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang