12

326 12 0
                                    


Anyeong

Jangan lupa vote dan komen:)

•••••••••••••••


Al, Evan dan Noval berdiri di depan. Noval berdiri di antara Al dan Evan, tiba tiba Noval jongkok di antara Al dan Evan. Drama pun di mulai.

"Kau ni ape?, Kau tinggal sini keh?" Ucap Evan  memainkan perannya pada Noval yang sedang jongkok.

"Eh eh Pasih muneh pasikura pasilimisisipapasi"

"Oh"

"Sisipapasipada eh"

"Ape dia cakap tu raju" ucap Al memainkan perannya.

"Oopet cakap, dia bukan dari sini. hm, Abis tu kau buat ape ki sini"

"eh Pasisira, pasiraa"

"Rajuu!" Panggil Azka.

"Engh engh" lalu Noval berlari dengan posisi jongkok.

"Ey oopet jangan lari!"

Mereka selesai berdrama, dan Noval kembali lagi ke depan.

"Demikian drama yang kami mainkan, semoga bapak dan ibu bisa terhibur" Evan menutup pertunjukan mereka.

Semua orang bersorak riuh dan bertepuk tangan.  Azka berpura-pura terharu menghapus air mata di sudut matanya.
Kenzo memutar bola matanya malas. Kenapa ia harus mempunyai sahabat yang  mempunyai otak gesrek.

Sedangkan pak Budi sedang kebingungan, pak Budi bingung drama apa yang di mainkan mereka.

"Kalian habis ngapain" tanya pak Budi.

"Kami berbakat dalam berakting pak"

"Iya. Tapi drama apa yang kalian mainkan barusan. Saya tidak mengerti"

"Itu loh pak drama hantu durian"

Pak budi tampak terlihat bingung. Kenapa saya tidak tau ada drama itu" bingung pak budi.

"Lah mana saya tau. Mungkin bapak aja yang kolot. Ga tau apa yang viral sekarang"

"Saya tidak kolot ya"

"Buktinya sekarang bapak ga tau apa sedang viral"

"Ya kan saya ga pernah buka tik tok. Saya buka hp saya untuk belajar. Bukan kaya kalian buka ponsel cuma buat nelpon ayang sama buka tik tok. Kalian harus menggunakan ponsel dengan baik dan bermanfaat supaya kalian tidak terjerumus pada hal hal yang negatif. Kalian paham" ucap pak Budi pada seluruh murid.

"Paham pak"

Pak Budi kembali mengalihkan perhatiannya pada Noval, Evan dan Al.

"Kalian boleh duduk" ucap pak Budi.

Evan, Noval dan duduk kembali di kursi Meraka.

"Gimana ka, bagus ga akting kita" tanya Al pada azka yang duduk di sampingnya.

"Bagus bangat sumpah, udah cocok jadi aktor di Indosiar" ucap Azka sambil mengacungkan kedua jempol.

"Oh jelas" ucap Al sambil menyugar rambutnya.

"Siapa lagi yang mau maju" tanya pak Budi.

"Saya pak" Azka mengangkat tangannya. Azka berdiri dari duduknya lalu maju ke depan.

"Saya mau berpantun pak" ucap Azka pada pak bumi setelah Samapi di depan.

"Silahkan" jawab pak Budi.

"Khem", berdehem dulu sebelum di mulai.
"Ikan kecil beribu-ribu
Ikan besar banyak di pasar
Waktu kecil di sayang ibu
Sudah besar di sayang pacar"

QUEENZIAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz