Chapter 21 💕

7.3K 552 20
                                    

Alhamdulillah.. berkat dukungan kalian, our baby masuk 100 besar terlaris di playstoreeeee 🎉🎉🎉

Terima kasih buat teman2 yg sudah dukung melalui vote dan komen. Tanpa kalian cerita ini nggak bakalan naik ke permukaan (?) Dan nggak d ketahui banyak org. TPi karena kalian selalu suport dg vote dan komen cerita ini banyak di ketahui orang2... terima kasih banyak-banyak ya...

Pdf our baby sudah ready ya dg harga 45k.. yg minat beli bisa klik wa ku 089633021705.. ebook dan kbm aplikasi tersedia juga 😊

Happy reading

***

"Han, mama mau tanya boleh?" Tanya Citra ketika menghampiri putra keduanya itu.

"Ada apa, Ma?"

"Kamu suka sama Aluna?" Tanya Citra tiba-tiba yang membuat Reyhan mengernyitkan alisnya.

"Kenapa mama bisa tanya begitu?"

"Kamu membelikan pakaian untuknya? Padahal sebelumnya kamu tidak pernah perhatian pada pelayan mama...."

"Oh, itu..." Reyhan nampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil nyengir. "Sebenarnya bukan aku yang beli, Ma..."

"Siapa? Aluna bilang... kamu yang memberikan pakaian itu?!"

"Mas Revan..." jawab Reyhan. "Tapi, memang seharusnya Aluna mengganti pakaiannya yang lusuh itu kan, Ma?"

"Iya sih, tapi... kenapa Revan?"

"Mana aku tahu," jawab Reyhan sambil menggedikkan bahunya. "Oh iya, Ma.... boleh nggak aku pakai Aluna buat jadi modelku? Mama tahu kan aku suka potography, aku ingin Aluna mengenakan beberapa pakaian dari butik mama..."

"Memang dia mau?"

"Nanti Reyhan coba bujuk... asal mama izinkan, gampang saja merayunya."

"Jangan perlakukan aluna seperti perempuan-perempuan lain, Reyhan!" Citra memberi peringatan pada putranya. "Dia anak baik-baik, pokoknya mama nggak suka kamu berlaku seenaknya karena dia terlihat polos!"

"Mamaku sayang.. apa aku terlihat akan mempermainkan pembantu mama? Aku hanya ingin membuatnya terlihat cantik. Dia cocok untuk aku jadikan model... aku juga akan memberikan bayaran yang layak untuknya. Dia pasti mau..."

"Terserah kamu saja..."

***

Setiap hari, Rima datang ke rumah Revan untuk sekedar mampir. Dan setiap hari pula Rima akan bertemu dengan Aluna yang kerap mengenakan pakaian yang sangat ia kenali.

Bukankah itu adalah pakaian yang di belikan Revan?

Kenapa semua pakaian yang di belikan Revan di pakai oleh Aluna? Bukankah Revan membelikan seluruh pembantunya?

Tapi kenapa hanya Aluna yang pakai?

Apa ia telah di bohongi oleh kekasihnya?

Pakaian itu sengaja Revan beli untuk Aluna?

"Selamat sore, Non Rima..." sapa Aluna sambil berlalu melewati tubuh Rima yang menegang kaku melihat Aluna yang mengenakan pakaian pemberian kekasihnya.

Dada Rima bergemuruh oleh rasa marah. Di dalam paper bag yang Revan bawa seminggu yang lalu, ada sekita tujuh pasang pakaian. Dan ketujuh pakaian itu di kenakan oleh Aluna. Rima melihatnya sendiri, bahkan tanpa bertanya... karena Rima mengingat pakaian-pakaian itu.

Meski amarah menguasainya, Rima mencoba tenang. Bahkan ketika Citra menghampirinya.

Mereka semua berkumpul di ruang tengah usai makan malam. Ada Rendi, Reyhan dan Revan juga. Mereka berlima asyik terlibat obrolan hangat.

Our Baby Where stories live. Discover now