IY 15

632 53 0
                                    

Nunew bangun terlebih dulu. Dia melihat wajah Zee yang tertidur dengan lelap.
Nunew menyentuh dahi, hidung dan bibir Zee dengan jari telunjuknya.
Ketika Nunew menyentuh bibir Zee, Zee mencium jari Nunew.

Nunew tersenyum dan mencium pipi Zee.
Mata Zee masih tertutup namun senyum sudah menghiasi bibirnya.
Zee berbalik dan memeluk erat Nunew.

"Hia, ini sudah siang. Apa Hia tidak akan ke kantor?" ujar Nunew tapi Zee malah memposisikan tubuhnya agar lebih nyaman memeluk Nunew.

"Biarkan aku tidur sebentar lagi."

Nunew tersenyum.

"Tidak bisa. Nhu harus pergi ke kampus untuk mengambil surat2."

"Baiklah. Hia ikut." ujar Zee sambil bangun dari tidurnya.

"Hia seharusnya ke kantor. Nunew tidak apa2 sendiri saja." ujar Nunew.

"Tidak Hia harus ikut denganmu nanti kau ada yang ambil lagi." ujar Zee dan Nunew hanya bisa tersenyum.

"Hia mandi dulu. Jangan pergi sendiri. Atau....." Zee menatap Nunew dengan tatapan mesumnya.

"Kita mandi bersama."

Nunew melempar Zee dengan bantal kecil.

"Jika Nhu mandi dengan Hia. Nhu yakin kita tidak akan hanya mandi." ujar Nunew.

Zee pun tertawa dan menggangguk.

"Sudah cepat mandi. Nanti Nhu terlambat dengan janji Nhu."

Zee pun segera ke kamar mandi.
.

Zee mengantarkan Nunew ke kampus Nunew.
Zee menunggu didepan mobil sementara Nunew masuk kedalam.

Lumayan lama Zee menunggu sambil memainkan ponselnya.
Akhirnya Nunew keluar juga.
Zee tersenyum melihat Nunew sudah terlihat.

Namun hampir setengah jalan Nunew menghampiri Hia, Love datang dan menghadang Nunew.
Mereka seperti membicarakan sesuatu dan tiba2 Zee melihat Love memeluk Nunew.

Zee berdiri tegak dan berjalan menghampiri Nunew dan Love.

"Sudah selesai Nhu?" tanya Zee.

Love yang sedang memeluk Nunew terkejut dan melepaskan pelukannya.

Tiba2 Zee menggenggam tangan Nunew dan membawanya berjalan ke mobil.
Sesampainya dimobil, Zee membuka pintu dan,

"Cepat masuk."
Nunew kaget dengan nada keras Zee namun Nunew tahu kalau Zee cemburu. Jadi dia hanya menuruti kemauan Zee.

Setelah masuk, Zee pun langsung masuk ke dalam mobil.
Zee terdiam, terlihat rahangnya yang mengeras.

"Kenapa kau biarkan wanita itu memelukmu?" ujar Zee dan menatap Nunew marah.

"Karena Love hanya mengucapkan selamat tinggal." ujar Nunew.

"Kenapa harus berpelukan? Kalian bisa kan jabat tangan saja." ujar Zee.
Namun Nunew tidak bisa menahan tawanya.
Nunew pun tertawa cukup keras.

"Tidak ada yang lucu disini."

"Ada, Hia lucu jika cemburu."

Zee terdiam dan melihat Nunew yang tertawa.
Zee tetap cemberut.
Nunew menghentikan tawanya dan memiringkan tubuhnya dan mencium pipi Zee.

"Jangan marah lagi, naaa." ujar Nunew membujuk.
Zee ingin tersenyum tapi Zee malu.

"Kau harus membayarnya."

"Baiklah apa pun asal Hia jangan marah lagi."

Zee menunjuk2 bibirnya.
Nunew tersenyum.
Nunew menyentuh dagu Zee dan mencium bibir Zee.
Tiba2 Zee menarik tengkuk Nunew dan meneruskan ciuman tadi.
.
.
.
Hari itu Zee mengunjungi ayah dan ibu Nunew.

"Pho, Mae ada yang ingin Zee bicarakan."

"Ada apa, nak?" ujar Mae June.

"Zee ingin meminta Nunew, Mae."

Mae sangat senang mendengar itu. Mae pun langsung memeluk Zee.

"Boleh, boleh. Mae senang memberikan Nunew padamu, Zee." ujar Mae.

"Rencana Zee, Zee akan melamar Nunew besok dan akan melaksanakan pernikahannya dalam 2 Minggu." ujar Zee.

"Bagaimana mungkin 2 Minggu dapat mempersiapkan segalanya?" tanya Mae.

"Zee ingin pernikahan Zee dan Nunew hanya dihadiri oleh keluarga saja." ujar Zee.

"Kalian akan menikah dimana?" tanya Mae lagi.

"Zee berencana di Pattaya, Mae."

"Baiklah, semua terserah kalian saja. Yang terpenting kalian menikah." ujar Mae lagi.

Setelah berbincang beberapa saat Zee akhirnya pamit pulang.
.
Sesampainya di rumah Zee melihat Nunew sedang duduk disofa ruang keluarga sambil bermain ponsel.

"Nhu."
Nunew berdiri dan menghampiri Zee.

"Hia dari mana? Kenapa Hia pulang terlambat?" tanya Nunew.

"Hia dari rumah Mae June." ujar Zee.

"Kenapa tidak ajak Nunew?"

"Hia kebetulan lewat jadi Hia sekalian mampir."

"Apa hia lelah?" tanya Nunew dan membuka jas Zee dan membawa ditangannya. Zee hanya menggelengkan kepalanya.

"Hia mau makan atau mau mandi dulu?"

"Hia sudah makan dirumah Mae."

"Jadi Hia mau mandi dulu?"

Zee menatap mata Nunew dan mendekatkan wajahnya seperti akan mencium Nunew.
Tapi Nunew menolak Zee.

"Hia, para pelayan bisa melihat kita."

"Lalu kenapa kalau mereka lihat?" ujar Zee lagi. Nunew pun memukul lengan Zee dan pergi kelantai atas.

Zee mengikuti Nunew. Nunew masuk ke kamar Zee dan menyimpan jasnya di sandaran kursi kerja.

Ketika Nunew berbalik Zee sudah ada tepat dibelakang Nunew dan terus berjalan maju yang membuat Nunew berjalan mundur.

Akhirnya Nunew jatuh disofa yang ada dikamar Zee.
Nunew jatuh terlentang karena belakang lutut Nunew tersandung tangan dari sofa itu.
Zee segera menindih Nunew di atas sofa.

"Hiaa."

"Apa?"

Zee mencium bibir Nunew dan Nunew membalas ciuman Zee.
Mereka kembali bercumbu dan menghangatkan malam yang dingin.

TBC

Jika menyukai cerita ini jangan lupa follow dan vote yah...








755

It's You (ZeeNunew) 007Where stories live. Discover now