IY 11

552 53 3
                                    

Zee pov

Setelah Nunew pergi dengan membawa semua barang2nya, Zee terduduk diatas tempat tidur Nunew.
Zee terus menangis dan seluruh jiwanya pergi bersama Nunew.

Entah mengapa ketika Nukuea pergi, Zee memang bersedih namun rasa itu bercampur dengan kecewa, marah, benci dan malu.

Tapi sekarang dengan kepergian Nunew. Hanya satu perasaan yang Zee rasakan HANCUR.

Zee tidak lagi tahan dengan perasaan ini. Diapun segera berdiri dan melangkahkan kakinya dengan cepat dan masuk kemobil dan mengendarainya secepat dia bisa.

Hingga akhirnya sampailah dia dirumah orangtuanya.
Zee segera memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam.

"Mae." ujar Zee.

Mae yang mendengar suara anaknya segera melihat kearah suara itu dan menghampirinya.
Mae sangat terkejut dengan keadaan Zee.
Matanya penuh airmata.

"Zee kamu kenapa, nak?" ujar Mae dan memeluk Zee.

Saat Mae memeluk Zee badan Zee terjatuh bersujud dan menangis dengan keras, yang membuat Mae terkejut bukan main.

"Zeeeee kau kenapa, nak. Phoooooo." teriak Mae sambil menangis melihat keadaan anaknya.

Pho pun berlari kearah suara istrinya yang memanggilnya dan sangat terkejut melihat keadaan mereka.

"Ada apa ini? Ayo bangun, nak." ujar Pho sambil mengangkat tubuh Zee.

Zee berdiri dan mengikuti langkah orangtuanya.
Pho dan Mae membawa Zee ke kursi tamu dan mendudukkan Zee disana.

Mae segera duduk disamping anaknya dan Zee memeluk kembali Mae nya.

"Ada apa, nak? Ceritakan pada kami, jangan membuat kami khawatir seperti ini." ujar Pho.

"Nunew pergi, Mae. Zee melepaskan Nunew, Mae." ujar Zee.

"Haa?? Apa maksudmu, Zee?" teriak Mae.

"Nunew sudah pergi karena Zee melepaskan Nunew, Mae. Zee tidak bisa hidup tanpa Nunew, Mae." ujar Zee.

"Lalu kenapa kau lepaskan dia, nak?" tanya Pho.

"Karena jika Zee tidak melepaskan Nunew. Nunew akan sangat menderita. Zee tidak rela jika karena Zee, Nunew sengsara. Zee sangat mencintai Nunew, Mae."

"Sudah, sudah tenanglah dulu, nak. Tenanglah." ujar Mae.

Zee terus menangis dipelukkan Mae hingga tenaganya terkuras habis.
Mae dan Pho yang belum pernah melihat anaknya sangat terpuruk seperti ini hanya bisa menangis dan memeluknya hingga Zee tertidur dipangkuan Mae.

Zee pov end

Nunew pov

Nunew mengepak semua barangnya dari rumah Zee sambil terus menangis.

Setelah selesai Nunew membawa koper itu.
Dan sebelum dia keluar dia kembali melihat kedalam kamarnya dan mengingat semua kenangan dengan Zee, dan pergi dari sana.

Nunew keluar dari kamar dan turun kebawah.
Nunew mendekati Zee memeluknya dan mencium bibirnya.
Nunew tersenyum dan keluar dari rumah itu.

Nunew menaiki taksi online yang dia pesan dan sepanjang perjalanan, Nunew melihat kejendela dan terus menangis.

Sesampainya dirumah. Nunew segera berlari dan memeluk Mae nya.

Mae terkejut melihat Nunew datang dengan keadaan seperti itu.

"Ada apa, Nhu?" tanya Mae.

Teriakkan mae, terdengar oleh pho dan Nukuea.
Mereka pun segera datang menghampiri Nunew yang berada dipelukan Mae.

"Hia, Hia melepaskan Nhu, Mae." ujar Nunew.

"Melepaskan bagaimana?" ujar Nukuea.

"Nunew dan Hia Zee sudah berpisah." ujar Nunew.

"Teganya Hia. Akan kubuat perhitungan dengannya." ujar Nukuea yang akan pergi menemui Zee. Namun Nunew menahannya.
Nunewpun menggelengkan kepalanya.

"Nunew yang minta Hia melepaskan Nhu, Kuea. Nhu tidak bisa memilih antara Hia dan Kuea. Nhu merasa sesak berada diantara kalian berdua, karena itu Nhu minta Hia melepaskan Nhu." ujar Nunew yang membuat Nukuea meneteskan airmata.

"Aku sudah merelakan kalian, kenapa kau melakukan ini, Nhu?"

"Mulut Kuea mengatakan Kuea merelakan kami tapi Nhu bisa lihat dari mata Kuea kalau Kuea masih tidak rela." ujar Nunew.

Nunew lalu melihat pada ayah dan ibunya.

"Mae, Pho. Nhu minta ijin besok Nhu akan pergi ke China untuk meneruskan kuliah Nhu. Bolehkah?"

Mae yang masih menangis tidak tahu harus mengatakan apa pada Nhu. Mae pun melihat pada Pho. Dan Pho menggangguk.

"Nhu.. Pho minta maaf sudah membuat Nhu menderita seperti ini. Sekarang semua keputusan apapun yang Nhu buat, Pho akan menghormatinya. Pergilah nak. Pergilah dan tenangkan hatimu disana." ujar Pho dan mengusap airmata yang menetes dari matanya.

Nunew pun memeluk Pho, Mae dan Nukuea juga.
.
.

Keesokkan harinya Pho, Mae dan Nukuea mengantarkan Nunew ke bandara.
Ketika akan berangkat Nukuea memeluk Nunew.

"Nhu, Kuea benar2 minta maaf, Kuea tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini." ujar Nukuea sambil menangis.

"Jangan khawatir, Kuea. Seperti yang sudah Nhu bilang masa depan, siapa yang tahu biar waktu yang menentukan. Walaupun kita merencanakan sesuatu dengan sesempurna mungkin, tapi tetap waktu yang menentukan."

Akhirnya pesawat yang membawa Nunew terbang hingga hilang ditelan awan.

Zee menatap langit dari lantai dua rumah orangtuanya.

"Sampai jumpa, Nhu. Hia akan selalu ada disini menunggu Nhu kembali, selamanya." ujar Zee dan airmatanya pun kembali mengalir.

TBC

Jangan lupa follow dan votenya yah...




734

It's You (ZeeNunew) 007Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt