IY 14

554 49 1
                                    

Zee dan Nunew berdiri berhadap2an di taman samping rumah.
Zee menatap tajam mata Nunew begitupun dengan Nunew.

"Apa kabar Hia?" tanya Nunew.

"Kau kembali hanya untuk menyaksikan pernikahan Nukuea atau kau benar2 kembali?"

"Menurut Hia?"

"Nhu, jangan bercanda."

"Hia maunya bagaimana? Apakah Nunew kembali ke China atau tetap disini?"

"Kau ini.... Tentu saja Hia ingin kau tetap disini bersama Hia. Mana mung....."

Kata2 Zee terpotong oleh perkataan Nunew.

"Baiklah." ujar Nunew.
Zee membeku mendengar perkataan Nunew.

"Nunew tetap disini bersama Hia."

Zee tersenyum dan meneteskan airmata.
Zee kemudian berlari dan memeluk Nunew dan Nunew balik memeluk Zee.

"Hia merindukan Nunew setiap hari, setiap menit. Hia mohon Nhu jangan pergi lagi. Kali ini Hia tidak akan melepaskan Nhu lagi." ujar Zee.

"Baiklah jika Hia tidak melepaskan Nhu lagi maka Nhu tidak akan pergi lagi." ujar Nunew.

"Ayo kita pulang Nhu. Pulang kerumah kita." ujar Zee.

"Tidak. Karena hari ini hari pernikahan Nukuea. Dan besok dia akan pergi ke Jerman. Bisakah Hia sabar 1 hari lagi?"

"Baiklah. Kita tunggu hingga besok." ujar Zee.

Kemudian Zee mengelus pipi Nunew dan menangkup kedua pipi Nunew. Zee mendekatkan wajahnya pada Nunew lalu Nunew menutup matanya.
Zee mencium bibir Nunew.

Zee memindahkan tangan kanannya ke pinggang Nunew sementara tangan kirinya memegang tengkuk Nunew.
Mereka berciuman cukup lama.

Nafas Nunew terasa semakin kencang, Zee menghentikan ciumannya.
Kening dan hidung Zee tetap menempel pada kening dan hidung Nunew.
Mata Zee dan Nunew yang tertutup perlahan terbuka.
Senyuman menghiasi bibir mereka.
.
.

"Kemana Zee dan Nunew, Pho?" tanya Mae June.

"Kuea yang menikah mereka yang berbulan madu." ujar Nukuea kesal.

Semua yang ada disana pun tertawa.
Tak lama ZeeNunew pun masuk.

"Inilah tamu kehomatan kita." ujar Lian.
Mereka tertawa kembali.

Mereka pun menghabiskan malam dengan berbincang dan tertawa.
Kebahagiaan pun akhirnya datang pada keluarga mereka.
.

Keesokkan harinya semuanya kebandara mengantarkan Nukuea, Lian dan keluarganya kembali ke Jerman.

"Sering2 hubungi kami ya, nak." Ujar Mae June.

"Khap Mae." ujar Kuea.

"Kami akan meluangkan waktu setidaknya 1 tahun sekali akan mengunjungi kalian." ujar Lian.

Nukuea menghampiri Nunew dan memeluknya.
"Nhu, sekarang giliranmu menjemput kebahagiaanmu. Jangan sampai seperti Kuea yang terlambat." ujar Nukuea sambil tersenyum.
Nukuea pun lalu mengusap rambut Nunew.

Nukuea pun sekarang menghampiri Zee dan memeluknya.

"Bahagiakan Nhu, Hia. Jangan sampai Hia kehilangan Nunew untuk kedua kalinya. Cepat ikat dia." ujar Nukuea sambil tersenyum.

Nukuea dan Lian sekeluarga pun memasuki gerbang keberangkatan.

"Kuea, terima kasih." teriak Zee.
Dan Nukuea pun memggangguk dan melambaikan tangannya.
.
Setelah melepas Nukuea pergi. Keluarga Panich dan Chawarin berpisah dan pulang kerumah masing2.

Begitupun ZeeNunew yang meminta ijin pulang ke rumah mereka.
Para orangtua pun senang dan mengijinkan.

Sesampainya dirumah mereka disambut oleh beberapa pelayan yang ada disana.
Hampir 3 tahun rumah itu kosong.
Nunew segera berlari ke kamarnya.
Dan Zee dengan santai mengikuti Nunew.

Nunew mengelus tempat tidurnya,
Zee memperhatikan dari depan pintu.
Perlahan Zee masuk dan menutup pintu.
Melihat itu Nunew tersenyum dan menghampiri Zee.

Nunew menempatkan tangannya didada Zee dan mengelusnya.
Zee tersenyum.

"Hia pikir hanya Hia saja yang rindu."
Nunew mendorong Zee perlahan kearah tempat tidur. Sesekali Nunew mencium bibir Zee.
Hingga Zee akhirnya terjatuh dan duduk di atas tempat tidur.

Nunew duduk dipangkuan Zee dengan berhadap2an.
Nunew memeluk leher Zee dan mencium bibir Zee lagi.

"Ada apa denganmu? Kau terlihat berbeda." ujar Zee sambil menatap wajah Nunew.

"Hia lupa, Nhu juga seorang pria yang bisa mendominasi." ujar Nunew dengan tatapan menggoda.

Nunew kembali menciumi leher dan bibir Zee bergantian serta tangannya yang meraba tubuh Zee.

Zee tidak lagi bisa menahan geloranya.

Zee mengangkat Nunew dan menjatuhkannya di atas tempat tidur hingga tubuh Nunew terlentang dengan Zee diatasnya.

"Kau memang seorang pria, tapi kau tetap dibawahku." ujar Zee dan disambut dengan senyuman nakal Nunew.

Malam itu pun semua kerinduan yang mereka rasakan bertahun2 terbayar sudah dengan peraduan tubuh keduanya diatas ranjang.




TBC

Jika suka dengan ceritanya jangan lupa follow dan votenya yah...








641



It's You (ZeeNunew) 007Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang