IY 12

577 51 3
                                    

Enam bulan sudah Nunew pergi.
Zee melanjutkan kehidupannya.
Nukuea pun membuka sebuah bengkel mobil2 sport kesukaannya.

"Zee apa kabar?" ujar seorang pria tampan yang datang mengunjungi kantor Zee.

"Lian? Kapan kau kembali ke Thailand?" ujar Zee tersenyum dan memeluknya.

"2 hari yang lalu, lalu aku mendapatkan kabar kalau sahabat kembarku menikah dan bercerai." ujar Lian.

Wajah Zee berubah seketika, walaupun masih ada senyuman dibibirnya namun dari senyuman itu bisa menunjukkan kepedihan hatinya.

"Sorry, kalau aku menyinggungmu, Zee." ujar Lian.

Lian adalah sahabat Zee semenjak SMP. Mereka dikenal sikembar di sekolah mereka karena kemiripan wajah mereka. Namun baik Zee maupun Lian merasa kalau mereka lebih tampan dari satu sama lain.

Ketika lulus kuliah, Lian memutuskan meneruskan usaha orangtuanya di Jerman.
Dan semenjak itu mereka tidak pernah lagi bertemu.

"Tidak, tidak apa2, yang kau ucapkan memang betul." ujar Zee.

"Bagaimana kalau nanti malam kita keluar? Melepas rindu." ujar Lian sambil tersenyum.

"Ok."

"Sekarang lebih baik aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti malam, kawan." ujar Lian dan berjalan keluar dari kantor Zee.
.

Malamnya mereka bertemu di sebuah bar ternama di Bangkok.

"Jadi bagaimana kabarmu?" ujar Lian.

"Aku baik. Kau?"

"Beginilah. Aku bosan menjomblo terus dan aku menginginkan pria Thailand. Jadi aku kembali kesini."

"Jadi alasanmu kembali kesini bukan untuk menetap?"

"Tidak mungkin. Aku akan kembali ke Jerman dalam 2 bulan. Dan dalam 2 bulan itu kau harus membantuku mencari jodohku, Zee."

"Akan kubantu sebisaku."

"Ngomong2 apakah kau ada rencana menikah lagi?"

"Ada. Aku masih menunggu calonku pulang."

"Pulang? Memang dimana dia sekarang?"

"China. Dia sedang kuliah dan menenangkan diri disana."

"Kenapa tidak kau susul saja dia, ha?"

"Sudah kubilang dia sedang menenangkan dirinya."

Dan Lian hanya mengganggukkan kepalanya.
Tiba2....

"Hia??"

Zee menengok arah suara itu dan Zee pun terkejut dengan siapa yang ada disana.

"Kuea. Apa yang kaulakukan disini?" ujar Zee.

"Kuea sedang bersama teman2. Hia?" ujar Kuea dan melihat kearah Lian.

"Hia juga bersama teman. Duduklah akan Hia kenalkan."

Nukuea pun duduk.

"Nukuea ini kenalkan teman Hia, Lian. Lian ini kenalkan kembaran calonku Nukuea." ujar Zee.

Lian dan Nukuea saling berpandangan.
Zee yang melihat itu menjadi sedikit risih.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Zee tersenyum.

"Hia, dia mirip sekali dengan Hia." ujar Nukuea.

"Iya karena itu kami punya julukan sahabat kembar. Kenalkan namaku Hia Lian." ujar Lian.

"Hia??" tanya Zee heran.

Lian hanya tersenyum pada Zee dan Zee pun geleng2 kepala.

"Baiklah Hia, Kuea pergi dulu. Jangan lupa mampir kerumah Pho dan Mae merindukan Hia." ujar Kuea.

"Baiklah. Nanti Hia kesana." jawab Zee.

Hubungan antara Zee dan Kuea sekarang murni hanya persaudaraan.
Ketika Nunew pergi Nukuea sering mengunjungi Zee dan memberinya semangat sehingga hubungan mereka membaik. Mereka pun setuju kalau tidak mungkin lagi ada cinta diantara mereka.

Setelah Nukuea pergi, Lian duduk mendekati Zee.

"Kau harus membantuku mendapatkan dia. Kalau aku mendapatkan dia bukankah kita menjadi saudara?" ujar Lian.

"Kau serius?" tanya Zee dan Lian pun mengganggukkan kepalanya.

Zee mengenal baik Lian. Lian adalah orang yang susah sekali jatuh cinta.

"Baiklah akan ku coba. Besok kau datanglah ke kantorku. Aku akan mengunjungi keluarga Nukuea setelah pulang kerja." ujar Zee.

Lian pun mengayunkan sikunya seakan dia berhasil sesuatu.

"Oh ya. Kau bilang tadi Nukuea adalah saudara kembar calonmu? Berarti mereka mirip?" tanya Zee.

"Hm. Untuk wajah, akan susah sekali membedakan antara Nukuea dan Nunew. Namun kepribadian mereka bagai langit dan bumi." ujar Zee lagi.

"Jadi kalau aku berhasil mendapatkan dia, kita akan punya pasangan dengan wajah yang sama? Sahabat kembar dan saudara kembar? Wow..."

Zee dan Lian memang berwajah mirip namun kepribadian mereka jauh berbeda.
Zee yang cool dan kalem sementara Lian yang pecicilan.
.
.
Esok malamnya Zee membawa Lian menemui keluarga Nunew.

"Selamat malam Pho, Mae." ujar Zee.

"Oh malam Zee. Apa kabarmu sayang?" tanya Mae memeluk Zee.

"Baik Mae. Oh ya kenalkan ini teman Zee, Lian." ujar Zee.

Mae melihat pada Lian dan menatapnya tak berkedip.

"Sawadikhap Mae." ujar Lian dan Mae hanya memberi wai pada Lian.

"Kalian mirip sekali. Seperti anak kembar." ujar Mae tersenyum.

"Iya Mae banyak yang bilang begitu tapi Lian lebih tampan dari Zee, Mae." ujar Lian tersenyum.
Dan Mae pun tertawa.

"Mae mana Nukuea? Apa dia ada dirumah?" tanya Zee.

"Tumben kau menanyakan tentang dia. Jangan2!!" ujar Mae sambil melotot kearah Zee.

"Bukan begitu Mae. Zee dan Nukuea tidak mungkin bersama lagi." ujar Zee.

Lian yang mendengar itu kaget.

"Lagi?? Kalian pernah bersama?" tanya Lian.

"Hmm. Aku dan Nukuea pernah bertunangan. Tapi jangan khawatir kami sudah tidak ada hubungan apa2 lagi selain dia adalah saudara kembar kekasihku." ujar Zee dan membuat Mae menghela nafas lega.

"Hebat kau." ujar Lian dan mendapatkan pukulan ringan dari Zee.

"Mae. Teman Lian ini sedang mencari pendamping hidup dan dia suka pada Nukuea." ujar Zee dan Zee tidak tahu ternyata Nukuea ada dibelakang Zee.

"Apa?" teriak Nukuea.


TBC

Jangan lupa follow dan vote yah...







793

It's You (ZeeNunew) 007Where stories live. Discover now