IY 05

525 58 0
                                    

Hampir tengah malam ketika ZeeNunew pulang dari rumah orangtuanya.
Ketika mereka sampai rumah
Nunew sudah tertidur di mobil.

Ketika Zee memarkirkan mobilnya dan melihat Nunew tertidur dengan lelap disampingnya.

Zee menatap wajah tidur Nunew.
Zee merasa baru kali ini dia melihat wajah Nunew berbeda dengan wajah Nukuea.
Entah apa yang membedakan mereka.

Zee lupa membangunkan Nunew malah dengan asiknya memandang wajah Nunew.
Sampai akhirnya Nunew menguliat dan membuka matanya.
Zee tersenyum dan Nunew yang terkejut langsung membuka lebar matanya.

"Kenapa Hia tidak membangunkan Nhu?"

"Baru kali ini Hia melihat wajah Nhu berbeda dengan wajahnya Kuea." ujar Zee.

Nunew bingung dengan perkataan Zee.
Bagaimana mungkin wajah tertidurnya bisa berubah.

"Wajah tidurmu sangat damai dan tenang, sedangkan Kuea seperti penuh tekanan. Hia juga tidak tahu apa yang membuat tekanan pada Nukuea. Setelah kejadian kemarin kupikir tertekannya Nukuea mungkin karena aku." ujar Zee sambil tersenyum ketir.

"Tidak mungkin Hia. Apa yang Hia lakukan sehingga membuat Kuea tertekan?"

"Mungkin dengan keberadaan Hia sendiri sudah menjadi tekanan untuk Nukuea mengejar impiannya."

"Tapi setahu Nhu, Hia belum pernah sekalipun melarang Kuea melakukan apapun yang dia suka. Malah Nhu lihat Hia sangat mensupport Kuea."

"Mungkin tidak begitu untuk Nukuea." ujar Zee.

"Kalau begitu Kuea bodoh. Merasa tertekan karena ada orang yang mencintai dia, mensupport dia seperti Hia. Kalau Nhu yang menjadi Kuea, Nhu akan merasa tenang dan bahagia." ujar Nunew memandang keatas dan mempoutkan mulutnya.

"Kalau begitu maukah kau menjadi Nukuea?" ujar Zee.

Namun raut wajah Nunew tiba2 berubah.

"Nhu bukan boneka yang bisa Hia seenaknya jadikan pengganti. Nhu adalah Nhu. Kuea adalah Kuea. Jangan selalu samakan kami. Biarpun kami kembar dengan wajah yang sama sekali tidak ada perbedaan, tapi Nunew bukan Nukuea." ujar Nunew lalu keluar dan berlari masuk.

Zee sangat terkejut dengan apa yang baru terjadi.
Zee tidak menyangka kalau reaksi Nunew akan seperti itu.
Zee merasa bersalah pada Nunew.

Memang benar kata Nunew, kalau Nunew bukan Nukuea. Dan dia bukan pengganti siapapun walaupun itu adalah saudara kembarnya sendiri.
Zee memukul setir yang ada didepannya.

"Bodoh." ujar Zee pada dirinya sendiri.

Zee naik kelantai atas, dia melihat pintu kamar Nunew dari pintu kamarnya.
Zee lalu menghampiri pintu itu namun tidak ada keberaniannya untuk mengetuk pintu itu.
Zee hanya menghela nafas panjang dan kembali ke kamarnya.
.
.

Keesokkan paginya Zee terbangun dan melihat Nunew yang sedang sarapan.
Zee menghampiri Nunew dan duduk di kursi makan.
Namun Nunew tidak sedikitpun melihat padanya.
Zee tahu kalau Nunew masih marah padanya.

"Nhu, Hia..." sebelum kata2 Zee selesai.

"Ayo kita pergi sekarang, Nhu takut terlambat." ujar Nunew sambil berlalu.
Nunew mengambil tasnya dan berjalan keluar.
Zee mengikuti Nunew dan masuk ke mobil.

Didalam mobil berkali2 Zee melirik pada Nunew namun tidak sekalipun Nunew menengokkan wajah padanya.

"Nhu, Hia.."

"Nhu tidak mau membicarakan ini Hia. Jadi tolong berhentilah membicarakan hal ini lagi."

"Hia hanya ingin minta maaf pada Nhu. Bukan maksud Hia seperti itu. Hia mungkin bodoh tidak berpikir sebelum berbicara."

Nunew terdiam dan hanya memperhatikan jalan.
Hingga tibalah mereka didepan kampus Nunew.
Ketika Nunew akan keluar dia berhenti dan menutup pintu kembali.

"Hia tidak perlu minta maaf. Hanya saja Nhu mohon jangan pernah samakan Nhu dengan Nukuea. Nhu mengerti kalau Hia sangat mencintai Nukuea dan merindukan dia. Tapi Nhu mohon ingatlah kalau Nhu bukan Nukuea jadi jangan pernah jadikan Nhu sebagai pengganti Nukuea." ujar Nunew.

Nunew segera membuka pintu mobil itu dan pergi masuk ke area kampus.

Zee terdiam sampai ada suara klakson yang menyadarkannya.
Zee pun kembali mengendarai mobilnya hingga sampailah dia di kantor.

Seharian itu Zee terus melamun memikirkan apa yang Nunew katakan.
Mungkin Nunew benar kalau dia hanya melihat Nunew sebagai pengganti Nukuea.
Zee tidak mau berbuat seperti itu pada Nunew.

Namun Zee kembali berpikir apakah iya dia melihat Nunew sebagai Nukuea?
Karena Zee jatuh cinta pada Nukuea karena ambisinya dan ketekunannya meraih apapun yang dia inginkan sedangkan Nunew sangat berbeda dengan Nukue.

Zee menyukai Nunew karena bagaimana polosnya dia, bagaimana senyumnya yang selalu menghias bibirnya,
Bagaimana dia selalu ingin membuat orang disekitarnya bahagia dan tertawa.

Zee sadar sepenuhnya kalau Nunew bukan Nukuea karena mereka adalah 2 pribadi yang berbeda. Bagaimana mungkin Zee melihat Nunew sebagai Nukuea.
Tidak, Zee yakin kalau dia menyukai Nunew karena dia adalah Nunew.
.
.
Semenjak hari itu suasana antara Zee dan Nunew berubah.
Nunew tidak lagi ceria dihadapan Zee ataupun membuat kelucuan yang sering kali membuat Zee tersenyum.
Zee merasa sangat merindukan kelucuan Nunew.

Zee merasa perasaannya terhadap Nunew berbeda.
Zee merasa bahagia dan nyaman berada didekat Nunew.
Rasa bahagia yang berbeda dari bahagia yang dia dapat dari Nukuea.
Zee yakin kalau dia sudah jatuh cinta pada Nunew.

Namun sekarang apa yang harus dia lakukan.
Mengapa pikirannya buntu memikirkan apa yang harus dia lakukan agar Nunew memaafkannya.
Zee sangat bingung, dia bahkan akan salah tingkah jika berada didekat Nunew.

Dulu ketika bersama Nukuea, jika Nukuea marah atau bersedih Zee bisa melakukan berbagai cara agar dia baik dan tersenyum kembali.

Namun apa yang terjadi sekarang mengapa pikirannya buntu melihat Nunew yang marah dan sedih karena dia.

Ketika Zee sedang sibuk dengan pikirannya tiba2 Nunew lewat didepannya.

"Nhu mau kemana?" tanya Zee.

Pertanyaan apa ini? Batin Zee.

"Mengambil minum Hia. Apa Hia mau sesuatu yang bisa Nhu ambilkan sekalian?"

"Tidak ada. Terima kasih."

Mengapa aku mengucapkan itu? Batin Zee lagi.

"Kalau begitu Nhu mau kedapur dulu mengambil minum. Dan kembali ke kamar." ujar Nunew dan berlalu menuju dapur.

Zee hanya memperhatikan Nunew melakukan kegiatannya.
Zee tidak tahu harus berkata apa lagi.

Dan ketika Nunew kembali lewat dihadapannya.
Zee berdiri dan segera memegang tangan Nunew.

"Nhu. Tolong maafkan Hia. Apa yang harus Hia lakukan agar Nunew mau memaafkan Hia?" ujar Zee memohon.

Nunew melepaskan tangan Zee dari tangannya.

"Tidak ada Hia. Nhu sudah memaafkan Hia. Jadi sekarang Hia bersikaplah biasa pada Nhu seperti waktu Hia bersama Nukuea." ujar Nunew.

Zee hanya terdiam hatinya sangat sakit, ingin sekali Zee menjerit dan menangis dihadapan Nunew mengatakan padanya kalau dia mencintai Nunew.

"Nhu ke kamar dulu, Hia. Hia juga jangan terlalu malam tidurnya." ujar Nunew dan pergi dari hadapan Zee.


TBC

Jangan lupa buat follow dan vote yah...


992

It's You (ZeeNunew) 007Where stories live. Discover now