IY 07

646 63 4
                                    

Zee terbangun, dia melihat didadanya, Nunew masih tertidur dipelukannya.
Zee merasakan tubuh Nunew sudah tidak sepanas tadi malam.
Perlahan Zee mengelus pipi Nunew dengan lembut.

Zee mengeluarkan tangannya dari tengkuk Nunew, terasa tangannya sedikit kebas.
Zee mengambil kemejanya yang tersimpan dikursi belajar Nunew dan memakainya.
Zee menyelimuti Nunew dan mengusap rambut Nunew setelah itu Zee keluar dari kamar Nunew.

Dan tanpa sepengetahuan Zee, Nunew sadar apa yang dilakukan Zee.

Zee pergi kedapur dan menyuruh pelayan disana untuk membuatkan bubur untuk Nunew, dan pergi ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaiannya.
Semalam Zee tidak mandi dan masih menggunakan pakaian kantornya.

Setelah selesai, Zee kembali kedapur, mengambil bubur untuk Nunew dan kembali ke kamar Nunew.

Zee menyimpan bubur itu di meja samping tempat tidur lalu mengambil baju yang baru di lemari Nunew dan membangunkan Nunew.

"Nhu bangun. Nhu."
Nunew membuka matanya, Nunew melihat Zee yang tersenyum padanya dan Nunew pun dengan lemas balik tersenyum.

Zee membuka selimut Nunew, meraup tengkuk Nunew agar Nunew terduduk dan memakaikan pakaian yang baru pada Nunew.

"Maaf, malam tadi Hia membuka pakaian Nunew." ujar Zee dan Nunew hanya tersenyum dan mengedipkan matanya.

Zee menambahkan beberapa bantal dikepala Nunew dan mulai menyuapi bubur pada Nunew.

"Makan dulu, Nhu. Kau harus makan agar ada tenaga." ujar Zee sambil meniup satu sendok bubur ditangannya.
Zee menyuapi Nunew dengan telaten dan setelah selesai kembali memberinya obat.

Selama kejadian tadi mata Nunew tidak lepas dari wajah Zee.
Nunew merasa senang dan terharu dengan perhatian Zee.

'Nukuea sungguh beruntung bisa dicintai oleh pria seperti ini' pikir Nunew.

Nunew melihat pada jam yang ada di dinding dan betapa terkejutnya Nunew melihat sudah jam 10 pagi.

"Hia, apa Hia tidak bekerja?" ujar Nunew dengan lemas.

"Bagaimana mungkin Hia meninggalkan Nhu seperti ini. Hia sudah menghubungi kantor kalau hari ini Hia absen. Jangan khawatir." ujar Zee.

"Maaf Hia jika Nhu merepotkan Hia." ujar Nunew.

Zee menatap Nhu dan mengelus pipi Nunew.

"Nhu tidak pernah merepotkan Hia. Jangan terlalu banyak berpikir, Nhu. Oh iya Hia juga sudah menghubungi kampus Nhu dan meminta ijin." ujar Zee menatap wajah Nunew dengan tersenyum.

"Sekarang pikirkan saja kesehatan Nhu. Bagaimana kau bisa sampai sakit begini?"

"Nhu juga tidak tahu Hia. Mungkin karena Nhu kehujanan kemarin."

"Ya sudahlah. Sekarang istirahatlah."

"Hia tidak akan menghubungi Mae June agar datang kemari?"

"Untuk apa? Hia akan mengabari Mae June kalau Nhu sakit tapi tidak menyuruhnya untuk kemari. Apa Hia kurang menjaga Nhu?" ujar Zee sedikit merajuk.

"Bukan begitu maksud Nhu. Nhu tidak mau menyusahkan Hia."

"Sudah Hia bilang Nhu sama sekali tidak menyusahkan Hia. Lagipula sekarang ini, Nhu adalah tanggung jawab Hia. Bukan tanggung jawab orangtua Nhu lagi." ujar Zee dan membuat Nunew meneteskan airmata karena perkataan Hia.

"Kenapa Nhu menangis? Apa Hia membuat lagi kesalahan?" ujar Zee sedikit panik.

Nunew menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Zee menghela nafas lega.

"Lalu kenapa Nhu menangis apa Nhu mau Mae June kesini? Hia akan segera menelepon Mae June."

Nunew memegang telapak tangan Zee, Zee melihatnya dan balik mengenggam tangan Nunew.

"Nunew terharu karena Hia begitu baik pada Nunew. Tapi Hia bisakah Hia jangan seperti ini? Bisakah Hia acuhkan Nhu? Jangan membuat Nhu semakin jauh jatuh pada Hia. Nhu mohon."

Zee membelalakkan matanya mendengar pengakuan Nunew.

"Maksud Nhu?"

"Hia milik Nukuea, dan dia akan kembali suatu hari nanti. Jika Nunew jatuh terlalu dalam, bagaimana Nhu menghadapi Nukuea dan bagaimana Nhu menghadapi kalian berdua?" ujar Nunew menangis semakin tersedu.

Zee tidak tahan melihat airmata Nunew dan segera memeluk tubuh panas Nunew.

"Hia bukan milik Nukuea. Hia milik Nhu. Nukuea sudah kehilangan hak itu setelah dia pergi. Hia sekarang milik Nhu. Jangan bilang seperti itu Nhu." ujar Zee dan mengejutkan Nunew.

"Tapi yang Hia cintai adalah Nukuea. Jadi Nukuea masih memiliki hak itu, Hia." ujar Nunew.

Zee melepaskan pelukkannya lalu memegang bahu Nunew dan menatap matanya.

"Lihat mata Hia dan lihat siapa yang ada disana? Bukan Nukuea tapi Nunew. Walaupun wajah kalian sama tapi sekarang Hia jatuh cinta pada Nunew. Hia bukan cinta wajah Nunew yang mirip dengan Nukuea namun Hia cinta Nunew yang ceria, Nunew yang manis, Nunew yang lucu dan yang bisa membuat Hia bahagia." ujar Zee yang tanpa disadarinya meneteskan airmata.

"Hia mohon jangan ada lagi airmata di mata Nunew. Hia bingung, Hia sedih dan tidak tahu harus berbuat apa jika Nunew menangis.... Nunew bukan pengganti Nukuea. Hia cinta Nunew karena Nunew adalah Nunew." ujar Zee dan membuat Nunew menangis lebih keras.
Zee pun memeluk erat tubuh Nunew dan memciumi rambutnya.

Entah apa yang harus Nunew rasakan ketika itu.
Apakah Nunew harus bahagia mendengar kalau Zee mencintainya ataukah takut? takut Nukuea kembali dan mengambil Zee kembali?


TBC

Jangan lupa follow dan votenya yah...





766

It's You (ZeeNunew) 007Where stories live. Discover now