IY 02

608 57 0
                                    

Zee dan Nunew pindah ke sebuah mansion.
Mansion itu dibeli oleh Zee untuk dia dan Nukuea.
Nunew melihat2 rumah itu.

"Bagus. Hia dan Kuea pintar sekali memilih rumah." ujar Nunew.

Kamar Zee berada dilantai 2 kamar pertama dan kamar Nunew ada di lantai 2 kamar ke 4 yang terletak paling ujung.
.
Zee adalah seorang CEO sebuah perusahaan bernama SUPERSUN dan Nunew masih mahasiswa bahasa China di universitas Kasetsart.

Mereka tinggal bersama namun tetap menjalani hidup mereka masing2.

Namun Nunew sering memperhatikan mantan kakak iparnya itu yang sekarang telah menjadi suaminya.

Zee berubah drastis semenjak kepergian Nukuea.
Zee lebih sering menyendiri dan melamun.

Nunew juga jarang sekali mendengar suara Zee.
Nunew merasa kasihan dan bersalah karena kakaknya, Zee menjadi seperti terpuruk.

"Hia. Nunew minta maaf atas nama Nukuea."

"Untuk apa kamu minta maaf? Itu bukan kesalahanmu."

"Tapi karena kesalahan Kuea, Hia menjadi murung dan terus menerus sedih. Nunew jadi merasa bersalah."

Zee melihat pada Nunew dan tersenyum.
Zee merasa bersalah pada Nunew dengan sikapnya sehingga Nunew merasa tidak enak pada Zee.

"Agar Nhu tidak merasa bersalah, apa yang harus Hia lakukan." ujar Zee.
Dan Nunew mempoutkan mulutnya seakan sedang berpikir dan tersenyum.

"Ayo ikut Nhu." ujar Nunew dan menggandeng tangan Zee.

Ternyata Nunew membawa Zee ke taman bermain.
Mereka bermain segala macam wahana yang ada disana.

"Hia, ayo Hia bisa. Yey." ujar Nunew sambil melompat2 ketika Zee memainkan permainan menembak.

Zee tersenyum dan mulai membidik.

Dor.. Dor.. Dor..
Tiga tembakan Zee mengenai sasaran.
Bagaimana tidak, Zee pernah belajar menembak dengan penembak profesional.

Penjual itu pun memberikan sebuah boneka kelinci pada Zee.
Zee pun mengambilnya dan memberikannya pada Nunew.
Wajah Nunew terlihat senang dan dia memeluk boneka itu.

Mereka pun melanjutkannya dengan makan malam.

"Hia kita makan disini saja." ujar Nunew sambil menunjuk pada sebuah kantin sederhana penjual seafood.

"Disini?" ujar Zee dan Nunew mengangguk.

Tapi tempat ini kecil dan dipinggir jalan pula. Zee belum pernah makan ditempat seperti ini sebelumnya.
Ketika bersama keluarga maupun bersama Nukuea.

Namun Zee hanya mengikuti Nunew. Nunew tersenyum melihat ekspresi Zee yang kikuk.

"Hia. Disini bersih dan juga enak2 makanannya. Jadi jangan khawatir."

Nunew pun memesan banyak sekali makanan dari mulai udang, kepiting, cumi, dan ikan2.

Ketika makanan itu dihidangkan seluruh meja mereka penuh.
Zee heran dengan banyaknya makanan yang ada sedangkan mereka hanya berdua.

"Nhu, apa kau bisa menghabiskannya? Makanan begini banyaknya." ujar Zee.

"Tentu saja. Makan adalah hobi dan kesukaan Nhu, Hia. Hia lihat saja semua makanan ini akan masuk kedalam perut Nhu." ujar Nunew sembari menepuk perutnya.

Zee hanya tersenyum.
Nunew dan Zee memulai memakan hidangan yang ada didepan mereka.

"Enak juga." ujar Zee.

"Sudah Nhu bilang, kan! Kalau makanan ditempat ini enak2 semua."

Setelah beberapa saat Zee sudah merasa kenyang dan Zee menatap Nunew yang masih memakan semua sisa makanan yang ada.

Pipi Nunew mengembang ketika satu sendok penuh masuk kedalam mulutnya.
Zee tertawa melihat pipi Nunew yang sangat chubby itu.

Akhirnya makanan itu semua ludes tak tersisa dimakan Nunew.

Zee melotot kaget.

"Bagaimana mungkin badan sekecil kau, bisa memasukkan makanan sebanyak ini?"

"Kata teman2 dan Pho, Mae. Nunew punya 9 lambung untuk menampung semua makanan itu."

Zee pun tertawa mendengar jawaban Nunew.
Nunew pun ikut tertawa.
Baru kali ini Nunew melihat Zee tertawa sekeras itu.

Namun jangankan Nunew yang baru dekat dengan Zee, Zee sendiri merasa aneh dia bisa tertawa seenak itu.

Untuk Zee, jangankan tertawa, tersenyum saja dia jarang melakukannya.

Setelah itu mereka pun pulang.
Sesampainya dirumah, Nunew masuk kerumah masih dengan memeluk boneka kelinci pemberian dari Zee.

Zee berjalan di belakang Nunew dengan senyum diwajahnya.

"Hia. Senang rasanya melihat Hia tertawa dan tersenyum seperti ini." ujar Nunew dan pergi segera ke kamarnya.
Zee kembali tersenyum dan masuk kekamarnya.
.
.
Seminggu sudah ZeeNunew tinggal bersama.

"Hia, boleh tidak nanti malam teman2 Nhu mau belajar bersama disini?"

"Hmm tentu saja boleh."

"Terima kasih, Hia. Nhu pergi dulu ya Hia. Bye bye." ujar Nunew yang akan berangkat kuliah.

"Nhu." teriak Zee.

Dan Nunew pun berhenti dan berbalik pada Zee.

"Khap Hia?"

"Kau tidak perlu meminta ijinku untuk mempergunakan rumah ini. Ini kan rumahmu juga." ujar Zee dan Nunew pun tersenyum.

"Khap Hia."
Nunew kembali berlari ke mobil dan berangkat kuliah.

Zee menyeruput kopinya dan tersenyum.
'Dia sangat manis.' ujar Zee dalam hati.
Dan bersiap pergi ke kantor.
.
Sorenya Nunew datang bersama teman2nya.
Ada Tutor, Yim dan Pure.

Mereka pun mengerjakan tugas kelompoknya, lalu setelah selesai mereka pun berbincang dan bercanda.

Zee yang baru pulang melihat kearah Nunew dan teman2nya yang sedang bercanda.
Nunew pun melihat Zee datang.

"Selamat datang, Hia. Ini kenalkan teman2 Nhu. Ini Tutor, Yim dan Pure. Teman2 kenalkan ini suamiku yang aku ceritakan, Zee."

"Sawadikhap Phi Zee." ucap semuanya.

Zee sebenarnya tertegun ketika Nunew memperkenalkannya pada teman2 Nunew.

"Ah Sawadikhap." ujar Zee dan Nunew pun tersenyum dan kembali duduk dan mengobrol dengan teman2nya.

Zee pun masuk kekamarnya, mandi lalu berganti pakaian.
Zee kembali turun dan duduk di ruang keluarga yang tak jauh dari ruang tamu yang ditempati Nunew dan kawan2.

"Nhu suamimu itu sungguh tampan, kukira kau berbohong tentang ini." ujar Yim.

"Iya, kukira kau kan sedang mengejar Love. Namun tiba2 kau bilang kalau kau sudah menikah." ujar Tutor dan dianggukkan oleh yang lain.

"Betul. Aku sudah berkorban untukmu untuk mencari informasi tentang Love. Lagipula kau jahat tidak mengundang kami di pernikahanmu." ujar Pure cemberut.

"Maafffff," ujar Nunew memberi wai dan membungkukkan badannya pada teman2nya itu.

"Pernikahannya mendadak jadi aku tidak sempat mengundang kalian. Dan soal Love terima kasih, Pure sudah membantuku. Tapi sekarang aku sudah menikah jadi hentikan saja." ujar Nunew.

"Kau ini, hanya mengerjai kami saja. Lagipula Love sudah tahu kau sudah menikah. Kau tahu keluargamu terpandang jadi masalah kau menikah, sudah ada di mading keesokkan harinya." ujar Pure dan Nunew hanya tersenyum.

Nunew tidak tahu kalau sebenarnya semua percakapan mereka terdengar oleh Zee.


TBC



958

It's You (ZeeNunew) 007Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang