Karenamu
Di antara otak-otak kering
Terbit keganjilan pada kumpulan huruf
Yang ditelanjangi tanpa nurani
Kau makan dosa
Di permukaan kertas
Dilumuri nafsu yang memerah
Itulah sarapan pagiku, katamu
Kau rakus
Seperti Rahwana
Meskipun liliput pangkatmu
Itulah aku, katamu lagi
Lugu wajahmu
Santai aksimu
Tapi, hati dan pikiranmu tetap pahit bergetir
Addison Stevandi, 27 Januari 2011
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengeja Pahit (Kumpulan Puisi dan Prosa)
Poetrydalam kumpulan ini, ada beberapa karya sastra yang pernah terbit di beberapa harian surat kabar