Chapter 8

159 25 2
                                    

Jisung sekarang sudah kembali ke rumahnya dan inilah sifat jelek Jisung, belum membersihkan badan tapi sudah beranjak ke atas ranjangnya. Bahkan kaus kakinya saja dilempar entah ke arah mana.

"Ahhhh, melelahkan sekali hari ini"
Ucap Jisung sambil meregangkan badannya.

Setelah itu, Jisung pun mulai mengeluarkan barang² nya dari tas yang tadi ia pakai untuk bertemu dengan Hyunjin.

Dikeluarkanlah satu² barang nya dan ia taruh diatas meja kerja nya. Setelah Jisung mengeluarkan semua isi tas nya, ia baru menyadari kalau di atas mejanya terdapat sebuah amplop kecil berwarna coklat.

"Hah? Amplop apa ini? Sepertinya amplop yang Jeongin beri tadi berwarna putih"
Amplop tersebut bahkan tidak tertulis apa², alamat ataupun nama orang, jadi seharusnya itu bukanlah sebuah surat.

Jisung yang kebingungan pun akhirnya mencoba membuka amplop tersebut dengan pelan.

Betapa terkejut nya Jisung ketika melihat isi dari amplop tersebut. Sebuah tumpukan uang yang bisa dibilang jumlahnya tidak sedikit.

"U-uang apa ini? Apakah ada orang jahat yang menyelipkan nya di tas ku?"
Jisung benar² terkejut melihat isi amplop tersebut, ia pun mencoba untuk melihat apakah ada barang lain di dalam amplop tersebut.

Tiba² saja Jisung menemukan secarik kertas putih dengan sesuatu yang tertulis dikertas tersebut.

"Jisung-ah, maaf harus menitipkan amplop ini pada ayahmu. Setelah kau ditelfon pria Lee Minho tadi, aku langsung kembali kerumah dan mengisi amplop ini untuk mu. Mungkin ini tidak dapat menutup semua hutang mu, tapi setidaknya isi amplop ini dapat membantu mu sedikit². Jangan kau berani mengembalikan ini pada ku atau kau beli kan ku barang menggunakan uang ini. Dengan ucapan terima kasih saja kau sudah cukup untuk membayar ku"
-Hwang Hyunjin-

Tiba² saja bola mata Jisung terasa basah setelah membaca surat ini. Dia cukup terharu dengan Hyunjin, bagaimana teman nya yang sebodoh itu dapat menjadi orang yang seperti ini?

"Bodoh sekali kau Hyunjin"
Jisung pun mengeluarkan HP nya dan langsung mengirimkan pesan ucapan terima kasih pada Hyunjin.






































Hari ini telah masuk hari ke 4 Jisung telah menjadi "tukang jasa" Minho, berarti sudah 4 hari ini uang jajan Jisung mulai menipis.

Sebenarnya tidak apa, lagipula uang yang Minho pakai pun juga masuk termasuk untuk membayar hutangnya. Tapi Jisung menjadi sangat susah jika ingin membeli sesuatu, tabungan uangnya pun juga tidak kian bertambah.

Dari hari waktu dimana Minho dan Jisung membuat perjanjian itu, Jisung masih belum sama sekali mulai membayar hutang nya. Hutang nya mulai terbayar sedikit demi sedikit pun karena uang yang Minho pakai saat menyuruh Jisung, bukan karena Jisung yang datang membuat pada Minho.

Dan seperti biasa, hari ini Minho kembali menyuruh Jisung untuk datang menemuinya. Jisung pun sekarang sudah lebih berpengalaman, setiap kali Minho ingin berbicara, ia selalu mengeluarkan HP nya untuk merekam semua pesanan Minho.

Dan hari ini, Jisung telah berencana untuk berbincang sedikit dengan Minho mengenai hutang nya.

Sesaat ia sampai di ruangan Minho, tentu ia akan mengetuk pintu ruangan itu terlebih dahulu hingga ia mendengar respon dari Minho.

"Permisi pak"
Ucap Jisung sambil menutup pintu ruangan Minho.

"Silahkan duduk"
Jisung yang disuruh pun mengikuti perintah Minho.

"Maaf pak sebelumnya, saya ingin berbincang sedikit, boleh?"

Jisung bisa dibilang masih menggunakan kata yang cukup baku ketika ia berbicara dengan Minho. Entah mengapa, tapi memang spontan Jisung seperti itu jika sedang berbicara dengan Minho.

"Silahkan"
Setelah Minho memperbolehkan nya, Jisung baru mulai berbicara lagi.

"Hmmm, bapak pasti tau, kalau bapak jauh lebih kaya dari saya. Dan saya sendiri juga belum mendapatkan pekerjaan dan juga saya datang dari keluarga yang biasa² saja, jadi kalau saya sampai hari ini belum membayar hutang saya, dimohon kerja sama nya pak"
Baru saja Minho ingin merespon, tiba² Jisung masih melanjutkan kalimatnya.

"Saya pasti akan bayar hutang saya, tapi pastinya saya membutuhkan waktu yang lama pak. Dan juga sepertinya tidak lama lagi, saya akan mencoba mencari kerja pak, jadi mungkin kalau bapak memerlukan saya, saya tidak akan bisa secepat sekarang lagi pak, saya minta maaf sekali lagi"
Jisung pun menundukkan kepalanya setelah menyelesaikan pembicaraan nya.

Untuk pertama kalinya, dalam beberapa tahun, Minho merasa hatinya tergerak mendengar penjelasan Jisung. Entah mengapa ia ada merasa sedikit rasa kasihan pada Jisung.

"Hmmm, baiklah, akan saya perbolehkan, tapi bukan berarti kamu bisa selalu mengelak saya"
Jisung pun mengangguk kecil untuk merespon Minho.

"Ok, kalau begitu, tolong belikan saya pizza pepperoni 1, rotinya jangan terlalu tebal jangan terlalu tipis. Keju nya pakai 2 jenis, mozzarella dan cheddar. Kasih topping tambahan sosis dan jamur. Dan juga 1 diet coke yang dingin, tapi jangan terlalu dingin. Secepatnya"

"Baik pak"
Jisung pun beranjak dari tempat duduknya dan bergegas membeli pesanan Jisung.















Setelah Jisung pergi, Seungmin yang berdiri dari ujung ruangan pun berjalan mendekati Minho di mejanya.

"Pak, apakah kau tidak terlalu keras dengannya?"
Tiba² saja Seungmin bertanya pada Minho.

"Apa?"
Minho dengan pelan menatap Seungmin.

"Dia terlihat orang yang baik dan juga wajahnya terlihat jauh lebih lemas dibanding pertama kali kita melihatnya"
Minho pun tak membalas Seungmin, ia hanya termenung menatap kearah lantai.

Jujur saja, Minho mulai terbiasa tidak membeli makan siang nya sendiri dan menyuruh Jisung yang membeli kan untuknya.

Jika tiba² Jisung bekerja dan tidak bisa membantunya, sepertinya dia akan merasa kesusahan untuk membeli nya sendiri atau pun menggunakan aplikasi.

"Apakah aku terlalu keras Seung?"

"Apa kau lupa dengan hari pertama kau bertemu dengannya? Tangan nya terluka dan aku membantu nya untuk mengobati lukanya. Aku sendiri masih terkejut kenapa dia masih ingin membantu mu"
Minho masih terdiam setelah mendengar penjelasan Seungmin.




Apakah ia benar² terlalu keras?


















-Date For Debt-

Date For Debt (Minsung)Where stories live. Discover now