11 ||Bocah tengil

483 30 8
                                    

Happy reading ❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😉

•••

"Kak... Lily mau itu! Please!" Mohon seorang anak kecil kepada sosok yang sedang bersama dengannya.

"Tapi itu, 'kan ciki. Kamu nggak boleh makan ciki, atau nanti kakak yang kena semprot bapak kamu."

Lain dengan gadis kecil yang terus-menerus memohon untuk dibelikan beberapa Snack, sosok yang bersamanya justru membujuk agar anak kecil itu membeli makanan yang sehat saja.

Namun Lily, anak si Duda rese tersebut sedikitpun tidak menghiraukan dirinya. Anak itu memasukkan satu persatu ciki yang ia suka kedalam troli, sedangkan ia lelah mengembalikan semua ciki yang telah diambil Lily kembali ke rak camilan.

Sekali lagi Lily merengek. "Kakak cantik! Lily mau yang itu!" Sentaknya.

"Tapi, Sayang..."

"Mama! Lily mau yang itu Ma! Lili mau..." Tanpa ia duga, Lily justru menjatuhkan dirinya di lantai minimarket sambil menangis.

Anak kecil tersebut merengek terus hingga membuat seorang wanita menghampiri mereka berdua. "Mbok ya diturutin aja loh Mbak. Namanya juga anak kecil, ya pasti suka ciki. Sekali-kali nggak apa-apa," ujarnya.

Mungkinkah wanita tersebut menghampirinya karena Lily yang tiba-tiba saja memanggil dirinya dengan sebutan Mama?

Tersenyum kaku sejenak, Mawar kemudian mengangkat tubuh berat Lily ke gendongannya. "Maaf, Bu. Bukannya saya nggak mau beliin ciki, tapi ayahnya galak. Jadi saya nggak berani," jelas Mawar.

Tak ingin kalah, Lily mengambil kesempatan ini. Ia pun kembali berulah mumpung ada orang lain, ia akan membuat Mawar malu karena tidak menuruti keinginannya.

Gadis kecil tersebut menunjukkan puppy eyes nya. "Nanti ciki nya bisa Lily sembunyikan, Ma. Papa nggak akan tau..." Ucap gadis kecil itu dengan sisa napas yang tersendat-sendat akibat tangisnya.

"Tuh, kan! Anaknya loh juga pinter. Turutin aja, Mbak. Lagian kalau suami mbak marah ya gampang, tinggal nggak usah dikasih jatah. Pasti mampus!"

Saat itu juga Mawar tersedak air liurnya. Obrolan macam apa ini? Sungguh tidak berfaedah. Ia pun menurunkan Lily, membiarkan anak kecil tersebut mengambil jajanan yang diinginkannya.

"Kami pamit duluan ya, Bu? Permisi," ucapnya sopan sambil menundukkan kepalanya sesaat.

Setelah sampai di kasir, ia bernapas lega. Karena akhirnya mereka bisa terlepas dari jebakan Batman ibu-ibu tadi.

Mawar mengalihkan pandangannya, dan betapa terkejutnya ia disaat melihat troli belanjaan mereka yang sudah penuh dengan berbagai macam camilan yang semuanya telah ia larang.

Menatap risau Lily disampingnya, anak nakal itu malah tersenyum dengan sangat lebar hingga seluruh gigi susunya terekspos dengan jelas.

"Mampus deh gue!" Batinnya.

___

Setelah sampai apartemen, Mawar dibuat pusing karena jajanan Lily yang sebanyak bansos ini tidak bisa disembunyikan dalam satu tempat. Ia memijat pelipisnya, meratapi nasibnya yang terjebak bersama dengan bocil kematian seperti Lily ini. As kids as father lah emang.

Setelah menyembunyikan setengah dari jajanan Lily di dalam lemari piring, kedua gadis itu memasukkan sisanya kedalam kantung belanjaan.

Mawar mengendus kesal. "Gimana, Ily? Snack kamu masih banyak ini," risaunya.

KEPINCUT DUDA RESE!Where stories live. Discover now