Last

12.1K 785 100
                                    

Mark menatap jam tangannya, tinggal sepuluh menit lagi, sebelum akhirnya jam kerjanya berakhir. Mark sekarang bekerja menjadi juru masak di sebuah restoran yang cukup bergengsi, awalnya Mark ragu untuk mencoba menguji nasib disana, tapi dengan semua dukungan yang ia punya, dan memang pada dasarnya Mark itu pintar memasak, akhirnya Mark diterima disana.

" Mark... kau mau kemana? Kita mau makan makan... " Ucap kepala kitchen ketika melihat Mark yang sudah bersiap siap untuk pulang.

" Ah... saya libur dulu pak... hehe ....mau pulang...." Ucap Mark sopan sambil membungkuk.

" Aish yasudah... bulan depan pastikan kau ikut ya...."

" Siap bos....." Ucap Mark memberikan gerakan hormat dan setelah itu bergegas mengganti pakaiannya.

" Ayah pulang....."

Ucap Mark pelan sambil membuka pintu rumahnya, Mark pun mengerutkan keningnya, pasalnya rumahnya benar benar kosong bahkan tidak ada satu lampu pun yang hidup. Mark melihat jam tangannya, ini masih pukul 7 malam, dan menurut Mark sangat cepat rasanya jika orang-orang jam seperti ini sudah tidur.

" Haechan-ah...... Chenle-ah....." Panggil Mark tapi Mark tidak bisa mendengarkan apapun.

Mark kembali meneriaki dua nama itu, bahkan kini sedikit lebih gusar karena Mark tidak menemukan mereka dimana mana.

Ptass

Mark terlonjak kaget ketika bunyi confetti yang dilepas kemudian lampu yang tiba tiba menyala.

" HAPPY BIRTHDAY AYAAAAAH" Teriak Chenle girang sedangkan Haechan menahan tawanya sambil membawa sebuah kue.

" Yak! Ayah fikir kalian kenapa napa...." Ucap Mark sedikit kesal berjalan mendekati mereka berdua sedangkan Chenle tersenyum girang pada ayahnya itu.

" Hehehee.... Ini ide Chenle..." Ucap anak itu yang kini sudah lancar mengucapkan namanya, tidak lagi menyebut dirinya "Lele"

" Ayo ayo tiup lilin dulu... nanti baru ngomelin kita" Ucap Haechan tersenyum jahil sedangkan Mark menghela nafasnya panjang, menutup matanya sebentar, membaca doa dan keinginannya setelah itu meniup lilin.

" Lain kali jangan nakutin ayah kaya gini!" Kesal Mark sambil menyentil pelan kening Chenle sedangkan anak itu hanya tertawa dan langsung memeluk ayahnya.

" Gue ngga dipeluk nih?" Tanya Haechan setelah meletakkan kue itu di atas meja dan merentangkan tangannya

" Ngga boleh blee..." Ucap Chenle dan Mark langsung menggendong Chenle dan membawa lari anak itu.

" Awas yaa kalau kalian minta peluk ngga papi kasih!" Ucap Haechan berteriak kesal sedangkan Mark dan Chenle tertawa menjahili papinya itu.

........

Mark menitikkan air matanya saat mencoba kue yang dibuat oleh Haechan dan Chenle, pasalnya itu mengingatkan hari dimana saat itu setelah sekian lama ulang tahunnya dirayakan dan Haechan yang memberikannya kue untuk pertama kalinya.

" Enak banget ya yah? Tuh apa Chenle bilang, pasti ayah terharu sama kue buatan kita." Ucap Chenle bangga sedangkan Mark terkekeh dan mengusap pelan matanya.

" Cobain deh..."

Ucap Mark memotong kue itu kemudian menyuapi Haechan dan Chenle bergantian. Dan tepat setelah kue itu masuk kedalam mulut mereka, keduanya terbatuk bahkan memuntahkan kue itu dan bergegas mencari air minum.

" Ih kan Chenle! tadi papi bilang liat yang bener itu gula atau garam!" Kesal Haechan setelah menenggak segelas air

" Salah papi! kenapa botolnya sama mana ngga di kasih label kan Chenle ngga tau!" Maki Chenle lebih kesal

[Complete] Home || MarkhyuckWhere stories live. Discover now