6

6.9K 680 30
                                    

Haechan menghela nafasnya panjang. Sejujurnya dirinya tidak sebodoh itu, hanya saja karena dirinya yang terbiasa malas belajar sedari dulu, sehingga belajar menjadi hal yang sedikit berat baginya. Belum lagi ia yang diforsir belajar sedikit keras sehingga Haechan benar benar merasa kewalahan.

Haechan mengadahkan kepalanya ketika seseorang masuk ke dalam ruangan bimbel, Haechan sedikit iri dan menatap kesal pria itu, pasalnya pria itu berasal dari sekolah yang biasa saja, tidak seperti Haechan yang berasal dari SMA elit, tapi entah kepana pria itu benar benar sangat pintar dan jenius.

Pria itu juga sangat rajin datang ke tempat ini, Haechan sebenarnya tim yang suka telat masuk kelas, tapi karena hari ini Mark izin untuk membawa adiknya ke rumah sakit, Haechan terpaksa lebih awal masuk kelas bimbelnya ini.

" Lo ada masalah sama gue?" Ucap pria itu tiba tiba membuat Haechan kembali menegakkan kepalanya.

" Kenapa emangnya?" Tantang Haechan

" Lo kayak ngga seneng aja sama gue, kenapa? Kayaknya kita ngga saling kenal deh"

" Iya gue kesel sama lo, kenapa lo pinter banget, lagian ngapain lo masih bimbel, kasihani orang-orang goblok kaya gue"

Pria itu terkekeh pelan dan geleng-geleng heran menatap Haechan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

" SMA NEO ya... ngga masalah sih" Ucapnya pelan

" Ngga masalah apanya?"

" Anak orang kaya kan elo? Lo pasti masuk kuliah juga, ngapain pusing, ngga kaya gue yang cuman bisa ngandelin otak"

Haechan ingin melawan pria itu, tapi dari kalimat yang keluar dari pria itu, Haechan tau mungkin saja pria itu tidak seberuntung dirinya, tidak seberada dirinya, membuatnya teringat akan Mark.

" Yaudah maaf..." Ucap Haechan dan membuang mukanya.

" Loh ngapain minta maaf, gue ngga marah sama lo, kan faktanya gitu"

" Ya emang.. Udah ah... gue ngga mau nyingung lo.. Jadi jangan mancing! Kadang mulut gue ngga bisa di filter!"

Pria itu malah tertawa, bahkan matanya ikut menyipit bersama dengan tawanya. Haechan yang bisa menghela nafas pasrah, dari pada membuat orang itu kesal atau sakit hati, membuat dia tertawa mungkin lebih baik.

" Hahaha, lo lucu juga ya ternyata"

" Emang lo awalnya mikir gue gimana?"

" Yaa aneh aja si... dan agak brandal... baju lo ngga rapi, rambut lo acak acakan, gue bahkan awalnya ngga percaya lo anak SMA NEO, lo juga dulu sering bolos, sekarang udah rajin bimbel ya? Tobat?"

" Yap... gue Seo Haechan, panggil aja Haechan"

"Jeno...uhm kalau lo kesulitan atau apa, lo boleh tanya gue" Senyumnya memperkenalkan diri.

" Serius?" Tanya Haechan semangat dan dibalas anggukan oleh Jeno

" Oke kalau gitu... gue mau nanya soal nomor ini..." Ucap Haechan semangat mengeluarkan bukunya

.

.

.

.

.

Semenjak pertemuan mereka saat itu, Jeno dan Haechan menjadi dekat, mereka sering berdiskusi dan belajar bersama. Haechan juga tidak menyangka ternyata Jeno juga ingin mengambil jurusan kedokteran. Karena Haechan yang memang direncanakan untuk berkuliah ke luar negeri, Jeno pun ingin berkuliah di luar negeri atau lebih tepatnya berkuliah di kampus yang sama dengan Haechan.

[Complete] Home || MarkhyuckWhere stories live. Discover now