8

6.2K 667 6
                                    

Mark mengetuk pelan pintu ruang kerja Johnny, tadi setelah menjemput Haechan dari sekolah, tiba tiba saja anak itu menyerahkan sebuah amplop berisi kertas dan meminta Mark untuk ke rumah sakit dan memberikannya pada ayahnya. 

“ Permisi tuan…. Maaf mengganggu waktunya” Ucap Mark sopan 

“ Ya, ada apa? Haechan berulah lagi?”

“ Uhm.. tidak tuan, tadi tuan Haechan meminta saya untuk memberikan kenapa tuan” Ucap Mark lagi sopan dan memberikan amplop itu pada Johnny 

“ Ah…. benar ini hasil semester dia ya…” Cicit Johnny pelan sambil mengambil amplop itu dari tangan Mark dan mulai membukanya. 

“ Baiklah kalau begitu saya permisi”

“ Tidak-tidak… kau disini saja dulu… duduklah” Ucap Johnny menyilahkan, Mark hanya mengangguk sopan dan sedikit canggung menunggu Johnny. 

Johnny tersenyum tipis, ia tau anaknya ini tidak bodoh, tapi tidak juga terlalu pintar. Hasil ujian Haechan semester ini benar benar memuaskan, walaupun tidak sempurna, setidaknya hampir semua nilai Haechan diatas 85 bahkan ada yang 90. Tidak seperti semester-semester sebelumnya, johnny hanya melihat angka 70 bahkan terkadang 60. 

“ Waah… anak itu benar benar…. Apa yang terjadi dengannya, apa dia dekat dengan seseorang?” Tanya Johnny pada Mark. 

“ Hmm… maaf tuan, saya tidak tau, tapi seingat saya, tuan Haechan tidak lagi berteman dengan teman temannya dulu di sekolah, lalu… ah.. Benar…dia punya teman baru di tempat bimbelnya, tuan Haechan juga sering belajar bersama dengannya”

“ Kau tau anaknya siapa?” Mark menggelengkan kepalanya pelan 

“ Maaf tuan, saya hanya mendengar cerita dari tuan Haechan.”

“ Aaaah begitu baiklah…baiklah…” Senyum Johnny 

Kau sedang jatuh cinta rupanya… 

Ucap Johnny dalam hati sambil geleng geleng kepala. 

“ Baiklah, tolong sampaikan ini pada Haechan, aku membebaskan apapun yang dia lakukan, asal dia bisa mempertahankan nilainya, lalu ini… kau bisa berikan ini padanya” Ucap Johnny sambil memberikan black card dan kartu atm Haechan. 

“ Baik tuan, ada lagi?”

“ Hmm… sebenarnya aku ingin memberikannya hadiah, yah dia sudah belajar dengan keras, tapi aku tidak tau apa yang anak itu mau, kau bisa bantu, ini pakai saja kartu itu tidak ada pin nya” Ucap Johnny lagi sambil memberikan kartu kreditnya

“ Baik tuan bisa, terimakasih, saya permisi”

“ Hm… ah Mark… tunggu” Ucap Johnny lagi menahan Mark ketika anak itu sudah sampai di ambang pintu 

“ Iya tuan”

“ Terimakasih ya… aku tidak tau lagi bagaimana cara berterimakasih padamu, karna mu, Haechan berubah banyak, terimakasih sudah menjaga anakku, jika kau butuh sesuatu, atau ingin gajimu ku tambah, jangan sungkan bilang padaku”

Mark tersenyum tipis dan membungkuk sopan 

“ Itu sudah menjadi tugas saya tuan, tidak apa, saya sudah cukup dengan apa yang saya dapatkan, kalau begitu saya permisi”

“ Hmmm hati hati”

.

.

.

.

.

Mark tersenyum tipis kala Haechan melompat kegirangan sambil mengangkat tinggi kartu atm dan black card nya itu. 

[Complete] Home || MarkhyuckWhere stories live. Discover now