[MUBTADA]

811 49 0
                                    

"Jika kita mencintai sesuatu, kita harus seperti mubtada untuk memulai segalanya."
-Mufid Maf'ul Kalam-

Terlihat seorang anak kecil berumur sepuluh tahun yang sedang menjalankan sholat tarawih itu beristirahat dahulu karena dirasa capek. Mustasna, anak itu kembali memperhatikan seorang wanita paruh baya yang sholat di sampingnya. Mustasna menatap orang itu dengan polos. Niat anak itu baik, tangannya dengan mudahnya menyingkirkan bangku yang terdapat di belakang wanita itu tapi naasnya, mata anak itu melebar ketika dirinya tarik justru perempuan itu terjatuh ketika terbangun dari rukuknya.

Mustasna ketakutan apalagi ketika paruh baya itu sepertinya sesak napas disebabkan keterkejutannya.

Yang memang kebetulan dua rakaat telah usai, insan yang berada di sekitarnya pun ikut andil dalam menolong paruh baya itu.

Mustasna melihat Ibunya itu menatapnya murka.

Anak kecil itu menggelengkan kepalanya keras dengan berderai air mata ketika dirinya dicemoohkan.

"Enggak! Aku nggak tau kal---"

"Kita pulang!"

Mustasna menuruni tangga dengan cepat bahkan perempuan itu berkali-kali jatuh.

Dari arah berlawanan, terlihat seorang lelaki putih dengan tatapan teduhnya menatap Mustasna dengan pandangan tulusnya. Pria itu tersenyum, Mustasna melihat cowok itu dengan berderai air mata.

Seperti malaikat bagi Mustasna melihat wajah pria itu meski dibilang umur mereka terpaut beberapa tahun. Tapi karena Alfiyah menyeretnya begitu cepat, membuat Mustasna dilanda kebingungan.

Pasalnya ketika menengok kembali. Kenapa lelaki itu sudah tidak ada?

Bagaimana mungkin secepat itu?

Anak kecil itu diseret kencang oleh Alfiyah dan ketika sudah sampai di pintu mobil, wanita itu menghempaskan Mustasna begitu saja.

Anak itu ketakutan ketika Alfiyah melajukan mobilnya begitu cepat dan penuh. Mustasna menangis kencang.

"DASAR PEMBUNUH!"

Alfiyah menatap anaknya itu di kaca spion, Mustasna menggelengkan kepalanya.

"Enggak! Ana gak sengaja, gak mungkin Ibu itu meninggal!"

Alfiyah keluar dari mobil disusul dengan Mustasna.

Anak itu kembali menangis histeris ketika begitu sampai Alfiyah ditampar oleh suaminya yang sedang mabuk bersama wanita lain di sampingnya.

"DASAR! ANAK SAMA BAPAK SAMA AJA!" Teriak Alfiyah murka dengan dada naik turun.

Mustasna menggenggam tangan Ayahnya itu dengan raut sendu.

"Papa mau ke mana?"

"Terus, Tante ini siapa?"

Khobar MuqoddamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang