Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Kamis, 16 Maret 2023
13. Namanya Mardhea?
HANAN merenungi dirinya selama beberapa hari setelah malam di mana melihat Mardhea menangis. Sudah hampir satu minggu pula dia menghindari gadis bermata sipit itu meskipun berkali-kali Mardhea meneriaki namanya di depan semua orang. Dia bahkan membawa bekal agar tidak perlu ke kantin, pulang lebih cepat atau terlambat supaya tidak bertemu dengan Mardhea. Fazal dan Fadil bahkan ikut heran kenapa Hanan bersikeras menghindar seakan Mardhea membawa penyakit menular yang berbahaya.
Jika pun Mardhea berhasil berdiri di depan Hanan, tapi pemuda itu tidak memberikan respons apa pun walau sekedar anggukan. Hanan menganggap Mardhea seperti makhluk kasat mata ketika bersamanya.
Seperti saat ini.
"Han, lo ada masalah apa sama gue? Atau gue ada salah? Dari minggu kemarin, lo nggak mau ngomong." Mardhea mengeluh.
Gadis itu berdiri di depan Hanan yang sedang duduk di kursinya. Mereka sedang jam istirahat, meskipun begitu kelas tetap ramai dengan anak-anak yang membawa bekal karena malas ke kantin atau pun anak-anak yang mengerjakan tugas untuk pelajaran selanjutnya. Fazal juga berada di sana, menyontek jawaban dari Hanan. Sedangkan, Fadil mengabaikan pekerjaan rumahnya yang belum selesai untuk menyusul Arumi ke kantin. Budak cinta yang satu itu benar-benar belum merdeka walaupun Arumi menolaknya ribuan kali.
"Zal, Hanan kenapa deh?" Karena Hanan tidak kunjung menjawab, Mardhea mengalihkan pertanyaan pada Fazal yang sibuk menulis.
"Han, ini huruf r atau n?" Fazal mengabaikan Mardhea. Dia bertanya pada Hanan sambil menunjukkan buku pemuda itu.
"Huruf n."
"Okey."
"Zal, gue ngomong sama lo! Hanan ada cerita nggak dia kenapa?" Mardhea bertanya dengan nada kesal.
"Goblok salah tulis. Siapa yang punya correction pen?" Fazal sedikit berteriak. Beberapa detik kemudian, sebuah benda terbang ke arahnya dan ditangkap sempurna. "Makasih, Nau!"
Mardhea geram. Dia meraih sesuatu dari sakunya dan meletakkannya di atas meja dengan keras. Semua orang langsung melihatnya bahkan Hanan ikut kaget.
"Apa tuh, Dhe?" tanya Fazal penasaran.
"Baru keliatan gue di mata lo?" Mardhea balik bertanya. Mata sipitnya menajam.
YOU ARE READING
Hanan
SpiritualSpin of Kalam Cinta Si Berandalan | Bisa dibaca terpisah. ........ Jika ditanya apa yang paling disukai oleh Mardhea, maka jawabannya adalah ketika bercerita atau mendengar cerita romansa islami. Kisah nyata yang terjadi pada zaman Rasulullah dimana...