H5 🪴 Ibu Terbaik Dan Ibu Yang Dirindukan

696 149 14
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Ahad, 12 September 2021.

5. Ibu Terbaik Dan Ibu Yang Dirindukan

Cara terbaik dalam menenangkan diri adalah dengan mengingat ilahi.
Solusi akan Dia beri, lamakan lagi sujudmu, panjangkan lagi doamu, dan rendahkan dirimu.
Ingat, Allah tidak menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya.
Tingkatkan lagi iman kepada Allah agar semua hal dipermudah.

°HANAN°
by AayuuSR

🪴🪴🪴

Suasana pagi ini di kediaman Sagara hening ketika melihat wajah Afsheen tidak ceria seperti biasanya. Wanita berusia tiga puluh tiga tahun itu hanya diam, tidak menyapa, dan berbicara banyak hal seperti biasanya. Bahkan sesekali mengusap sudut mata yang berair. Hanan makan tanpa suara, suasana hatinya juga sedang tidak baik. Tangannya bahkan gemetar ketika dia menyuapkan nasi goreng ke dalam mulut. Affa dan Iffa pun paham keadaan, mereka yang biasanya bertengkar dan meramaikan suasana ikut bungkam. Melirik satu sama lain, lalu mengangkat bahu sama-sama tidak mengerti.

Davian menghela napas. Dia mengikuti Afsheen ke dapur meninggalkan tiga anaknya di ruang makan. Istrinya sedang membuat tiga susu dan teh. Anak bungsu dari Reyno Sagara mendekat, memeluk pinggang ramping istrinya. Afsheen terkejut sejenak.

"Kakak butuh sesuatu?" tanya sang istri pelan. Dia membiarkan suaminya melakukan apa pun termasuk mengecup pipinya berulang kali. "Mau sesuatu selain teh, Kak?" ulang Afsheen karena tidak mendapat jawaban.

"Iya."

"Kakak butuh apa? Biar Afsheen siapkan."

"Butuh senyuman manis kamuuuuuu, Sayang." Davian berucap manja. Pelukannya kian erat.

Afsheen tidak menjawab, dia menggigit bibir bawahnya kuat menahan senyuman. Pipinya terasa panas.

"Ih merah! Pipi kamu merah, Sayang." Davian mengusap pipi merona Afsheen penuh kasih.

Wanita itu berbalik, menatap sengit Davian. Namun, bukannya takut, tawa sang suami meledak. Sungguh, wanita di depannya masih terlihat menggemaskan seperti dua belas tahun yang lalu. Davian masih terpesona, tidak bisa berpaling, dan akan selalu jatuh cinta berkali-kali pada Adeeva Afsheen Myesha.

"Afsheen benci Kak Davian! Pergi sana!" usirnya kesal. Tangannya berusaha menyentak pelukan Davian di pinggangnya, tapi gagal.

"Iya, Kakak juga cinta kamu. Sini peluk." Davian semakin usil. Dia menarik istrinya, kemudian dipeluk erat.

"Afsheen lagi marah sama Kakak!"

"Iya, Kakak juga sayang sama Afsheen, kok."

"Jangan deket-deket sama Afsheen!"

"Mau cium? Ayo sini cium, Sayang."

"KAK DAVIAN!"

Kali ini tawa Davian benar-benar renyah. Dia menangkup wajah istrinya yang semakin memerah karena kesal. Mendekatkan wajahnya, lalu mengecup bibir Afsheen cepat.

"Kak Davian!"

Wajah Afsheen merah padam. Senyumnya kini hadir.

Hanan Where stories live. Discover now