H8 🪴 Dia Begitu Menjaga

426 94 20
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Sabtu, 19 Maret 2022.

Selamat malam Ahad, jomlo🤪

Aku mohon maaf banget karena udah lama gak up. Seperti yg aku bilang, nulis tema teenfict itu susah buat aku yang kebiasaan di tema pernikahan. Jadi, mohon bantuannya dengan memberikan banyak dukungan di cerita ini ya sayang ya😂

Oke. Selamat membaca 🤍🥰

8. Dia Begitu Menjaga

"Bagaimana bisa gue gak jatuh cinta kalau daya tarik lo itu paham agama?"

-Mardhea, si buaya betina-
°HANAN°
By AayuuSR

-Mardhea, si buaya betina-°HANAN°By AayuuSR

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.







Senyuman yang biasanya selalu terukir di setiap pagi itu luntur ketika melihat seorang perempuan dengan pakaian serba mewah di meja makan. Mardhea memperbaiki hijab sekolah yang menutupi dadanya sebelum melangkah mendekat. Sudah lama sekali semenjak sang mama sibuk bekerja, mereka sarapan bersama membuat Mardhea begitu canggung dan ia rasa mamanya pun begitu. Jarak di antara mereka terlampau jauh dan tidak ada juga yang ingin menghapusnya.

"Kamu gak makan?" tanya Sophia begitu Mardhea melewati meja makan tanpa mengatakan apapun.

Putri tunggalnya menghentikan langkah, menoleh sedikit dan menggeleng. Setelah itu dengan sedikit terburu-buru dia meninggalkan rumah dan menaiki taksi yang sudah menjadi langganannya setiap pagi. Begitu Mardhea mendudukkan dirinya di bangku penumpang, air matanya langsung jatuh tanpa dicegah. Entah kenapa dia menjadi begitu cengeng. Hatinya seakan diremas kuat membuat Mardhea membenci dirinya yang sekarang. Dia benci ketika harus merindu sendirian, sedangkan orang yang dirindukan justru tidak membalas perasaannya.

Baik sang papa atau mamanya, mereka berdua tidak menyayangi Mardhea. Mereka tidak menginginkannya.

"Mama sama Papa memutuskan untuk berpisah, Dhea."

"Kami sudah tidak cocok."

"Dhea tinggal sama Mama, ya?"

"Papa sayang Dhea, tapi Dhea harus temenin Mama."

"Mama akan berusaha jadi ibu yang baik buat kamu."

"Dhea pasti ngerti kondisi Papa sama Mama, kan?"

Mardhea menjambak hijabnya sekuat tenaga. Dadanya terasa kian sesak ketika suara-suara itu menggema di telinganya. Bibirnya ingin berteriak kencang, tapi harus ditahan. Sementara matanya tidak mampu lagi mengeluarkan air mata, terlalu kering hingga terasa perih. Gadis itu berusaha mengontrol napasnya agar kembali teratur mengingat sebentar lagi dia akan sampai di sekolah. Dia tidak ingin pergi sekolah dengan mata membengkak dan kondisi kacau.

Hanan Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora