Bagian X

89 14 6
                                    

Pagi itu berlalu sedikit berbeda dengan pagi biasanya. Chandra masih mual muntah, karena itulah dia tidak turun, dan Jenara membawakan sarapan pagi ke kamarnya. Alaya sendiri sudah berangkat sekolah, hingga Jenara bisa menemani Chandra sampai suaminya itu benar-benar selesai sarapan.

"Nanti malam, aku akan keluar sebentar. Kamu nanti bisa temani Alaya makan malam bersama, kan?"

"Kemana? Kenapa sampai nggak bisa makan malam di rumah?"

Jenara mendesah panjang. "Ke pesta ORah, yang kemarin itu."

"Sendiri? atau, kamu minta ditemani sama Satria?" tanya Chandra dengan nada tak suka.

" Satria diundang, tapi mungkin dia nggak bisa datang. Dia sibuk dengan bisnisnya. Tolong, jangan selalu membawa Satria dalam urusanku."

Chandra memutar bola matanya jengah. "Lalu kenapa kamu datang ke sana sendiri? ada aku yang bisa menemanimu."

"Jangan ngaco, kamu kan sedang sakit."

"Aku nggak peduli. Aku akan menemanimu, atau kamu tidak usah datang sama sekali."

Jenara bangkit, dia mendengkus sebal. Jenara sebenarnya tak keberatan jika Chandra menemaninya nanti malam, hanya saja, dia khawatir dengan keadaan Chandra. Ditambah lagi, Jenara takut bahwa nanti Chandra akan membanding-bandingkan dirinya dengan teman-temannya yang sudah sukses. Pada akhirnya, Chandra pasti akan menyindirnya dan berkata bahwa dia seolah-olah adalah wanita paling hina di muka bumi ini.

"Terserah kamu saja." Jenara mengalah. "Kenapa kamu enggak mau pergi denganku? Apa yang membuatmu malu?"

"Chandra, aku sudah bilang, kan. Kamu sakit."

Chandra malah tersenyum mengejek. "sangat perhatian."

Jenara tahu bahwa saat ini Chandra sedang ingin menguji kesabarannya. Mulut kejam suaminya itu sudah mulai mengeluarkan bisanya, jadi, Jenara memilih untuk bangkit dan segera pergi meninggalkan Chandra. Sedangkan Chandra, dia hanya bisa melihat kepergian Jenara dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

Sorenya, mereka benar-benar menghadiri pesta Oliv bersama-sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorenya, mereka benar-benar menghadiri pesta Oliv bersama-sama. Jenara tampak sangat cantik dengan gaunnya. Riasannya sangat serasi dengan tatanan rambut indahnya yang terurai. Chandra bahkan mengagumi bagaimana cantiknya Jenara malam ini, meski dia enggan menyatakan hal itu secara terang-terangan di hadapan istrinya itu.

Sedangkan Chandra sendiri, dia tampak tampan dan gagah dengan tuksedo yang melekat pas di tubuh tegapnya. Chandra tampak dewasa dan berwibawah, herkelas dengan rolex yang melingkari pergelangan tangan kirinya.

Sungguh, jika hubungannya dengan Jenara baik-baik saja, mungkin saat ini mereka menjadi pasangan yang sangat serasi. Jenara sendiri sangat mengagumi Chandra, meski dirinya harus berjuang mati-matian untuk memungkiri hal itu karena ucapan-ucapan pedas Chandra yang begitu menyakiti hatinya.

The Guardian Devil (Chanjoy Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang