Arsellena || 🔸52🔸

22 3 0
                                    

Maaf banget sekarang jadi update lama gak tau kenapa ngetik itu susah banget sebenernya cerita ini udah hampir selesai tapi ada aja yang bikin aku gak bisa ngetik gitu
Makasih juga yang mau nunggu lama
Sebelum baca part ini klik bintangnya dulu ya
Happy reading.......
Enjoy......

Enjoy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Suasananya masih tegang, suara nafas yang saling bersautan itu masih memenuhi koridor rumah sakit, lorong panjang yang sebenarnya rame itu entah kenapa mendadak jadi sepi dan mencekam, untuk beberapa saat Arsel masih memutar otaknya mempertanyakan kondisi Arvino yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Bener Arsel memang tak sepeduli itu dengan Papanya tapi kali ini dirinya cukup penasaran dan bingung, Arvino bukanlah orang yang mudah lelah atau bakal mudah sakit seperti ini tapi hanya pertengkaran kecil yang sudah jelas-jelas bukan pertama kali terjadi itu bisa membuat Papanya tak sadarkan diri dan masuk rumah sakit seperti ini.

Arsel menolehkan kepalanya kebelakang tepat pada Anya yang nampak tenang tak begitu gelisah tengah duduk dikursi tunggu sementara Ansel yang terlihat diam dengan ekspresi datarnya, helaan nafas panjang itu Arsel lakukan sekali lalu menyusul duduk dikursi tunggu dengan jarak yang sedikit lebih jauh namun belum sempat sepenuhnya duduk bajunya sudah lebih dulu ditarik kasar hingga membuat Arsel kembali bangkit dari duduknya.

Bughhhhh

"Ansel"pekik Anya yang kaget begitu pukulan keras itu mendarat sempurna dipipi Arsel.

Arsel yang belum sepenuhnya siap menerima pukulan tersebut langsung memalingkan wajahnya, tangannya memijat pelan rahangnya yang rasanya tak karuan, Arsel menolehkan wajahnya menatap Ansel dengan tatapan marah sekaligus bingung "Lo ngaapain nonjok gue anjing, Lo gila ya"

Untuk pertama kalinya Arsel melihat kembarannya tersenyum licik, dari dulu Arsel memang tak suka dengan sikap Ansel yang seolah menjadi Kakak yang baik padanya hanya untuk menarik perhatian orang lain tapi kali ini Arsel benar-benar melihat sesuatu yang berbeda dari Ansel yang biasanya Arsel lihat "Gue gak bakal ngelakuin hal ini kalo Lo gak keterlaluan"

"Gue ngapain, Lo yang gi---"

Bughhhhh

Bughhhhhh

"ANSEL UDAH, MAMA GAK PERNAH NGAJARIN KAYAK GITU"bentak Anya lalu menarik tangan Ansel berusaha melerai meskipun tangannya ditepis begitu saja oleh Ansel.

"Mama gak perlu ikut campur masalah ini, andai Arsel gak ngelawan Papa dan Mama gak selingkuh mungkin Papa gak bakalan masuk rumah sakit kayak gini"

"Maksud Lo Papa masuk rumah sakit ini gara-gara gue?Lo gak usah jadi orang paling suci kayak gini, Lo pikir Lo gak bikin Papa masuk rumah sakit? Lagian Lo lebay banget sih cuma perkara kayak gini Lo berani nonjok gue, kenapa didepan Papa Lo gak berani?mau cari muka biar keliatan baik gitu?basi banget tau gak sih Lo"semprot Arsel lalu mendorong bahu Ansel lalu pergi begitu saja tanpa mendengarkan teriakan Anya yang terus meneriakinya.

DLS [ 1 ] Arsellena Where stories live. Discover now