22. MWC

42 18 44
                                    

Happy reading
🌹


Saat melihatnya berjalan bersama orang lain, hati ini begitu sakit. Dadaku rasanya sesak. Tuhan, inikah balasan atas cintaku padanya. Aku tahu, aku tak pantas bersanding dengannya. Namun, salahkah jika aku berharap bisa bersamanya?

Kata orang, mencintai dalam diam konsekuensinya sangatlah besar. Apakah ini yang mereka maksud? Jujur ini sakit banget, tapi apa boleh buat, ini pilihan yang sudah aku ambil.

Aku ingin melupakannya, tapi sulit. Semakin aku mencoba, semakin dalam rasa cinta ini.

Bagaimana caraku untuk menghilangkan perasaan ini, Tuhan? Aku tak sanggup bila harus melihatnya bersama orang lain setiap hari.

Mungkin ini sudah takdirku. Tidak akan bisa mendapat cinta juga kasih sayang. Hari ini bukan hanya melihat orang yang aku cinta bersama orang lain, tapi aku juga melihat orang yang aku anggap (ayah) berduan dengan seorang wanita. Mungkin itu istri barunya.

Untuk sesaat aku berpikir, apakah ayah tidak merindukanku? Apakah ayah tidak merindukan ibu? Apakah ayah tidak merindukan keluarganya?

Jika benar ia merindukan kami, ia pasti akan datang, bukan? Akan tetapi, semua itu tidak terjadi.

Ayah sudah bahagia dengan keluarga barunya. Sedangkan aku dan ibu tersiksa.

Di sini aku sendiri. Ayah dan ibu telah pergi. Bukan pergi dari dunia ini, hanya saja mereka pergi meninggalkanku.

Entah dosa apa yang aku perbuat hingga mereka tega meninggalkan aku seorang diri. Meninggalkan aku yang masih butuh kasih sayang mereka.

Apa mereka tidak rindu denganku? Apa mereka tidak memikirkan bagaimana hidupku setelah mereka tinggalkan aku?

Apa aku baik-baik saja?

Apa makan dan tidurku tetatur?

Apa aku masih hidup?

Sekali saja! Aku ingin kembali merasakan keluarga yang harmonis.

Huft, aku capek, Tuhan!

Meluapkan segala keluh kesah pada buku diary miliknya adalah hal yang sering Anes lakukan. Dengan ini ia bisa merasa lega.

Buku diary adalah teman sejati yang selalu menemani kala sedih maupun senang. Dalam buku itu ia bisa meluapkan segalanya. Tentang hidupnya, semua hal yang ia alami selama ini.

Mungkin sebagian orang menganggap itu alay, tapi bagi Anes lain lagi. Semua orang punya persepsinya masing-masing, bukan?

Malam ini hujan kembali mengguyur kota X. Makin lama hujan makin deras. Angin pun saling bertiupun menambah kesan mencekam malam ini.

Dalam diam Anes menatap ke luar jendela yang menampakkan betapa gelapnya di luar sana. Tidak ada bulan maupun bintang yang menerangi bumi. Semua bersembunyi di balik awan hitam.

Kapan ia bisa merasakan keluarga yang harmonis penuh dengan cinta dan kebahagiaan?

Mungkin itu yang sedang ia pikirkan saat ini. Ternyata hidup dewasa tidak seperti yang ia kira. Kalau boleh jujur, ia ingin kembali ke masa kecilnya.

Married Whit ClassmateWhere stories live. Discover now