P.Fomal :menantu aku sepupunya kakak ipar Meli

Kyai Abdullah : wah kamu udah punya menantu sekarang

P.Fomal : malah aku udah jadi sekarang Dul 😁😁😁😁😁

Kyai Abdullah : kalo aku ni Tama baru mau mengkhitbah Meli

P.Fomal : alhamdulilah tapi apa kamu suka sama Meli ???

Kyai Abdullah : kalo buat aku yang penting anak aku bahagia itu aja kan yang menjalani mereka kita sebagai orang tua tidak berhak ikut campur tugas kita hanya mendoakan saja kalo mengenai masa lalu Meli aku fikir anak juga gak sebaik yang kalian lihat karena masa lalu anak juga lebih parah dari Meli

P.Fomal : iya aku tau kok Dul anak-anak punya masa lalu tapi biarlah itu jadi masa lalu untuk mereka yang penting sekarang mereka udah sama-sama berubah

M.Fikoh : pi mami cariin dari tadi ternyata di sini

P.Fomal : mi kenalin ini Abdullah atau yang biasa di kenal dengan kyai Abdullah ayahnya Tama Dul kenalin ini istri aku namanya Fikoh

Kyai Abdullah : 🙏

M.Fikoh : 🙏

P.Fomal : Abdullah ini temen waktu kuliah di Mesir dulu kita sama-sama ambil jurusan yang sama tapi pertengahan jalan papi keluar karena ada masalah di Indonesia dan melanjutkan kuliah di Indonesia

Kyai Abdullah : aku kira kamu ke Indonesia mau nikah sama Fikoh

P.Fomal : salah satunya itu Dul 😂😂😂😂😂 takut di ambil orang makanya aku halalin kayak Tama takut Meli kenapa-napa makanya Meli di khitbah

P.Irfan : ayo kyai duduk di sini acaranya mau kita mulai nanti keburu malam

Kyai Abdullah : baiklah

Billar pun sebagai mc dan perwakilan dari pihak perempuan yaitu Meli

Setelah menyampaikan sambutannya Billar pun mempersilahkan Tama untuk berbicara

Tama : assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh selamat malam semua perkenalkan nama saya Anggy Aditama biasa di panggil Tama yang ini pria paling tampan menurut ibu saya yaitu kyai Abdullah yaitu ayah saya dan yang ini wanita paling cantik di rumah namanya umi Siti Aminah biasa di panggil umi Aminah beliau adalah ibu saya, maksud dan tujuan saya dan keluarga datang ke rumah pak Irfan dan ibu Della adalah mempunyai niat yang baik dan suci yaitu saya ingin mengkhitbah anak perempuan dari bapak Irfan dan ibu Della

Billar : maaf ya anak perempuan pak Irfan ada 2 yang mana dong kalo yang pertama yang di ganggu udah jadi milik saya oke 😁😁😁😁😁

Semua orang pun tertawa melihat tingkah Billar

Tama : oke kak gak akan aku ambil kok yang udah jadi milik kakak tenang aja, anak perempuan yang masih perawan yaitu Meli Nuryani atau Meli

Billar : eh bentar ya kamu ngomong kayak gitu tapi yang bersangkutan gak ada, kalo gitu kita panggilkan Meli nya dulu oke semua

All : oke

Billar : sayangku tolong bawa adik kamu ke sini

Lesti pun membawa Meli keluar kamar

Meli tampak sangat cantik dengan kebaya berwarna yang sama dengan kain batik yang dia pakai oleh Tama

Mata Tama tak lepas dari memandangi wajah cantik Meli

Meli pun duduk berhadapan dengan Tama

Billar :  Tam apakah benar kalo gadis ini adalah perempuan yang mau khitbah

Tama : iya benar sekali

Billar : dan sekarang kamu ngomong dengan dan di saksikan oleh semua yang ada di sini

Tama : Meli Nuryani putri dari bapak. Irfan Hakim dan ibu Della Sabrina apakah kamu mejadi pendamping hidupku yang menemani aku di sisa umurku menjadi ibu dari anak-anakku tua bersama dan selalu dalam ridho serta berkah Allah

Billar : Meli ayo di jawab permintaan Tama

Meli pun terdiam sambil berfikir dan semua orang pun menantikan jawaban dari Meli

Billar : Mel ayo jawab dek semua orang udah menantikan jawaban kamu

Meli pun menarik nafas panjang lalu menghembuskan secara perlahan

Meli : sebelumnya Meli mau minta maaf untuk semua yang ada di sini termasuk dengan mas Tama kyai Abdullah dan umi Aminah

Semua orang pun terkejut mendengar perkataan Meli yang awalnya meminta maaf termasuk Tama yang sedikit kecewa

Meli : Meli minta maaf kalo jawaban Meli membuat kalian kecewa dan marah pada Meli

Jantung Tama pun makin tak karuan dengan jawaban Meli itu

Meli : bismillah mohon maaf karena Meli tidak . . .

Tama pun menatap ke arah Meli

Meli : Meli tidak bisa menolak

All : alhamdulilah

Tama pun terdiam dan terkejut kenapa semua orang mengucap alhamdulilah padahal Meli tidak bisa menolak

Tama pun sedikit mencerna perkataan Meli barusan kemudian menatap ke arah Meli dan tersenyum

Tama : alhamdulilah

Ku Pinang Kau Dengan BismillahWhere stories live. Discover now