"Jaga bicaramu!" Megan melotot tidak terima, "Aku datang kesini untuk menemui perempuan dibelakangmu." lanjutnya, menyorot pada Raline.

Ranu mengernyit heran lalu menoleh pada Raline, "Apa kau mengenalnya?"

"Ya. Tentu saja, Dia ibuku."

Jreeengg!

'ibuku'

'ibu'

'IBU'

Ranu melongo dengan kepala yang terngiang-ngiang oleh pengakuan Raline. Wanita berpangkat kriminal nomor satu di muka bumi adalah ibunya? Lelucon macam apa ini?

Reaksi Ranu yang kentara syok berat membuat Megan tersenyum miring.

Raline kemudian mendorong tubuh Ranu yang memenuhi pintu lalu menghampiri Megan, "Ya ampun, aku kanget banget sama Mommy. Mommy kenapa baru mengunjungiku?" ucapnya diawali dengan pelukan singkat. Mereka terakhir bertemu sekitar dua sampai tiga bulanan yang lalu ketika Raline dirawat di rumah sakit.

"Benarkah kau merindukanku?" Saat Raline mengangguk, Megan terkekeh-kekeh. Wanita setengah baya itu mengusap tangan Raline yang memeluk lengannya dengan erat, "Aku baru bisa datang karena... biasalah, masalah bisnis. Peminat narkoba sekarang makin meningkat, jadi aku sedang berecana menambah pabrik baru."

"Oh, begitu. Aku kira Mommy tertangkap karena kudengar pabrik yang di Hongkong digrebek polisi." ucap Raline seraya menggandeng Megan masuk.

Megan tertawa, "Mereka baru bisa menangkapku setelah aku menikah dengan polisi. Yang artinya itu mustahil."

"Lalu, bagaimana perjalananmu kesini?"

"Menyenangkan, aku menyapa banyak penjaga di luar. Kau sendiri, bagaimana kabarmu disini, anak sialan?"

Ranu masih menganga ketika dua wanita itu berjalan melewatinya. Dari rautnya, lelaki itu belum bisa menerima kenyataan bahwa istrinya yang manis dan penuh kelembutan memiliki ibu kriminal yang pernah menjadi buronan international.

"Tuhan, Kau pasti sedang bercanda..." gumam Ranu, tercengang.

- R&R -

Tatkala masuk, Megan menyapu pandang penampakan isi penthouse mewah bergaya modern dengan ornamen klasik didominasi warna netral. Adalah sesuatu yang mengesankan bagi seorang penjahat sepertinya bertamu secara baik-baik tanpa ada niat membunuh, mengancam, atau menjual narkoba. Megan tidak menyangka-nyangka dirinya akan memiliki hubungan keluarga dengan Zander, seorang pemuda cerdik yang namanya diagung-agungkan dalam dunia bisnis. Yang kini sedang berdiri sembari menatapnya dengan sengit.

"Tidak usah tegang begitu," ucap Megan. "Kau pasti sangat syok, makanya aku bisa memaklumi sikap agresifmu. Dan karena kita adalah 'keluarga', kau harus bersikap sedikit sopan padaku kan.... menantu?"

Ranu melengos, membuang napas kasarnya ke udara. Langkahnya bertolak pergi menuju dapur tempat seorang perempuan terlihat sedang menyiapkan segelas minuman hangat.

"Kamu punya hutang penjelasan padaku," ujarnya di hadapan Raline.

Raline melipat bibirnya ke dalam, "Akan kujelaskan semuanya nanti-"

"Aku mau sekarang," desak Ranu.

"Emm... begini, jadi..." Raline menghembuskan napas berat, bingung harus mulai ceritanya darimana. Ketika menaikan pandangan, ia melihat Ranu tengah menyilangkan kedua tangan di depan dada seraya mengetuk-ngetuk jari telunjuknya dengan ritme teratur, seolah menegaskan bahwa lelaki itu masih menunggu.

If Something Happens I Love You: THE UNFORGIVABLE MISTAKEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin