20

33 7 30
                                    

Aku tidak bisa mempertahankanmu namun aku bisa mengabadikanmu.

~Azrea.

Masih pagi pagi sekali, Ardit sudah mengirimkan Rea pesan.

"Rea, penerbit hari ini ada promo terbit gratisloh, ayo buruan kirimkan naskah kamu waktunya cuma4 hari."

"Yaampun bang mendadak amat."

"Udah, Re mulai sekarangmah ga usah banyak mikir kerjain aja, buru," desak Ardit.

"Sabar ngapa bang, semoga aja terkejar ya."

"Aamiin."

"Aku tau mau nulis apa," Rea membuka Leptopnya itu, ia membuat judul pada novelnya yaitu: 'Aksara yang memudar.' Sama seperti yang di bilang Rea sebelumnya, saat ia berhasil melupakan Atta ia ingin mengabadikannya.

3 hari berlalu. Pagi, siang, malam, Rea selalu memantau mengerjakan naskah novel yang ia buat, bahkan istirahat Rea hanya sekejap.

Di hari ke4, naskah pun selesai Rea tulis, naskah itu dikirm oleh Rea kepenerbit.

Setelah kurang lebih satu mimgguan juga Ardit menghubungi Rea, memberitahu bahwa naskah Rea sudah lolos 8 hari lagi akan berlaku masa cetak, serta masa Po novel Aksara yang memudar itu.

Hingga dimana harinya tiba, hari terbahagia bagi Rea, buku yang ia tulis sudah selesai, dan sudah berada di genggamannya, begitu pun pada masa Po, sangat banyak pembaca yang ingin membeli buku Rea tersebut, hingga saat buku Rea tiba di pelukannya penjualan masih terus pesat, sampai buku itu menjadi buku best seller yang banyak di minati.

"Ilal kamu abadi."

Bentala sastra Rea (TERBIT)Where stories live. Discover now