BAGIAN 17

292 11 0
                                    


Malam perayaan pun telah tiba. Tampak semua orang memakai pakaian formal terbaik mereka. Ternyata akan ada pengisi di acara tersebut. Mungkin akan ada pertunjukan musik, selebihnya dimeriahkan oleh mereka-mereka yang ingin tampil.

Dan seperti kata ketua, Ele dan Cila bertugas di bagian minuman. Tampak keduanya mengenakan baju putih dan rok hitam, tak ketinggalan rambut yang ditata rapi agar tidak mengganggu aktivitas mereka.

"Aku sangat ingin sekali berada bersama orang-orang ini menikmati suasana kegembiraan dan bukannya bekerja. Tetapi, uang bonus dan lemburnya juga sangat lumayan," celetuk Ele. Cila mengangguk paham. Ia rasa tahun selanjutnya alangkah lebih baik bila Reynart mempertimbangkan perayaan dengan menggunakan jasa event, dan semua karyawan sepenuhnya menikmati acara ulang tahun ini.

"Cila, lihat. Pak Reynart sudah datang," kata Ele menunjuk lewat matanya ke arah pintu.

Tidak hanya kedua office girl yang memusatkan perhatian mereka, namun semua karyawan yang hadir tampak memperhatikan atasan mereka. "Dan lihat juga bagaimana Nona Flora akan mendekati Pak Reynart," bisik Ele menambahkan. Cila menggerakkan kepalanya, mencari sosok wanita itu, dan akhirnya terlihatlah sosok Flora yang mengenakan gaun merah dan terlihat semakin cantik. Dia terlihat begitu mencolok di bandingkan tamu lainnya. Benar kata Ele bila wanita itu tidak akan menyiakan kesempatan yang ada.

Reynart berjalan ke atas panggung kecil yang telah disediakan. Dia didampingi oleh Flora juga sana. Pria ini mengatakan beberapa kata sebagai pembuka dan harapan untuk perusahaan yang sedang dia jalankan ini. Pidatonya diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah.

"Pak Reynart selalu menjadi yang terbaik," puji Ele sembari ikut bertepuk tangan di sana.

Lalu acara dilanjutkan dengan pertunjukkan oleh penyanyi yang cukup terkenal di sana. Kepala Cila bergerak mengikuti ke mana pria itu pergi, dan di belakangnya terlihat jelas bila Flora terus ingin berada di dekat Reynart. Sial, kenapa Cila merasa kesal sekarang?

Ele menyenggol lengan temannya itu agar tersadar bila sudah ada orang-orang yang mengantre untuk diberi minum. Paham jika mereka harus bekerja, Cila pun mencoba mengabaikan rasa kesalnya ini.

"Flora. Ini bukan jam kerja, kamu bisa menikmati acaranya sesuai keinginanmu. Tidak perlu mengikutiku setiap saat," kata Reynart yang akhirnya menegur bawahannya itu. Tampak Flora yang kurang suka mendengar pengusiran pria ini, namun dengan cepat dia pun mengubah keadaan.

"Its oke, Pak. Saya akan mendampingi Anda seperti biasanya. Bukankah kita juga mengundang tamu dari perusahaan lain?"

Reynart mencari sosok Elijah dan istrinya, namun kedua orang itu belum terlihat. "Di mana Pak Elijah?" tanya pria ini mengabaikan ucapan Flora.

"Sepertinya beliau sedikit terlambat. Sejak tadi saya belum melihat kedatangannya," jawab Flora.

Lalu mata wanita ini berkeliling, mencari sosok yang ia incar malam ini. "Pak. Apa Anda mau minum?" tawar Flora. Reynart menggeleng, namun Flora tak patah semangat. "mari saya antar, Pak. Saya dengar jika acara hari ini kita menghidangkan minuman baru. Sangat sayang jika kita tidak menicicipinya sebentar, ditambah lagi Anda adalah pemilik perusahaan itu sendiri," ujar Flora yang mengompori Reynart. Alhasil pria itu pun mau untuk mencoba minuman yang kata Flora baru itu.

"Sial, kenapa mereka ke sini? Cila, persiapkan dirimu," bisik Ele yang membuat wanita di sebelahnya mengernyit bingung.

"Tolong siapkan dua minuman yang paling lezat di sini ya," perintah Flora. Cila yang mendengar suara wanita itu pun ikut menoleh, lalu dia melihat sosok Reynart yang berada di sebelahnya juga. Sial, mereka berdua sangat serasi, pantas saja rumor mengenai keduanya selalu dibicarakan.

MATE TERAKHIR✔Where stories live. Discover now