Sementara Harsa dan Calvin menata meja, Noah entah melakukan apa di dapur dalam.

"Ok done." Jonas menepuk tangan, lalu berkacak pinggang sambil memandangi hasil kerjanya sudah tertata rapih di meja.

Noah meletakkan semangkuk bubur bayi di depan Calvin. "Nih punya lo."

Bahu Calvin melorot. Banyak makanan sedap tepat di hadapan, tapi dia hanya bisa menikmati aromanya. Bosan itu pasti, tapi tidak ada pilihan lain karena Calvin ingin bersenang-senang di sini, bukan mencari penyakit. "Thanks kak," ucapnya lesu.

Semua menempati kursi dan dari sekian kursi kosong, Nuki pilih tepat di depan Calvin. Beruntung selama makan tidak begitu canggung. Pertengkaran Joe dan Athala cukup meramaikan suasana, sehingga pikiran Calvin sejenak teralihkan.

"Ck. Brisik banget sih lo," Joe memulai lagi.

Athala yang duduk di sampingnya tidak terima, "Gue dari tadi diem. Brisik apanya?"

"Lo makan nya ngecap kek babi. Risih gue dengernya."

"Terus gimana? Mingkem? Mana bisa." Lanjut menyuap daging, Athala menggumam, "Ribet banget anak kadal."

Masih terdengar jelas oleh Joe. "Wah udah berani ngatain ni ingus anoa."

"Dapet apa gue sampe nggak berani sama lo? Umur juga tuaan gue."

Joe terbahak. Untuk pertama kalinya mereka lihat tawa Joe yang sangat lepas sampai memegangi perut. Calvin jadi ikut nyengir walaupun tidak tau letak lucunya di mana. Sedangkan Athala memicing, merasa terhina.

Mencengkeram bahu Nuki untuk berpergangan agar tidak terjengkang, akhirnya Joe berhenti tertawa. "Ada gitu orang udah tua malah bangga. Banyak-banyak tobat deh, umur nggak ada yang tau, tapi biasanya yang tua-tua cepet ketemu Yang Maha Kuasa."

"Sialan," desis Athala.

"Aduh aduh kebelet." Joe segera melesat ke toilet terdekat. Karena dia berlari membelakangi yang lain, mereka melihat bagian belakang sweatpants abu-abu yang dipakai Joe sedikit basah. Lantas tawa pun pecah, apalagi Athala tampak paling puas.

"Tu anak udah gede masih ngompol?" tanya Athala pada Nuki.

"Emang gitu kalo ketawa ngakak."

"Ntar sebelum tidur coba lo taro capung di pusernya."

Begitu saja yang lainnya tertawa. Bagus, ternyata mereka receh; batin Athala.

"Tau nggak sih katanya undur-undur gedenya jadi capung?"

#wowfakta dari Noah langsung membuat semua terdiam. Dia lanjutkan, "Tapi itu hoax." Lalu sambil makan mereka dengarkan Noah mendongeng tentang metamorfosis capung. Sampai Joe kembali, sudah berganti celana dan menjadi korban olok-olok.

Malam pertama mereka berjalan diiringi musik, ditemani snacks dan cola一Calvin dilarang menyentuhnya. Terlebih Harsa seperti punya banyak mata. Setiap Calvin curi-curi menyicip, Harsa langsung memberi isyarat dengan jari tengah dan telunjuk ke matanya sebelum diarahkan ke Calvin.

Terhitung cepat bagi mereka mengakrabkan satu sama lain. Bahkan Athala yang baru bergabung hari itu pun mulai merasakan ikatan.

Dari sekian obrolan dan kegiatan, ada Calvin yang berusaha menghindari Nuki. Saat ditawari sesuatu, dia selalu menolak. Nuki berniat gabung duduk, Calvin langsung berdiri atau menyingkir. Begitu terus polanya dan Nuki mulai curiga.

 Begitu terus polanya dan Nuki mulai curiga

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Live a Calvin Life ⁽ᴱᴺᴰ⁾Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum