05 - Side to Side

881 114 9
                                    

"Gue gak pernah lihat Lo di kantin... Lo gak pernah ke kantin?"

Rai menoleh sejenak ke arah Gilang yang hendak makan. Lelaki manis itu menggelengkan kepala, sambil kembali fokus pada rubik yang sedang ia mainkan.

"Lo gak pernah ke kantin?" Gilang bertanya lagi, untuk yang kali ini Rai menoleh lama ke arahnya.

"Jajanan di kantin mahal banget kayaknya. Tuh, kayak menu makan siang Lo, komplit gitu.... Kata Kak Faldy juga semangkok mie ayam di sana harganya nyampe duapuluh rebu, mahal banget... yang punya kantin mau naik haji atau gimana.... Mendingan gue beli mie ayam di deket kali di kolong jembatan, lima rebu udah dapet es teh manis...."

Gilang terkekeh, Rai spontan terkesima.
"Murid kelas unggulan kan gratis makan di kantin...."

Rai melotot, "MASA???? GUE BARU TAHU"

"Lo masuk sini kan pas seminggu semenjak KBM, itu informasinya waktu MPLS. Emangnya Yunanda gak bilang sama Lo?"

"Loh? Enggak... Ih tapi enak banget... perbaikan gizi, nih....
Kantin ada di sebelah mana, Lang?"

"Yuk, biar sekalian bareng sama gue. Gue lupa, gak ambil minum...."

Rai mengangguk semangat. Gilang menutup makanannya lagi, lalu berdiri dari duduknya dan berjalan beriringan dengan Rai menuju kantin sekolah.

***

"Makasih Gilang...."

Gilang membawakan tempat makan Rai di tangan kanan, dan jus strawberry milik Rai di tangan kiri. Sementara itu, Rai memegang minuman Gilang dan minumannya juga.

Mereka akan makan bersama sambil mengobrol sedikit-sedikit.

"Pedes banget...."

Seingat Rai, ia tidak menuang sambal pada makanan miliknya, tapi kenapa ia merasa bibirnya panas....

"Lo ambil udang, kan? Emang udangnya pedes...."

Rai mengangguk-angguk, "ini yang pedesnya mana aja, Lang?"

Gilang menoleh pada tempat makan Rai, "itu udangnya, daging sapinya juga pedes... kentang juga pedes. Yang gak pedes cuman sup sama perkedel doang...."

"Yaahhhhh...."

"Eh... sorry, gue arahin Lo ke tempat yang itu karena tempat-tempat lain penuh...."

"Ya udah, deh, gak apa-apa. Sayang kalau gak dimakan...."

"Mau tukar? Tadi gue baru makan ayamnya doang... sisanya masih utuh".

"Gak usah, Lang...."

"Serius gak usah? Kelihatannya Lo gak suka sama makanan pedes".

"Lo gak apa-apa kalau tukeran?"

Gilang hanya mengangguk, "kalau Lo gak jijik, gak apa-apa...."

"Ehhh, aman-aman, gak jijik, kok!!" Tidak tahu saja Gilang, bila Rai sering mengambil makanan langsung dari tempat sampah, bila sedang kepepet dan sayang uang. Mana mungkin dia merasa jijik.

AFTER LIKE | BxB |Where stories live. Discover now