Misi di mulai

2.2K 250 7
                                    

Sudah dapat kita hitung bahwa kini Malik telah menghilang dua hari.


Haikal kini melangkah memasuki ruangannya, kelas pertama nya di siang hari, tadi pagi dia berada di tokonya, melakukan sebuah pemotretan untuk pakaian baru.

Yap.. Haikal menyetujui desain buatan Arjuna beberapa minggu yang lalu, apa kalian masih ingat pada chapter 'proses'?. Ya desain itu yang Haikal ambil, hanya beberapa sebenarnya, untuk koleksi pakaian distro female tokonya.

Pemotretan itu berjalan lancar, namun Haikal tidak sama sekali paham dengan apa yang terjadi, dia terus memikirkan dimana Malik berada sekarang. 

Tapi tak hanya Haikal saja yang rupanya memikirkan hal demikian, nyatanya Damar, Teguh, Jendral, Nana, dan Jikra pun memikirkan hal yang sama, dimana Malik sekarang.

Bahkan Hildan tak terkecuali terkejut mendengar kabar bahwa Malik menghilang, namun tinggal teman-teman Haikal yang belum mengetahui ini.

Itu sebabnya, para temannya kini yang mulai memasuki ruang kelas, bertanya-tanya dengan mimik wajah yang Haikal pancarkan kali ini.


"Cuk, kenapa?." senggol Thian pada Haikal saat ia sudah duduk di kursi sampingnya. Helaan nafas terdengar.

"Nanti makan siang gue kasih tau." Balasnya dengan mata yang masih datar tak minat lurus ke depan. "Sore kali." Sindir Kian, lalu mereka fokus kepada dosen yang sedang menjelaskan.





Kini Kian, Thian, dan Haikal berada di kantin kampus, tampak sekali wajah Haikal sangat buruk. "Sumpah Kal muka lu jelek banget." Sarkas Kian sembari mengunyah kentang goreng nya. 

Haikal hanya menatap datar, lalu kembali memakan makan sorenya. ya sore.. karena mereka makan di jam tiga lebih dua puluh menit sore hari. 

"Malik..." Kian dan Thian terdiam. Mereka saling menatap satu sama lain. 





Tampak Haikal sangat berat mengatakan ini, jujur Haikal merasa sangat kecewa dengan dirinya sendiri yang lalai dalam mengawasi Malik. Maka dari itu selama dua hari ini Haikal tampak seperti zombie.

"Malik ilang." PRANG!


Thian menjatuhkan garpu yang ia gunakan untuk memakan siomay, dan Kian sampai menjatuhkan ponselnya akibat terkejut dengan suara garpu Thian. Mereka jelas terkejut sekali mendengar hal itu.

"K-kal gimana bisa?, K-kok lo gak kasih tau kita sih." Thian berucap panik kala mendengar kabar demikian, Thian mulai gemetar mendengar itu, pasalnya ia teringat dengan adiknya yang dahulu pernah diculik dan tidak pernah kembali sampai sekarang. 

Kian yang melihat Thian gemetar langsung mendekat dan menyentuh bahunya bermaksud menenangkannya. Haikal pun tak berani mengatakan hal lainnya, melihat dari reaksi sang kawan yang terganggu akan berita itu. 

"Haikal! lo denger ga sih? kenapa lo ga kasih tau?" Entah apa yang membuat Thian berani berteriak pada Haikal, padahal Thian terkenal tidak pernah membentak atau berteriak kepada siapapun, tapi kali ini.

Haikal dan Kian jelas tercengang melihatnya. "Gue ga maksud gitu Yan, Malik udah ilang dari dua hari yang lalu." Balas Haikal dengan ekspresi yang kurang enak, melihat Thian yang terlihat seperti kesal padanya.

HIS FLAWSWhere stories live. Discover now