Seorang minimalis tentu tidak membeli banyak barang dan jarang berbelanja kecuali untuk bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari seperti sabun, detergent, tissue dll. Dulu sebelum menjalani hidup minimalis saya menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja online dan ofline . Saat berbelanja online saya sampai membuat table excel untuk mengkomparasikan dua benda yang akan saya beli, terutama untuk barang-barang elektronik, saya terlebih dahulu memeriksa komen pembeli dan menonton reviewnya di youtube. Dibutuhkan waktu berhari-hari untuk memutuskan brand dan model mana yang dipilih. Begitu juga saat berbelanja offline, dari rumah niatnya belanja pakaian pulangnya beli jam tangan, bisa dibayangkan bagaimana riuhnya keliling mall dan hasilnya beda dengan yang direncanakan.
Setelah memulai hidup minimalis, saya lebih tahu barang apa yang saya butuhkan. Saya sudah punya 'pattern' untuk benda-benda yang saya inginkan . Untuk benda-benda elektronik saya memilih yang ukurannya kecil, desainnya simple, multi fungsi dan dari brand lama, yang teruji kualitasnya. Untuk pakaian saya hanya mengganti kaos atau celana yang sudah kusam warnanya, karena saya sudah mempunyai 'style' sendiri jadi tidak perlu waktu lama untuk berbelanja.
YOU ARE READING
MINIMALIS KONTEMPLATIF
Non-FictionHal paling menyenangkan dari hidup minimalis adalah manfaatnya langung terasa. Ruangan jadi rapi, bersih dan lapang. Hidup lebih ringan dan ramping, hingga kita bisa fokus ke hal-hal yang lebih esensial dalam hidup.