Kurasi

32 2 0
                                    


Setelah selesai mengumpulkan dan mengelompokkan barang kini tiba saatnya meng-kurasi barang-barang yang ini disimpan. Proses ini adalah proses yang paling dinanti, tibalah saatnya kita menseleksi benda-benda yang akan masuk dan menemani keseharian kita. Ingat, suntinglah dengan ketat, semakin ketat kita menyuntingnya semakin terkurasi baik barang-barang yang mengelilingi kita. 

Seperti editor membuang kalimat dan kata-kata yang membingungkan tanpa ragu dan ampun. Editor kejam untuk buku berkualitas. Kurator terbaik hanya untuk gallery seni berkualitas. Camkan dengan baik bahwa kita hanya pantas dikelilingi oleh barang terbaik setiap harinya. Singkirkan barang-barang yang tidak membangkitkan selera dan tidak pernah digunakan lagi. Jauhkan benda-benda yang hanya mendistraksi pandangan dari sekeliling kita.

Bagaimana kalau seandainya kita menginginkan semua barang-barang kita miliki karena semua punya kualitas bagus. Ingatlah prinsip pareto, dalam 80% waktu yang digunakan hanya 20% barang yang digunakan, artinya banyak barang-barang yang menganggur dan tidak mempengaruhi hidup kita apabila dihilangkan. Seperti menyusun 'capsule wardrobe' yang tersisa hanya pakaian yang berkualitas bagus, fleksibel dan mudah di mix and match. Dengan sedikit pakaian bisa menghasilkan looks yang banyak. Prinsip ini juga bisa diterapkan ke area lain di dalam rumah sehingga proses kurasi konsisten. 

Melihat sisa barang yang dikurasi ketat, saya sering kagum sendiri dengan hasilnya, ternyata saya memiliki barang-barang bagus yang jarang saya kagumi keindahannya karena tertimbun benda lain. Tekstur, warna dan pola dari barang selama ini yang hanya bersembunyi diantara benda-benda lain kembali memancarkan auranya, saya jadi jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan barang saya sendiri persis saat pertama membelinya.

Barang-barang memorabilia, pemberian orang lain dan barang-barang kita sewaktu kecil pemberian keluarga, pakaian-pakaian almarhum ibu  yang biasanya susah untuk disingkirkan, saatnya untuk melepaskannya. Ingatlah memori tidak melekat pada benda-benda, memori hidup di ingatan kita. Dengan melepas benda-benda memorabilia sebenarnya makin mengingatkan kita kenangan akan benda tersebut. Benda memorabilia yang didonasikan kepada yang lebih membutuhkan  akan mengawetkan ingatan kita tentang kisah dibalik benda itu. Biarkan benda-benda itu mendapat kesempatan kedua untuk dipakai.

Untuk benda yang kurang disukai, saat yang tepat untuk menyingkirkannya. Benda-benda dari mantan atau barang-barang pemberian orang lain yang tidak enak untuk menolaknya, saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal. Hidup kita terlalu berharga untuk dihabiskan dengan benda-benda yang tidak kita sukai. Berpisah dengan barang perlambang perpisahan dengan diri kita yang dulu. Hiduplah dimasa kini tanpa beban, tatap masa depan dan fokus dengan tujuan tanpa disibukkan dengan mengurus benda-benda mati. Pastikan barang-barang kita menyampaikan kisah tentang hidup yang ingin kita jalani.

Untuk benda yang sudah setahun tidak dipakai, yakinlah benda itu tidak akan tiba-tiba penting ditahun depan. Kalaupun diperlukan tiap dua tahun sekali, lebih baik menyewanya saja, anggap saja ada orang yang bersusah payah merawat barang yang 'ready to use' untuk kita setiap dua tahun. Sangat mudah mengenali barang ini, biasanya barang seperti ini diselimuti debu tebal di gudang.

Setelah mengkurasi barang-barang yang layak untuk disimpan, biarkan ruang-ruang kosong tercipta di dinding, ruangan dan tempat tempat penyimpanan lainnya. Jangan isi kembali ruang-ruang kosong itu dengan benda baru. Biarkan ruangan bernafas dan lega tanpa dijejali oleh barang. Biarkan rumah clean tanpa banyak distraksi visual, yang membuat rumah terasa adem dan tenang. Ruang kosong yang tercipta bisa dimanfaatkan untuk olahraga seperti yoga dan sit up / push up. Rumah sejatinya menggambarkan apa yang kita lakukan bukan apa yang kita gunakan. 

Dengan mengkurasi barang-barang disekeliling kita sebenarnya secara tak langsung kita mulai mengkurasi aktivitas dan kesibukan kita, tanyakan kembali apakah sibuknya kita mendekatkan kita ke tujuan? Kurasi yang awalnya mempertanyakan seputar barang berubah menjangkau hal hal yang lebih jauh mempertanyakan tujuan hidup. 

MINIMALIS KONTEMPLATIFWhere stories live. Discover now