Saat barang bertambah banyak dan barang menjadi alat untuk memperlihatkan nilai diri, saat itulah masalah mulai timbul. Kita akan terus dituntut untuk menambah koleksi untuk pembuktian diri semata.
Kita terobsesi untuk dijuluki sebagai seorang kolektor untuk memperlihatkan diri, bahwa kita mempunyai pengetahuan yang mendalam dan kemampuan untuk mengkoleksinya. Makin langka, mahal dan lengkap koleksinya makin disegani rasanya.
Seperti pengalaman saya sebelumnya, mencoba menjadi kolektor diecast (miniatur mobil) dari bahan logam ukuran 1:64. Awalnya saya tidak sengaja melihat pameran komunitas diecast, karena penasaran saya akhirnya tertarik membeli beberapa diecast, karena antusiasme saya waktu itu, saya pun diajak bergabung ke komunitasnya. Untuk layak disebut sebagai kolektor saya memaksakan diri untuk mengkoleksi varian lengkap miniatur yang saya pilih, saya terus berusaha melengkapi dan memperbanyak koleksi agar disegani pada saat meet up & gathering yang biasanya disertai pameran kecil-kecilan.
Semakin banyak barang, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk merawatnya. Mulai dari menyediakan tempat penyimpanan, membersihkannya, merawatnya agar tidak jamuran hingga menjaganya agar tidak hilang.
Contoh kejadian diatas barulah satu item barang , bagaimana dengan item barang yang lain yang ingin kita koleksi juga? Mulai dari sepatu, pakaian, tas, peralatan makan hingga kenderaan yang rasanya semua layak untuk dikoleksi.
Kita begitu sibuk, menjaga dan mengelola barang, seolah mengurus barang menjadi tujuan hidup pada akhirnya.
ESTÁS LEYENDO
MINIMALIS KONTEMPLATIF
No FicciónHal paling menyenangkan dari hidup minimalis adalah manfaatnya langung terasa. Ruangan jadi rapi, bersih dan lapang. Hidup lebih ringan dan ramping, hingga kita bisa fokus ke hal-hal yang lebih esensial dalam hidup.