BAB. 15

59.9K 5K 14
                                    

Beberapa hari berlalu, sekarang Arelia, Cahaya dan Alexa sudah berada di dalam salon. Ketiganya kompak memakai dress kebaya sederhana berwarna pink pastel. Dan bahkan menyanggul rambut mereka dengan gaya yang hampir persis sama. Ini khusus permintaan cahaya yang ingin didandani persis seperti anak kembar. Katanya walau usianya sudah tak muda lagi dia tetap ingin eksis seperti kalangan muda.

Yang membedakan penampilan mereka hanyalah jenis heels apa yang mereka gunakan. Arelia hanya mampu memakai heels lima senti sedangkan Alexa dan Cahaya sudah berlenggok bak model dengan heels dua belas senti mereka. Arelia bahkan sempat hampir jantungan begitu Cahaya melompat-lompat di anakan tangga, takut kalau akan terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Tapi sepertinya si pelaku malah tidak ambil pusing, Cahaya masih hyperaktif seperti biasanya.

"You're so beautifull, babe."

Arelia tersenyum malu, menatap penampilan Axelle yang terpantul di cermin. Khusus untuk acara kali ini Axelle mengenakan sebuah jas hitam yang berhasil membungkus tubuhnya dengan pas. Rambutnya yang biasanya berantakan sekarang disisir rapi. Sungguh Arelia tidak bisa menahan diri untuk memuji kekasihnya itu. Axelle sangat-sangat tampan.

Axelle lalu meraih tangan Arelia. "Ayo, Mama udah nunggu."

Arelia mengangguk, mengikuti Axelle guna memasuki mobil dimana Cahaya, Danesh dan Alexa sudah berada. Mereka semua sepakat untuk pergi ke acara pertunangan bersama-sama, sekali lagi atas permintaan Cahaya yang ingin terlihat seperti satu keluarga yang harmonis.

"Are, bagus yang mana?" Tanya Alexa sembari memamerkan ponselnya yang menampilkan beberapa foto yang tadi sempat mereka ambil di dalam salon.

Arelia menggeser layar ponsel beberapa kali sebelum berhenti di satu foto yang mereka ambil di ruang ganti. "Yang ini bagus, Al," tunjuknya.

Alexa mengangguk setuju, gadis itu lalu segara memposting foto mereka di media sosialnya. "Mama, ada yang komen katanya ada yang mau jadi Papa tiri, Al," lontar Alexa hanya berselang beberapa detik setelah dia mengunggah foto mereka.

Cahaya yang duduk di kursi penumpang depan segera menoleh. "Serius? Mana Mama lihat."

“Tuh, Ma yang akunnya sang Papa tiri."

"Ihh, ganteng loh Al."

Tiba-tiba suara dehaman terdengar yang sontak membuat semua pasang mata di mobil itu menoleh ke depan. "Ya," panggil Danesh pada sang istri.

Cahaya mengerjap bingung sebelum akhirnya mengulas kikikan geli. "Cuma bercanda Mas. Walau banyak laki-laki yang jatuh cinta sama Aya, Mas Dan tetap ada di hati. Love you."

Danesh sama sekali tidak menjawab, tapi dari anggukan kepalanya sepertinya laki-laki itu amat puas. Sebenarnya Arelia sedikit speechless melihat pemandangan itu, terutama ketika Cahaya melontarkan ciuman jarak jauh pada Danesh tanpa malu-malu sedikitpun. Sepertinya kemampuan merayu Axelle dan Alexa didapat dari sang Mama.

"Eh, Are lihat deh," Alexa menepuk-nepuk pundaknya. "Kak Astra komen, katanya kamu cantik banget. Ihh tumben banget ya dia komen."

Mendengarnya, Axelle yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya langsung menoleh. Laki-laki itu memicing sipit dengan rahang yang mengetat. "Astra? Siapa dia?" Tanyanya. Arelia yang dihadapkan dengan pertanyaan itu segera mengalihkan atensi, sedikit beringsut saat mendapati ekspresi Axelle yang sudah seperti pengacara di ruang sidang.

"Itu loh Bang, senior aku di kampus. Dia populer banget udah ganteng, ramah, baik lagi. Awalnya Al mau ajak PDKT tapi kayaknya Kak Astra lebih suka tipe kayak Are deh. Iya ‘kan Are? Kak Astra juga sering ajak Are makan berdua. Pokoknya dia itu perfect,” celoteh Alexa yang sama sekali tidak menyadari akan adanya bahaya. Gadis itu malah kembali melontarkan pujian akan sosok Astra.

Strawberry Mojito (Open Pre-order)Where stories live. Discover now