PM - 02:19

371 56 5
                                    


happy reading!!

***

"berani menyentuh nya, kau kehilangan tangan mu!"

"bagaimana dengan ibu ku? apa maksud dari perkataan mu barusan?"

ucap nara mencoba menahan diri nya agar tidak kehilangan kendali pada taegi, atau bahkan pada semua orang di rumah ini.

"kau tidak tau kabar ibu mu? kemana saja kau? apa kau benar anak nya?"

"katakan dengan jelas, aku tidak yakin benda di saku ku akan tetap diam" mendengar itu, taegi melirik ke saku celana pendek hitam yang nara gunakan. sebuah pistol, yang pasti taegi tau pistol itu berbahaya.

"kau bisa menggunakan nya?"

"kau terlalu banyak bicara!"

DORRR

suara tembakan menggema, beberapa pengawal terlihat segera menghampiri sumber suara, sebelum yonggi memerintahkan mereka semua agar tetap diam dengan ancaman senjata di tangannya.

"katakan sekarang! atau kaki sebelah mu akan menjadi korban selanjutnya?" sahut Nara mengerikan, sejak kapan wanita itu mempunyai aura aura mengerikan bak seorang psychopat.

"bahkan anak mu hanya diam dan menatap mu berlutut di hadapan ku? kau yakin dia anak mu?"

"kau kira segampang itu melawan ku nona? dasar bodoh! kau berhasil memancing ku!"

seketika, terdapat belasan pria berpakaiannya hitam berdiri mengelilingi mereka, tentu anak buah yonggi tidak tinggal diam dan segera melawan semua anak buah taegi.

bruk

bruk

plak

bruk

keributan terjadi, taegi yang posisinya sedang berlutut di hadapan nara, akibat kaki kiri nya di tembak langsung oleh wanita itu. benar benar di luar dugaan nya.bahkan percikan darah nya mengenai betis nara

"kau mau tau di mana ibu mu? tanda tangani surat tadi, dan akan ku beri tahu"

sial

selalu saja seperti itu. nara nampak sangat kesal, ingin rasanya membunuh langsung pria tua itu jika bukan hanya sebuah kebenaran yang harus ia tau dari nya, mungkin dia sudah membunuh taegi.

kekuatan dalam berkelahi, menembak bahkan untuk mengatasi trauma nara, semua berhasil di ajar kan oleh yonggi
wanita itu nampak tidak mempunyai sebuah ketakutan saat itu.

namun saat ini, kelemahan terbesar nya jatuh pada ibu nya, katakan nara adalah anak durhaka sekarang. bahkan dia terlalu fokus untuk niat licik nya hingga melupakan seseorang yang telah melahirkan nya.

nara berbalik, segera menatap lekat pria yang sedang berkelahi melawan pria berpakaian serba hitam tak jauh dari nya. siapa lagi kalau bukan yonggi. bibir nara bergerak memanggil yonggi namun suara nya sangat amat kecil.

beberapa bulan yang lalu, bahkan dalam kondisi kesulitan, nara selalu meminta pendapat ataupun saran pada yonggi agar dia dapat mengambil sebuah keputusan yang pastinya tidak akan merugi kan diri nya.

POSESSIVE MAFIA || S.2 Where stories live. Discover now