PM - 02:11

554 70 14
                                    


"kau melihat apa?" tanya taehyung kala bingung mencari apa yang di lihat Jimin di belakang nya hingga pria itu terlihat terkejut

"eoh? tidak ada.. ikut pada pegawai itu, dia akan membawa mu ke kamar kalian berdua" lanjut Jimin lalu menunjuk salah seorang pegawai di sana

"terima kasih Jimin" ucap Ara sambil tersenyum bahagia dengan menggandeng tangan taehyung sejak tadi

"dengan senang hati nyonya Kim.."

begitu taehyung dan Ara masuk lift, mata taehyung memberikan kode pada Jimin, hingga pria itu mengerti dan memencet lantai di mana kamar mereka berada.

"nyonya Kim? cihh..ku tarik ucapan ku itu!" gumam Jimin

🌱

"KAU GILA?!" sahut Nara mendorong jangmi yang terbaring di samping nya, mereka berdua terjatuh ke lantai akibat jangmi yang mendorong keras tubuh Nara hingga terjatuh

"maaf kan aku, tapi aku tidak mau merusak momen tadi" Lanjut jangmi

"momen apa? bahkan tidak ada momen yang bagus sejak tadi, dasar gila!" Kesal Nara lalu beranjak meninggalkan jangmi

setelah berbelanja di toserba, ia segera masuk kembali ke dalam gedung pencakar langit di mana ia tinggal di sekarang. ia sedikit was-was takut taehyung ataupun pengawal taehyung melihat keberadaan nya di sini.

bagaimana pun juga ia tidak bisa langsung pergi dari apartemen itu, ia sudah membayar sewa selama tiga bulan di sana. Nara sendiri tidak mau dengan menyia-nyiakan uang nya hanya untuk apartemen yang tidak ia tinggali

menghindari lift, ia memilih melewati tangga darurat di gedung itu, meski ia harus menaiki ratusan anak tangga karena apartemen nya berada di lantai 12 .

lantai 1
.

.
lantai 6
.

.
Lantai 10
.

.
lantai 11

Satu lantai lagi, namun wanita ini sudah sangat kelelahan dengan membawa dua kantong penuh barang belanjaan nya. bahkan sejak tadi tidak seorang pun yang melewati tangga ini.

"bodoh! Seharusnya aku pakai lift saja tadi!" Gerutu Nara pada diri nya sendiri

"butuh bantuan?"

Bruk

kedua kantong belanjaan yang Nara bawa terjatuh dan bergelinding di lantai. wanita itu terkejut, takut, gemetar dan tidak tau harus berbuat apa lagi. Pria yang ia hindari kini berdiri di hadapannya.

ia harus lari. namun ia tidak punya cukup tenaga untuk lari menuruni anak tangga. bahkan kamera cctv terlihat tidak menyala lagi . Ia yakin pria ini sudah memutuskan sambungan nya.

"jangan mendekat!" teriak Nara, ia panik sekarang. wajah menakutkan taehyung membuat nya semakin panik

"kau terlihat sangat kelelahan sayang.. mau aku menggendong mu?" tawar taehyung sambil berjalan mendekati Nara

"tidak! ku bilang jangan mendekati ku!! jika tidak.. akan ku pastikan, kau akan menyesal Tae!!!" teriak Nara lagi membuat taehyung risih

"DIAM!". Satu hentakan berhasil membuat wanita itu menunduk takut, air mata yang sudah menetas dan tubuh yang gemetaran.

sebenarnya taehyung ingin bersikap lebih baik lagi pada Nara, namun ia tau, jika bukan menggunakan kekerasan, wanita ini akan terus melawan nya

"kau ingin merasakan penyesalan Taehyung-ah?" tanya Nara dengan mencoba melawan rasa takut nya

tangan mungil nya meraih pisau kecil dari saku taehyung, ia sudah tau, pisau kecil favorit pria itu akan selalu ada di saku kanan nya untuk berjaga jaga, pisau itu sangat tajam bahkan sedikit goresan akan membuat orang merasa sangat kesakitan.

pisau kecil itu bukannya mengarah pada taehyung. Melainkan Nara mengarahkan pisau itu di leher nya sendiri. tentu pria di hadapannya itu terkejut.

"jangan gegabah! sedikit goresan akan membuat mu mati!" tegur taehyung waspada akan ucapannya

"aku tau!! pisau ini yang selalu kau gunakan menerkam mangsa mu bukan? sekarang kau boleh menerkam ku hidup hidup!" balas Nara dengan teriakan yang menggema

"jangan bercanda! berikan pisau itu padaku! ayolah sayang...berikan hm?"

"jangan memanggilku seperti itu pria brengsek! karena mu aku tersiksa! bahkan aku mencoba membuat ku untuk tidak tertekan, namun sebaliknya aku yang lebih tertekan di sini!"

"apa maksud mu?" lanjut Taehyung

"kau akan tau nanti, aku tidak akan menusuk mu, akan sia sia jika kau mati tanpa memiliki seorang anak bukan? AHAHAHAHA lebih baik aku saja yang mati, bagaimana?" wanita itu terlihat mistis, keringat yang bercucuran membuat nya semakin mengerikan di mata taehyung

"aku mencari mu ke mana mana, ternyata kau bersembunyi di sini? dengan menyewa apartemen mewah di sini?"

"memangnya kenapa eoh? Kau tidak berhak mengatur ku lagi, larangan mu adalah perintah yang harus aku lakukan!"

dengan mendadak lampu padam, membuat semuanya menjadi gelap. bahkan pisau yang Nara pegang sudah tidak lagi berada di genggaman nya. wanita itu ambigu dan memilih duduk di lantai dan memeluk kedua lutut nya takut.

"tidak apa apa, jangan takut sayang.." suara Taehyung membuat Nara merinding, ia rasa tangan pria itu sudah berada di pinggang nya.

"kubilang..j-jangan menyentuh ku! Kau tuli?" balas Nara masih dengan pertahanan nya

menit berikutnya pencahayaan kembali, benar saja, taehyung berlutut di hadapan nara dengan wajah panik, kemudian Nara itu mendorong kuat tubuh taehyung hingga pria itu terduduk

"aku tidak mau menyentuh pakaian pernikahan mu itu" Sahut Nara sambil mengamati jas yang taehyung kenakan

"kau hanya perlu menungguku, setelah setahun akan ku pastikan tidak memiliki hubungan apapun dengan wanita itu"

"wanita yang kau maksud bukannya istri SAH mu? kenapa menyebutnya seperti itu"

"Dan satu lagi...jangan pernah memaksa ku kembali ke rumah mu karena itu tidak akan terjadi, mungkin suatu hari aku akan menginjakkan kaki di sana, entah apa tujuan ku..." Sahut Nara dengan smirk nya



POSESSIVE MAFIA || S.2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang