Part 5

26 1 0
                                    

Taman belakang rumah Azkia ramai oleh anak-anak the Girl's. Mereka sedang berkumpul untuk sekedar bercerita dan bermain bersama. Atira bersama Renanda datang membawa kresek besar berisi cemilan dan berbagai minuman.

"Weh, tau nggak sih, katanya di kelas XI IPS 1 ada siswa baru, cewek, cantik bet," ujar Violin sambil mencomot salah satu cemilan.

"Iya, gue udah liat, emang cantik banget tapi masih cantikan Viera menurut gue," sahut Aulia.

"Nih, gue nemu Ig nya." Alina menyodorkan ponselnya.

Azkia yang penasaran dengan rupa anak baru di kelas Rajeksa langsung mengambil ponsel itu. Anak-anak lain juga ikut melihat ke ponsel Alina.

"Cantik sih tapi kok kek alay gitu," komentar Zaviera.

"Iya, ya. Apalagi caption yang di foto ini, iyeuu," cibir Atira.

"Dia sebangku sama Raja," ujar Bia yang sekelas dengan Rajeksa sehingga ia tau.

"Serius, Lo?" tanya Azkia dengan emosi.

"Yaiyalah, ngapain gue bohong."

"Waw, mainan baru," celetuk Zaviera dengan senyum devil.

"Iya, dah lama juga kita nggak main," timpal Alvira yang sejak tadi belum bersuara.

"Tapi kayaknya lebih seru kalau kita main sedikit-sedikit dulu jangan langsung bully yang parah, nanti nggak seru," usul Dania.

"Gue setuju sama, Lo," ujar Zaviera dengan senyum kepuasan.

🍁

Azkia yang sedang berjalan bersama keempat sahabatnya tiba-tiba ditabrak dari samping membuat bajunya basah karna tersiram minuman yang dibawa cewek itu. Zaviera yang melihat itu langsung naik pitam.

"Heh, Lo buta, ya!" bentak Zaviera sambil menarik lengan cewek itu.

Semua siswa langsung memperhatikan mereka bahkan ada yang memvideokan. Kejadian yang cukup langka karna sudah lama sekali Zaviera tidak membully siswa secara terang-terangan.

"Ma-maaf, gue nggak sengaja," jawab cewek itu, menunduk ketakutan.

"Lo nggak tau gue?! dalam kamus gue, mau lo sengaja atau nggak, kalau lo ngeganggu  gue atau temen gue, berarti harus dibasmi!"

"Maafin gue, gue anak baru," ujar cewek itu masih dalam posisi menunduk.

Mendengar kata anak baru Zaviera langsung mengangkat dagu cewek itu lalu memperhatikan lamat-lamat wajahnya.

"Lo siswa baru di kelas XI IPS 1?" tanya Zaviera sambil mencengkram dagu cewek itu.

"Iya."

Zaviera menoleh kebelakang yang langsung disambut senyum penuh arti para sahabatnya. Zaviera kembali menatap cewek itu, ia mengalihkan pandangannya kearah  sisa minuman yang ada di meja didekatnya.

Zaviera langsung mengambil gelas itu lalu menumpahkan isinya diatas kepala cewek itu.

"Siapa nama, lo?" tanya Zaviera menguatkan cengkeramannya di dagu cewek itu.

"Za-zaz-kia," jawab cewek itu sambil meringis kesakitan.

"Zazkia, ini baru permulaan, tunggu permainan yang lebih seru lagi, ya," tandas Zaviera setelahnya cewek itu segera pergi.

Azkia menatap cewek itu dengan tatapan penuh arti lalu ia mengalihkan pandangannya ke sekeliling, lalu ia menemukan orang yang ia cari. Orang itu tersenyum mengejek. Azkia menatap datar kearah orang itu lalu berlalu pergi menyusul sahabat-sahabatnya.

"Gimana pembukaannya?" tanya Zaviera dengan senyum kemenangan.

"Waw, gue suka banget tatapan Lo, kek Rawrr, banget," sahut Dania.

"Zaviera gitu, loh," ujar Zaviera sambil menepuk dada.

"Yayaya," balas mereka malas.

"Gue mau ke toilet dulu," ujar Azkia segera bergegas pergi.

Sebelum menuju toilet, Azkia singgah ke koperasi untuk membeli seragam. Setelah selesai barulah ia menuju toilet.

Sesampainya di toilet, Azkia segera mengganti seragamnya yang basah setelah itu mendekati setiap bilik toilet. Saat Azkia mendekati salah satu bilik toilet terdengar tangisan seseorang, Azkia segera menggedor pintu toilet itu. Tak berapa lama pintu itu terbuka menampilkan Zazkia dengan keadaan mengenaskan.

"Mau apa lo? belum cukup luka yang dikasih temen lo makanya Lo mau nambahin?!" ujar Zazkia menggebu-gebu.

"Lebay, nih seragam. Kalau lo mau hidup lo tenang, jauhi Rajeksa!" tekan Azkia.

"Kalau gue nggak mau?" tantang Zazkia membuat Azkia menatapnya dengan tatapan dingin.

"Lo harus siap menderita!" ujar Azkia dengan tatapan mengintimidasi.

"Cih, liat aja, pulang ini lo akan ngerasain apa yang gue alami hari ini," ancam Zazkia.

Azkia menatap Zazkia dengan tatapan kasihan. "Gue tunggu. Ah iya, jangan terlalu hanyut dengan apa yang lo miliki sekarang, suatu saat gue bakal mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik gue," desis Azkia setelah itu ia segera berlalu pergi.

"Kasian banget, ya, lo, orang tua masih lengkap tapi nggak pernah ngerasain kasih sayang orang tua sedangkan gue, orang tua gue udah nggak ada tapi gue nggak pernah tuh kekurangan kasih sayang," cibir Zazkia membuat Azkia menolehkan kepalanya.

"Kasih sayang hasil ngerebut aja bangga," balas Azkia membuat Zazkia kesal setengah mati.

Azkia terlonjak kaget saat ia membuka pintu dan menemukan Rajeksa sedang berdiri dengan kedua tangan berada disaku celana.

"Lo ngapain disini?" tanya Azkia dengan tatapan menyelidik.

"Nggak ngapa-ngapain," jawab Rajeksa dengan tatapan dingin.

"Masa, sih," ujar Azkia tak percaya.

"Terserah, gue nggak maksa lo untuk percaya." Rajeksa langsung melangkah pergi.

Azkia menatap punggung Rajeksa yang perlahan hilang dibalik tembok lalu ia juga ikut pergi kearah yang berlawanan.

🍁🍁🍁

Salam
ushsn256

RAJAZKIAWhere stories live. Discover now