16 : Our Bloom

208 47 13
                                    

Rutinitas Eunjae selama beberapa hari belakangan ini tidak berubah.

Pergi ke sekolah, lalu datang ke Cafè Soobin untuk menemani lelaki itu sambil menunggu Soobin pulang, setelah itu belajar di perpustakaan bersama Soobin dan terakhir, diantar pulang oleh Soobin ke rumahnya.

Benar, sekarang Soobin sudah tahu di mana rumah Eunjae. Bahkan ia juga sudah berkenalan dengan Woojae—adik Eunjae—karena tidak sengaja berpapasan di depan rumahnya.

Selain tahu rumah Eunjae, Soobin juga sekarang tahu rumah Hyunjin. Jarak rumah sepasang sahabat itu ternyata benar-benar dekat. Pantas saja Eunjae selalu pergi dan pulang bersama Hyunjin.

"Soobin, kau bisa bantu aku untuk soal yang ini?" tanya Eunjae yang saat ini tengah mengerjakan soal pengetahuan umum untuk ujian tulisnya yang akan diadakan beberapa hari lagi. Sementara Soobin juga tengah mempersiapkan ujian paketnya dengan mempelajari soal-soal yang sama.

"Jawabannya nomor 3. Kemarin kita sudah membahas ini. Kau lupa ya?"

Eunjae memamerkan deretan giginya, "Kita sudah membahasnya? Kenapa aku lupa ya?"

Soobin mengusak pelan rambut Eunjae setelah melihat wajah gadis itu berubah merah karena malu. Eunjae selalu seperti itu, melupakan hal-hal yang baru saja ia pelajari dengan cepat sehingga mau tidak mau Soobin harus menjelaskan satu materi secara berulang-ulang.

"Soobin-ah, sebelum pulang, mau makan tteokbokki?" tanya Eunjae setengah berbisik. Kemudian dijawab oleh Soobin tanpa suara, "Oke."

--

"Hyunjin-ah!"

"Apa?"

"Kau tahu kan kalau akhir-akhir ini kau sangat aneh dan itu merepotkanku?" Sunwoo membuka satu kaleng kopi dan menyerahkannya pada Hyunjin, setelah itu ia membuka satu kaleng lagi untuk dirinya sendiri.

"Aneh apanya?"

"Kau biasanya bermain dengan Eunjae dan sulit untuk kutemui. Sekarang setiap akhir pekan kau datang ke rumahku untuk main playstation. Ditambah lagi wajahmu selalu datar dan itu membuatku merinding. Kau baik-baik saja?"

Hyunjin berdecak sebal. "Tentu saja!"

"Lihat! Lihat! Kau bahkan marah saat ini! Wah ... sepertinya benar-benar terjadi sesuatu antara kau dan Eunjae ya? Aku lihat satu minggu ini kau tidak lagi pergi ke sekolah bersama Eunjae dan pulang bersamanya juga."

Kesal mendengar ucapan Sunwoo, Hyunjin lantas mengambil bantal sofa yang ada di dekatnya dan melempar bantal itu tepat mengenai wajah Sunwoo.

"Berisik! Cepat ambil stick PS-mu!"

"Heol, orang gila," gumam Sunwoo menggeleng tak mengerti dengan sikap dan jalan pikiran Hyunjin. Lelaki sipit itu sejujurnya memang memiliki paras yang dingin, tapi beberapa waktu belakangan ini rasanya seperti terlalu dingin dan itu membuat Sunwoo sedikit canggung.

--

"Enak sekali!" seru Eunjae dan Soobin bersamaan. Kedua anak manusia itu kemudian tertawa dan melanjutkan acara makan teokkbokki-nya di kedai pinggir jalan yang tidak jauh dari perpustakaan. Selain teokkbokki, mereka juga memesan odeng dan terus-terusan memuji semua makanan yang mereka pesan tanpa henti.

"Soobin, aku rasa perutku masih memiliki space banyak untuk menghabiskan dua porsi teokkbokki lagi!"

"Jangan makan terlalu banyak, nanti perutmu sakit."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet Me in The Library | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang