8 : Behind The Name

316 102 15
                                    

Notes :
Baca ulang dulu aja,
Aku juga harus baca ulang dulu sebelum nulis part ini🤧👍🏼

***

"Soobin-ah, terima kasih untuk hari ini! Kau tidak keberatan kan kalau aku mengajakmu bermain lagi?"

Soobin mengangguk singkat. "Aku juga ingin berterima kasih untuk hari ini."

Setelah itu keduanya terdiam. Mereka menikmati udara Seoul dari jendela bus yang Eunjae buka. Seperti kota yang tidak penah mati, bahkan Seoul masih terlihat ramai sekarang padahal matahari sudah mulai terbenam.

Eunjae dan Soobin turun tepat di halte tempat mereka bertemu sebelumnya. Rencana awal mereka adalah berpisah di sana dan pulang sesuai rute masing-masing. Namun bukannya berpisah, kini mereka berdua justru berdiri kebingungan sembari menatap seseorang yang duduk di halte dengan senyum lebarnya.

"Kakak!" sahut Sooji begitu melihat Soobin yang baru saja turun dari bus. Gadis itu lantas berdiri dan berlari kecil menghampiri sang kakak.

"Kau kenapa ada di halte jam segini?"

"Tadi ramalan cuaca bilang akan hujan, jadi aku membawa payung dan menjemput Kakak di sini. Tapi sepertinya ramalan cuaca itu salah ya?" tanya Sooji membuat Soobin tak sanggup menyembunyikan senyumannya.

"Oh? Siapa kakak cantik itu?"

Soobin mengangkat kedua alisnya bingung. Oh, benar, Eunjae masih berdiri di samping Soobin dan menatap kakak-beradik itu dengan senyuman yang canggung.

"Temanku," jawab Soobin singkat. Sementara Sooji langsung menyunggingkan senyum jahilnya.

"Pantas saja kau selalu senang bermain keluar, Kak. Ternyata karena temanmu cantik ya?" goda Sooji membuat Soobin membekam mulut adiknya dengan cepat. Bahaya kalau sampai Sooji berbicara yang tidak-tidak.

Tapi bukannya merasa risih, Eunjae justru tertawa riang melihat kedekatan Soobin dan adik perempuannya itu. Ya, nasib menjadi anak tunggal.

"Kakak cantik, mau makan malam bersama kami?" tanya Sooji kontan mendapat sikuan pelan dari tangan Soobin. Namun tentu saja Sooji tidak menghiraukannya. Gadis itu justru menarik tangan Eunjae dan mengajaknya untuk berjalan bersama.

"Hari ini aku membuat telur gulung! Tadi ada tetangga mengirim kimchi dan aku membeli beberapa lauk saat perjalanan pulang dari sekolah. Kau suka japchae, Kak?" oceh Sooji berjalan menjauh bersama Eunjae. Sedangkan Soobin hanya bisa mengembuskan napasnya pelan dan tersenyum.

--


Eunjae duduk dengan canggung di meja makan, sedangkan Soobin kini sedang mengganti pakaiannya di kamar.

Mata Eunjae terus menjelajah ke setiap sudut rumah Soobin. Ia memperhatikan beberapa foto masa kecil Soobin dan itu membuatnya tersenyum gemas. Bagaimana bisa wajahnya tidak berubah sama sekali? Bahkan lesung pipinya juga sudah terukir dalam sejak ia kecil.

 Bagaimana bisa wajahnya tidak berubah sama sekali? Bahkan lesung pipinya juga sudah terukir dalam sejak ia kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meet Me in The Library | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang