[32] Yes to heaven

2.4K 185 72
                                    


Happy Reading

~

"If you go I'll stay

You come back I'll be right here

Like a barge at sea

In the storm I stay clear

'Cause I've got my mind on you

I've got my mind on you

Say yes to heaven

Say yes to me

Say yes to heaven

Say yes to me"

.

.

.

~

Musim dingin yang dinantikan oleh banyak orang pun akhirnya tiba, desa Konoha yang kini terlihat begitu damai sekarang nampak semakin indah walau dengan cuaca yang dingin serta salju di mana-mana, suasana di desa tersebut tetap terkesan hangat. Di setiap penjuru desa telah terpasang berbagai hiasan khas untuk merayakan natal sekaligus tahun baru.

Sakura mengerjapkan matanya perlahan saat mulai terusik dengan bunyi alarm yang nyaring, sudah pagi ternyata dan itu artinya ia harus bangun untuk memulai aktivitasnya seperti biasa.

Emeraldnya terbuka secara sempurna, menatap ke sebelah sisi tempat tidurnya yang kosong--hampir selalu. Ia tersenyum getir lalu tangannya meraba bagian tersebut sambil terpejam, dingin. Ia pun terduduk dan menyatukan tangannya, merapalkan doa seperti biasa untuk-nya.

"Kami-sama, semoga dia terbangun dengan sehat. Berikan dia keselamatan, kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan segala aktivitasnya dan jauhilah dia dari mara bahaya, lindungi dia kami-sama" Doanya dengan begitu tulus. Sudah menjadi kebiasaannya setiap hari untuk mendoakan Sasuke- suaminya. Tak lupa juga dengan keluarga kecilnya.

Meskipun Sakura tidak bisa bertemu dengannya setiap hari, bahkan terbilang dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu yang bisa ia lakukan hanya berdoa untuk keselamatan pria itu. Khawatir, tentu saja. Rindu, apa lagi. Namun ia sadar, ia tak bisa berharap banyak. Sasuke memiliki peran penting di luar desa sebagai hokage bayangan, sedangkan dirinya memiliki peran penting di dalam desa sebagai kepala departemen medis. Dengan begitu, menurutnya yang terpenting adalah keselamatan Sasuke.

Sebagai seorang istri, Sakura tidak memiliki banyak tuntutan. Karena ia paham, sangat paham peran mereka masing-masing sebagai seorang shinobi. Mungkin jika pasangan lain di luar sana tidak akan kuat jika harus berjauhan dalam jangka waktu yang lama dan tidak pasti, namun tingkat kepercayaan keduanya yang besar membuat mereka tetap bertahan sampai sekarang. Sakura tidak pernah berfikir akan ada serangga yang mengganggu rumah tangga mereka, begitupun Sasuke.

Karena jalan penuh lika liku yang berhasil mereka lewati bersama-sama sebelumnya, karena perasaan mereka yang terhubung, dan karena hadirnya Sarada di tengah-tengah mereka. Maka badai sebesar apapun tidak dapat menghancurkan benteng mereka.

Sakura memulai aktivitas dengan mandi dan turun untuk membuat sarapan. Ia sedikit terkaget melihat putrinya sedang memasak di dapur dengan pakaian yang sudah rapih.

"Ohayou mama" Sapanya ceria.

"Ohayou Sarada.. " Balasnya dengan sedikit ragu. Ia pun memasuki dapur dan mulai membantu Sarada yang sedang memasak.

Sasusaku Oneshoot (Canon)Where stories live. Discover now