ARSHA MANJA

602 41 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE TERLEBIH DAHULU!!

HAPPY READING GENGS


****

"Astaghfirullah pusing banget kepala gue gara-gara Bu Ratna yang ngadain ulangan dadakan, bener sih mudah tapi isi soalnya panjang banget gilaak, capek gue bacanya", gerutu Aluna sembari memijat pelan pelipisnya.

Setelah selesai mengerjakan ulangan harian yang diberikan oleh Bu Ratna, Aluna gadis itu memilih mengajak sahabatnya untuk pergi ke kantin terlebih dahulu sebelum bel istirahat berbunyi dengan alasan dirinya sakit perut, ya di sinilah mereka sekarang di dalam kantin yang masih terlihat begitu sepi.

"Lebay lo ah, baru juga ulangan pertama udah ngeluh aja," celutuk Meysia sambil menatap jengah ke arah sahabatnya itu.

"Yeee... lo mah enak Mey pinter, lah sedangkan gue, otak udah pas-pasan pinter juga kagak di tambah lagi...."

"Berisikk!!" potong Meysia dengan cepat sebelum ada drama yang kurang berfaedah itu. "Lo mau makan apa? Biar gue yang pesenin" tanyanya sembari berdiri dari tempat duduk.

"Siomay satu porsi, mie ayam satu porsi, bakso satu porsi dan es teh dua gelas", ujar Aluna dengan enteng seraya menaruh kepalanya di atas meja.

Meysia yang mendengar perkataan dari sahabatnya itu pun refleks memelototkan matanya tajam ke arah Aluna "Lo lapar apa kesurupan jin yang ada di sini sih Lun? Udah gue pesenin mie ayam aja satu sama es teh."

Setelah mengatakan itu Meysia pun melenggang pergi untuk memesan makanan, di sepanjang perjalanan ia mengambil ponsel miliknya dari dalam saku untuk menghubungi suaminya itu, ia menggerutu sebal lantaran nomor milik Arsha sedang tidak aktif saat ini. Entah kemana cowok itu sekarang? Padahal dirinya bermaksud ingin meminta tambahan uang saku.

Saat tengah asik dengan kegiatannya yang masih mengotak atik layar ponsel, tiba-tiba saja ada sebuah tangan kekar yang merangkul pundaknya dari arah belakang. Tanpa melihat siapa pemiliknya, dengan gerakan kasar Meysia pun menghempaskan tangan itu dengan gerakan kasar, tak lama kemudian ia membalikkan tubuhnya dan menonjok bahu orang tersebut dengan keras lantaran sudah berani berbuat kurang ajar padanya.

"Shit! bahu gue," umpat cowok itu setengah meringis sembari mengusap bahunya yang terasa ngilu.

"Astaga ARSHA!!" Meysia menutup mulutnya tak menyangka bahwa yang ia pukul barusan adalah suaminya sendiri, dengan langkah cepat ia pun berjalan mendekat ke arah cowok itu.

"Arsha,kamu gapapa kan??", tanya Meysia sembari berusaha menyentuh tangan suaminya.

"Gapapa gimana? Bahu aku sakit sayang, kamu juga apa-apaan pake nonjok aku kayak gitu tadi?, kasar banget jadi istri!!" protes Arsha dengan kesal seraya menatap wajah istrinya dengan tatapan sedikit sinis.

Meysia yang di tatap seperti itu pun menjadi kikuk "Iy-iya sorry aku nggak sengaja Sha, lagian kamu ngapain pake ngangetin aku segala. Aku pikir tadi itu orang lain, makanya langsung aku hajar gitu aja" cicit Meysia lirih menjelaskan, detik berikutnya ia pun menundukkan kepalanya ke bawah lantaran merasa takut suaminya itu akan marah nantinya.

Arsha yang melihat itu pun tersenyum simpul karena baru kali ini dirinya mendapati sang istri yang ketakutan setelah membuat kesalahan, sejenak ia menatap ke arah sekitar kantin untuk memastikan bahwa masih belum banyak murid berdatangan.

"Sayang sini!!" panggil Arsha lirih sembari merentangkan kedua tangannya tak lupa ia pun tersenyum manis.

Merasa dirinya di panggil, sontak saja Meysia kembali mengangkat kepalanya secara perlahan dan menatap ke arah depan. Dimana suami tampannya itu tampak terlihat tersenyum ke arahnya, karena tak mau melewatkan kesempatan gegas Meysia pun berjalan lebih mendekat lagi ke arah Arsha dan langsung menubruk dada bidang cowok itu.

ARSHAVIN(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang