Part 4

26 2 0
                                    

Azkia menatap cewek yang bersama Rajeksa dengan tatapan tidak suka. Cewek itu adalah Annara Xandria Nasution, musuh bebuyutannya. Awalnya Azkia dan Anna adalah sahabat namun sejak putusnya hubungan Azkia dan Rajeksa membuat hubungan keduanya merenggang, apalagi saat Anna mengetahui penyebab hubungan Azkia dan Rajeksa putus. Anna jadi membenci Azkia.

Azkia mengalihkan pandangannya saat mendengar suara Ardito, ketua kelas mereka. Ardito mengumumkan jika mereka jam kosong karna guru-guru akan mengadakan rapat. Semua siswa langsung bersorak kesenangan.

Tiba-tiba Zaviera duduk didepan Azkia yang sedang melamun membuat cewek itu terkejut.

"Bosen, ke kelas trio, yuk," ajak Zaviera. Trio yang dimaksud Zaviera adalah Alvira, Renanda, dan Atira, mereka bertiga di kelas XI MIPA 3 sedangkan Azkia dan Zaviera kelas XI MIPA 1.

"Ayo, gue juga bosen." Azkia dan Zaviera berjalan bersama menuju kelas XI MIPA 3.

Banyak orang yang menatap kagum kearah Azkia dan Zaviera, bagaimana tidak, mereka berdua diibaratkan sebagai Ratu dan Tuan Putrinya SMA Erlangga. Zaviera adalah cewek cantik dengan semua kelebihannya ditambah ia mampu menaklukkan Arkana, ketua OSIS periode sebelumnya yang terkenal sangat dingin dan cuek kepada spesies bernama cewek membuatnya mendapat julukan Ratunya Erlangga sedangkan Azkia tak jauh berbeda dari Zaviera, berkat kepintaran dan semua kelebihannya membuat ia mendapat gelar Tuan Putrinya Erlangga.

Sebenarnya Azkia sedikit risih dengan tatapan orang-orang itu tapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin ia akan menegur semua orang yang melihatnya.

"Wahh, selamat datang di kelas kami wahai Kanjeng Ratu dan Tuan Putri. Ada apa gerangan yang membuat Kanjeng Ratu dan Tuan Putri berkenan memasuki kelas para pelayan ini," ujar Nazril, ia dikenal sebagai cowok paling humoris dan suka bercanda di jurusan MIPA.

"Terimakasih atas sambutannya wahai pengawal, tapi ada baiknya kamu segera menyingkir karna saya sedikit muak melihat wajah mu yang tengil itu," sahut Zaviera dengan penuh penekanan meskipun wajahnya tersenyum manis.

"Baiklah Kanjeng Ratu Iblis, anda memang tidak ada ramah-ramahnya. Saya beri bintang satu," jawab Nazril dengan wajah yang didramatisir.

"Dih, sono lu jauh-jauh, ngehalangin jalan gue aja, lo!" sergah Zaviera dengan kesal.

"Iya-iya, emang udah bener julukan gue buat lo, wahai "Kanjeng Ratu Iblis", beda banget sama Tuan Putri yang lemah lembut," jawab Nazril juga ikut kesal dengan Zaviera.

"Bapak kau lemah lembut, belom liat aja lo Azkia marah," balas Zaviera jutek ia segera berlalu pergi.

Azkia hanya menghembuskan nafas lelah melihat tingkah Zaviera dan Nazril. Mungkin ini efek karna mereka berdua pernah mempunyai hubungan meskipun hanya sehari.

"Hai, para bestie ku. Mari kita ke kantin, makanan udah sejak tadi manggil-manggil gue," sapa Zaviera diakhiri cengiran.

"Gegayaan lu, bilang aja lu laper tapi nggak mau ke kantin sendiri," jawab Atira, ia sudah sangat hapal dengan sifat Zaviera.

"Yaps, kamu benar sekali pacarnya Regantara." kekeh Zaviera, ia langsung menggandeng tangan Alvira yang berada didekatnya.

"Jadi ke kantin nggak, nih?" tanya Azkia yang sudah lelah dengan semua drama Zaviera.

"Jadi dong, ayang Kia. Nggak sabaran banget, cih," tukas Zaviera sambil menggandeng tangan Azkia menggunakan tangannya yang kosong.

"Ayo kita mengembara ke kantin," seru Zaviera membuat sahabat-sahabatnya menggelengkan kepala.

Mereka berlima duduk di meja khusus The Girl's. Sudah ada beberapa anggota yang duduk di sana.

"Hai, Queen," sapa salah satu mereka yang bernama Nadia.

"Hai," balas Zaviera.

"Kalian mau mesen apa? biar sekalian sama gue," tanya Alisya.

"Samain aja sama lo, biar nggak susah," jawab Azkia yang langsung diangguki Alisya.

"Lo kenapa, sih?" Zaviera yang sejak tadi merasakan sikap aneh Azkia tak tahan untuk tidak bertanya.

"Nggak papa," jawab Azkia seadanya.

"Ayolah, Ki, gue tuh udah hapal banget sama sifat lo dan gue yakin lo sekarang lagi kenapa-napa," desak Zaviera.

"Gue tadi ngeliat Esa sama Anna." Akhirnya Azkia memutuskan untuk bercerita.

"Terus lo cemburu? Ki, Raja sama Anna sepupu, Lo tau itu, kan?!" ujar Zaviera yang sedikit heran dengan ucapan Azkia.

"Bukan itu, gue tuh takut kalau Anna bakal jadi penghalang buat gue dapetin Esa lagi," sanggah Azkia.

"Ya mau gimana lagi, Anna pasti nyangka lo mau nyakitin Raja lagi, tapikan kalau lo berhasil meyakinkan Anna, dia bisa jadi berbalik dukung lo. Jadi kesimpulannya, lo harus meyakinkan Anna dulu biar jalan lo lebih mudah," jelas Zaviera membuat pikiran Azkia sedikit terbuka.

"Aaa, makasih Vier, jawabannya. Gue jadi tau apa yang harus gue lakuin."

"Sama-sama, pokoknya kalau lo butuh saran atau tips, langsung hubungi gue aja," ujar Zaviera sambil menepuk dada, berbangga hati.

"Ya iyalah, S3 ngejar cowok nih, bos," sahut Renanda yang sejak tadi menyimak percakapan Azkia dan Zaviera.

"Dih, emang bener sih," jawab Zaviera membuat teman-temannya menyorakinya.

Tiba-tiba suasana kantin menjadi sangat ramai saat anggota geng the Wolf memasuki kantin apalagi kedatangan mereka bersamaan dengan geng Corvus yang beranggotakan Arkana dan teman-temannya. Kedua geng ini tidak bermusuhan namun tidak bersahabat juga.

Azkia menatap Rajeksa yang berjalan paling depan dibelakangnya ada Aiden dan Alvero diiringi Alvico, Reihan, dan anggota geng the Wolf yang lain. Tatapan tajam cowok itu membuat Azkia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Rajeksa tampak sempurna dari segala sisi.

"Fokus amat," tegur seseorang membuat Azkia menoleh kesamping, terlihat Sagara yang sedang menaik-turunkan alisnya.

Sagara datang bersama geng Corvus, ia merupakan anggota dari geng tersebut.

Azkia mengalihkan pandangannya kearah Arkana yang sedang merangkul Zaviera, mereka berdua mendapat julukan Couple Goals SMA Erlangga. Azkia tersenyum kecil melihat Zaviera, Azkia memang belum berteman dengan Zaviera saat cewek itu masih mengejar-ngejar Arkana tapi Azkia sering memperhatikan Zaviera sehingga ia sedikit tau bagaimana perjuangan Zaviera untuk meluluhkan wakil ketua geng Corvus itu.

"Btw, nasi goreng buatan lo, enak," ujar Sagara berusaha mendapatkan perhatian Azkia.

"Sorry, tapi itu buatan bukan buatan gue," jawab Azkia berbohong. Sebenarnya ia yang memasak nasi goreng itu tapi ia tidak mau membuat Sagara berharap.

"Oh, okay."

"Kita boleh gabung disini, kan?" tanya Arkana kepada Zaviera yang langsung diangguki oleh cewek itu.

Anggota the Girl's memang dekat dengan anggota geng Corvus, bahkan banyak diantara mereka yang menjalin hubungan, baik itu pacaran ataupun sekedar teman dekat. Kedua geng ini sering nongkrong ataupun touring bareng.

Azkia mengalihkan pandangannya kearah meja geng the Wolf, meja itu ramai karena candaan yang di lontarkan oleh Alvico dan Reihan, ada juga Vincent, Tio, Reno, Zio, dan Divo, mereka berlima adalah anggota the Wolf yang suka mengadakan konser dadakan.

Mata Azkia tak sengaja melihat tatapan tajam Rajeksa yang mengarah kepadanya namun ternyata salah, Rajeksa tidak menatap Azkia melainkan tangan Sagara yang berada di bahu Azkia.

🍁🍁🍁

Gimana part 4? Masih lanjut...?

Happy Reading

Salam
Ushsn256

RAJAZKIAWhere stories live. Discover now