17

101 12 1
                                    

Beberapa hari kemudian, festival sekolah diadakan. Festival ini dilaksanakan di villa milik sekolah. Semua orang sangat antusias dengan acara ini.

Suasana di villa cukup ramai dan hampir semua murid datang. Yoshi dan Karina duduk sambil menikmati camilan dan minuman yang disediakan.

"Makannya pelan-pelan aja. Gak usah terburu-buru." Yoshi merapikan rambut Karina ke belakang.

"Iya. Aku juga lagi nikmati. Suasananya di sini seru dan ramai, aku suka."

Sedang asiknya mereka bercanda, seseorang datang menghampiri mereka. Raut wajah Yoshi langsung datar setelah tau siapa orang itu.

"Mau apa lo ke sini, Yiren?" sinis Yoshi.

"Gak usah kayak gitu. Dia datangnya baik-baik, lho." Karina menenangkan kekasihnya agar tidak tersulut emosi.

"Aku mau minta maaf sama kalian. Aku akui aku salah selama ini. Aku terlalu memaksakan kehendak terutama kamu, Yoshi. Maaf karena sudah buat kamu terluka. Aku lakuin itu demi membiayai pengobatan kak Yibo. Maaf, Yoshi. Aku beneran menyesal."

Yoshi menatap ke arah Yiren, masih ada tatapan kebencian. Lagi-lagi, Karina menenangkannya. Karina tidak ingin Yoshi marah dan membentak Yiren.

"Gue maafin lo, tapi lo gak usah menampakkan wajah lo di depan gue. Dan jangan sakiti Hwall, kalau sampai itu terjadi, gue akan lakuin sesuatu ke lo."

"Hwall? Apa hubungannya dengan dia?" tanya Yiren yang masih belum mengerti.

"Hwall suka sama lo, Yiren. Dia rela lakuin apapun demi lo. Bahkan dia lebih dulu suka lo sebelum gue. Cinta Hwall sangat besar dan jangan sampai lo sakiti dia. Kalau lo gak suka sama Hwall, jauhi dia. Gue gak mau adik gue terluka hanya karena seorang gadis."

Deg—Yiren baru tau jika Hwall menyukainya. Tanpa mengatakan apapun, Yiren berlari mencari keberadaan Hwall untuk meluruskan masalah ini.

"Aku suka sama keputusan kamu. Tuhan aja maha pemaaf, masa umatnya enggak." Karina mencium kening Yoshi.

"Aku udah mikirin ini, kok. Aku gak bisa terlalu lama benci dia, Sayang." Yoshi menarik pinggang Karina dan menyatukan bibirnya. Beruntungnya suasana di villa agak gelap, tidak ada penerangan.

Yoshi menggerakkan bibirnya ke bawah atas, dan otomatis Karina membuka mulutnya. Lidah Yoshi langsung menerobos masuk ke dalam mulut Karina. Tangan Yoshi bergerak masuk ke baju yang digunakan Karina—begitu juga dengan Karina, ia mengelus bagian bawah Yoshi.

"Milikmu sudah basah," bisik Karina di sela ciumannya.

"Itu semua karena kamu. Aku gak sabar untuk menikahimu."

"Bilang aja sama mama dan papa, pasti mereka setuju. Papa dan mama merestui hubungan kita."

Yoshi tersenyum manis, ia mengangkat tubuh Karina ke pangkuannya. Karina pun melingkarkan tangannya di leher Yoshi.

"Malam ini kamu terlihat cantik."

"Kamu juga tampan seperti pangeran."

***

"Hwall!" panggil Yiren saat ia menemukan keberadaan Hwall di halaman belakang Villa.

Hwall tersenyum, ia meminta Yiren menghampirinya. Yiren melangkahkan kakinya ke di mana Hwall berada.

"Ada apa, hm?" tanya Hwall membelai rambut Yiren.

"Gue udah tau semuanya."

Hwall memicingkan matanya. "Apa maksud kamu?"

"Gue tau lo punya perasaan pribadi ke gue. Andai Yoshi gak bilang semuanya, yang ada gue bakal sakiti lo. Kenapa lo gak bilang sama gue. Selama ini, gue udah nyakitin lo. Seharusnya lo tidak perlu suka sama gue karena gue bukan gadis baik-baik. Gue pelacur, Hwall."

Born To Be Yours || Yoshi Karina✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang